Pages

11.15.2019

Sampah hati

Tulisan ini ku copas dari notes pribadi ku di dalam handphone. Kadang, kalau ada hal yg benar2 ku pendam tp ga bisa ku ungkapkan, aku hanya akan menulisnya. Catatan ini sudah lama sekali, tentang seseorang.. untuk seseorang. Dan sekarang aku mau menghapus nya dr Hp ku tp tidak dari ingatanku, karena ini adalah jejak, sebuah kejujuran yg begitu tulus tentang apa yang pernah ku rasakan. Aku ingin tetap mengabadikannya. Menjadikannya sebuah sejarah. Jadi walaupun sdh tidak ku simpan di Hp lg, aku ingin menyimpannya disini sebagai sampah, tulisan yg dulu ku tulis benar2 dr lubuk hati paling dalam, kegelisahan yang pernah ku rasakan dan hal yang paling ku takutkan dan sekarang sudah terjadi, yaitu tentang perpisahan dengan seseorang yang pernah memenuhi hati dan pikiran ku, yg pernah begitu berarti, yang pernah menjadi satu2nya manusia di bumi ini yg ku pikirkan lebih sering dari diriku sendiri, yang pernah begitu dekat sehingga dapat memberikan luka yang akan membekas—boleh jadi—seumur hidup.

Jarak antara tulisan ini cukup lama dengan perpisahan yang benar2 terjadi, karena dulu saat aku menulis ini, kami membahas kemungkinan terburuk yang akan terjadi tapi masih sama-sama takut kehilangan dan berpisah. Hingga kami 'resmi' saling melepaskan di tahun 2019 ini, aku pun sebenarnya tidak siap tapi mau bagaimana.. aku pernah bilang kepadanya kalau, “aku tidak akan melepaskan jika kamu tidak melepaskan ku,” dan sudah ku penuhi janji itu. Bagaimanapun, saat waktu ini tiba aku sadar kalau aku hanyalah manusia yang ga punya daya, dan ga ada upaya apapun yang bisa ku lakukan lagi.

(8 Oktober 2017, 9.40 pm)
Bagaimana aku bisa menepati janji untuk tidak menangis, jika perpisahan itu benar terjadi.
Sedangkan sekarang, membayangkan kemungkinan hal itu akan terjadi saja sudah membuat ku menangis malam ini

Bahkan dia tak bisa berhenti mengalir
Dan aku, sungguh tdk kuasa membendungnya

Iya, sungguh lemah dan cengeng sekali
Begini lah aku. Tapi asalkan tak ad yg tau, tak mengapa, bukan?
-------------------------------------------

(12 Oktober 2017, 7.11 am)
Jika kita berpisah

Jika kita berpisah, katamu jangan pernah saling benci

Pikirmu aku bisa membencimu?
Satu2nya yang ku benci dari mu adalah, kenyataan bahwa kau telah memiliki hatiku

Katamu jangan menangis,
Seperti yg ku katakan sebelumnya
Aku tak yakin bisa menepati janji itu

Katamu, tetaplah membalas pesan atau telpon mu
Bagaimana bisa aku mengabaikannya?
Sedangkan sekarang saja kita sudah jarang bertukar pesan,
Dan telponmu yang ku tunggu tak kunjung datang

Jika kita berpisah,
Mungkin aku akan menemukan orang lain yang mencintai ku

Yang membuatku tidak akan khawatir untuk merasa tidak dicintai

Kau pun begitu
Jika kita berpisah

Jujur, untuk membayangkannya saja sangat sulit

Jika kita berpisah,
Kau akan menemukan orang lain yang sangat mencintai mu

Yang kau pun akan mencintainya lebih daripada ketika kau pernah berpikir bahwa kau mencintaiku

Siapapun wanita itu, aku pasti akan sangat cemburu

Melihatnya tersenyum bersamamu, membayangkannya menggandeng atau memggenggam tangan mu

Yang bahkan aku pun sangat jarang melakukannya dengan mu, lebih sering aku hanya bisa mengkhayalkannya

Akan ada orang yang bisa memanggilmu sayang, atau panggilan unik lainnya
Yang mengisyaratkan kedekatan kalian
Hal yang bahkan setelah bertahun2 kita bersama, aku dan kamu tidak memilikinya

Aku akan sangat iri,
Jika kau berpoto dengannya dengan senyum bahagia menghias wajah kalian

Aku akan sangat iri, jika dia bisa mendapatkan waktu untuk duduk berdua denganmu
Berjalan disamping mu, dan menghabiskan waktu bersama mu

Siapapun wanita itu, mungkin dia yang bisa membuatmu benar2 menghargainya,
Membuatmu mau melakukan apapun untuknya
Membuat mu memperlakukannya dengan baik
Membuat mu memberikan segala yang kau punya
Membuatmu mengalah dan mengalah

Hal yang biasanya tidak mau kau lakukan untuk ku, akhirnya kau menemukan orang yang tepat untuk kau beri sebanyak2 nya apa yang kau punya

Kau tau, rasanya menyedihkan jika kita berpisah, dan orang yang tepat bagimu itu bukan aku

Mungkin aku juga akan menemukan orang yang sama

Akan menemukan orang lain yang lebih tepat
Orang yang di pundaknya dapat ku sandarkan segala kelelahan ku
Orang yang tangannya akan ku genggam selalu
Orang yang selalu mendengarkan ocehan ku
Orang yang membuatku merasa berarti lebih dari apapun
Dan orang yang akan membuatku merasa tak akan rugi dengan selalu memberi

Tapi itu tidak cukup
Tidak cukup mengganti kesedihan ku karena itu bukan kamu

Mungkin aku hnya belum tau dan merasakan
Kekhawatiranku begitu besar dan berlebihan
Tentang kemungkinan jika kita berpisah
Mungkin saja itu tak seburuk yang ku kira

Bagaimana pun nantinya, semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita
------------------------------------------------------------
(23 March 2018, 11.21 pm)

Dear kamu,
Seandainya aku bisa berada disana utk meredam amarah mu
Aku hanya bisa berandai2
Mengelus pundakmu
Menenangkan hati dan pikiran mu

Jangan marah sayang
Jangan kotori hatimu karna perbuatan orang lain

Aku benci utk hanya bisa mengetik mengetik dan hanya bisa mengetik!

Mencari kata2 terbaik utk menenangkan mu
Untuk membuat mu sadar bahwa amarah hanya akan menutup akal sehat mu

Walaupun aku tak pandai berkata2
Aku ingin menenangkanmu
Dengan ada disampingmu.

(catatan ini ku buat karena begitu gelisah saat dia marah dengan seseorang di hidupnya, tentang permasalahan pribadi nya)
-----------------------------------------

(Waktu orisinal tidak ditemukan, tp kira2 masih di tahun 2018 krna ga sengaja notenya terupdate pd 12 April 2019)

Malam ini aku berhenti menyalahkan mu
Berhenti mencari alasan dan pembenaran atas tindakan ku

Maafkan aku sayang,
Aku yang penuh kekurangan
Aku yang tidak bisa menjadi yang terbaik untukmu

Maafkan aku sayang,
Aku bukan lah seorang yang pengertian
Yang bisa mngerti kondisimu

Aku selalu menuntut mu untuk menunjukan perhatian lebih kepada ku
Tapi aku sendiri tidak bisa melakukannya

Aku yang selalu tidak bisa menunjukan kepedulian ku
Tapi aku mau kamu yang menunjukannya

Keegoan ku yang terlalu tinggi
Dan gengsi ku yang pantang mengalah
Membuat ku selalu mau kamu yang duluan
Karena aku tak bisa memulai

Dan aku, selalu menyalahkan mu atas kepasifan ku
Selalu menyalahkan mu atas diriku yg selalu merasa diabaikan
Tanpa sadar bahwa aku sendiri sudah terlalu sering mengabaikan mu
Tapi percayalah, bahwa aku tidak ingin mengabaikan mu
Aku sangat ingin mendukungmu
Menjadi penyemangat mu
Membuat mu senang
Membuatmu membutuhkan ku
Maafkan aku yang tidak tau bgaimana cara melakukannya

Hingga pada titik ini,
Aku merasa kamu pantas mendapatkan lebih
Orang yang lebih mengerti dirimu
Yang tak sungkan menunjukan perhatiannya
Yang tak gengsi mengutarakan perasaannya
Yang selalu memberi dukungan untuk kebaikanmu
Dan yang tak henti peduli pada mu

Maafkan aku yang hanya bisa mendoakan mu,
Semoga kamu mendapatkan yang terbaik dalam hidup mu.
-------------------------------------------------------------

(Hari ini, Sabtu 16 Nopember 2019 - 7.16 am)
Ternyata semua yang dulu ku tulis tidak bisa mewakilkan apa yang ku rasakan sekarang
saat semua yang ku takutkan benar-benar terjadi
seperti mimpi buruk yang menjadi nyata

Kamu sudah menemukan seseorang yang kamu anggap terbaik untukmu, untuk menemanimu menjalani hidup
Dan aku tak bisa sekuat tulisan ku yang terakhir
Aku tidak bisa bersikap semanis itu
Aku tidak bisa setegar apa yang ku tulis karena saat itu aku gak tau bahwa akan sepedih ini sakitnya,
aku bahkan takjub meliat tulisan ku sendiri yang bisa  seolah ikhlas melepaskan
dan ternyata aku ga bisa menjadi sebaik itu
tapi
Biarlah doa ku yang dulu yang Dia dengar
dan mungkin sudah Dia kabulkan untuk mu

Sekali lagi, aku ga sekuat itu
satu2 nya kata selamat yang bisa ku katakan sekarang hanyalah selamat tinggal

Berat sekali rasanya

Tidak bisa ku pingkiri kalau aku masih memendam kekecewaan karena sikap mu yang tak bisa mengatakan kebenaran sampai terakhir kali kita berkomunikasi, beserta janji yg tak ditepati.
Kamu tau? Musuh terbesar manusia adalah kebenaran yang disembunyikan, dan kemunafikan yang dibenarkan dengan alasan demi kebaikan. Padahal tidak ada setitik pun kebaikan dari sebuah dusta.

Cara mu lah yg membuat akhir ini menjadi buruk dan begitu menyakitkan. Dan setidaknya aku yang dulu bisa begitu tulus mendoakan kebaikan untukmu.

Yang tersisa dari ku sekarang hanyalah kelemahan yang ga bisa ditutupi dan doa yang tak henti ku panjatkan untuk diriku sendiri, ya.. akhirnya sekarang aku bisa memikirkan diriku sendiri untuk meminta pertolongan... hanya kepadaNya... sandaran hati ku sekarang. Dia yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar, Dia yang tak pernah tidur, Dia yang Mengetahui segala isi hati

Semoga lekas sembuh, hati


Read More..

11.13.2019

SINGKAT CERITA (SAMBUNGAN 'STORY OF MY LIFE')

Aku kenal dia sejak kami sama2 kuliah di kampus yang sama, dan juga aktif di organisasi yang sama. Bukan hal yang mudah bagi ku untuk membuka hati, tapi aku membukanya demi dia. Jadi bagi ku dia yang pertama, ku biarkan masuk ke dalam hati dan kehidupan ku. Hanya dia satu2nya yang ku ijinkan masuk, dan ku harap akan menetap. 

2014 kami memulai hubungan tanpa status, berawal dari dia yang mengutarakan perasaannya, tapi dia tidak mengajak ku pacaran, katanya dia tak ingin pacaran karena bisa putus. Aku juga ga ingin memaksa, lagipula menurutku suatu hubungan gak perlu diumbar dan gak perlu ada status, cukup seperti yang dia bilang, aku tau hatinya milik ku, dan dia tau hati ku miliknya. Lalu kami menjalani HTS secara diam2 tanpa siapapun yang tau. Ku pikir, nanti di waktu yang tepat pasti ini gak akan selamanya, aku menanti hari itu, hari dimana semua irang tau kalau kami adalah pasangan. Aku mencoba bersabar, karena mungkin posisinya juga tak memungkinkan kalau aku minta serius, pertama kami masih sama2 kuliah, dia pun harus fokus dengan studinya, begitu juga aku, jadi aku pun menikmati saja hubungan kami dengan prinsip ‘jalani aja dulu’.

Waktu berlalu, dia lulus kuliah lebih dulu (karena dia memang senior ku). Tahun 2015 dia bekerja dan di tempatkan di daerah lain yg sangat jauh, kami tetap menjalani hubungan jarak jauh, disini aku merasa dia menjauh dan kami kurang ada komunikasi, suatu hari aku merasa sangat kecewa karena dia ga ada kabar sama sekali, ku lihat dia masih begitu aktif memposting kegiatannya di sosmed tapi tak ada waktu mengabari ku. Aku merasa ga dianggap sama sekali, disitu aku nekat memblok chat nya. Tapi dia juga tak ada inisiatif untuk menghubungi ku, hingga 3 bulan berlalu, tb2 dia datang saat aku sidang, bagi ku itu sangat berarti, dan sejak itu baru kami memulai komunikasi lagi dan dia baru mempertanyakan kenapa aku ngblokir kontaknya. setelah semua clear dan dikomunikasikan, kami pun menajalani lagi hubungan tanpa status sekaligus LDR. 

 2016 aku diterima kerja di suatu perusahaan dan di tempatkan di daerah berbeda. Dia resign dari pekerjaannya dan kembali ke kampung halamannya ( di daerah yang jaraknya juga jauh dr kota tempat kami kuliah). Setelah resign dia menlanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi pengacara. Suatu malam kami chat panjang dan dia bercerita tentang cita2 nya, keinginannya untuk menjadi pengacara yang handal sekaligus membuka tempat usaha kecil2an. Aku senang, sangat senang mendengarnya, mendengarnya apa yang dicita2kannya.. Impiannya, dan menjadi bagian dari itu, yang menjadi tempatnya bercerita dan berbagi. Tentu saja, aku akan selalu mendukungnya. Dari nol. Tidak masalah bagiku, menemaninya dimasa perjuangan hingga berhasil. Walaupun saat itu kami tidak bisa sering bertemu. Dan komunikasi hanya sebatas chat.

Waktu berlalu, tak terasa 2017 hubungan kami pun mengalami pasang surut, dari sisi ku sendiri ada ujian cukup berat seperti hadirnya orang ketiga yang berniat serius kepada ku, orang yang datang lewat jalur pertemanan tapi menawarakan kepastian, aku hampir goyah tapi tetap mengikuti kata hati ku dan bertahan dengan dia yang ku harapkan menjadi jodohku walaupun saat itu masih penuh ketidakpastian dan keraguan. 

Hingga di 2018 Hubungan kami aneh, awalnya dia sangat menentang orang lain yang mendekatiku, bisa dibilang sangat posesif. Bahkan dia sempat mendatangi ku walaupun hanya sampai daerah sebelum tempat ku bekerja. Saat itu, satu pertemuan terasa sangat berarti. Dan menurut ku, itu adalah effort terbesarnya. Tapi kemudian dia memintaku untuk membagi hati, kan konyol.. aku boleh pergi bersama teman laki-laki lain yang mndekatiku tapi tidak boleh hanya berdua dan harus laporan kepadanya. Dia bahkan selalu memantau aktifitas dan kegiatan ku bahkan sampai menggunakan aplikasi 'GPS Tracker'. Apa dia tidak tau, Perihal hati, tidak bisa diatur seperti itu, memangnya pizza.. bisa dibagi-bagi.. ada sedikit kecurigaan, mungkin saja dia bisa melakukannya, tapi tidak dengan ku. Hatiku cuma satu. Dan saat itu masih ku berikan padanya, seutuhnya.
Ya, aku masih berharap dia bisa serius dengan ku. Bukan orang lain yang saat itu mendekati ku. Tahun 2018 ini adalah tahun dimana dia mendaftar CPNS di daerah yang dekat dengan kampung halamannya, dan tentu saja masih jauh dariku, dan akhirnya dia diterima, pengumuman kelulusannya bulan November, aku ingat karena saat itu aku berada di Pulau Sambar Gelap saat dia mengabari ku hal itu. 

April 2019, beberapa hari sebelum kepindahannya ke daerah baru dimana dia diterima CPNS, dia memutuskan hubungan dengan ku karena alasan dia tak bisa lagi menjalani hubungan LDR. Aku pernah berkata padanya bahwa ‘aku tidak akan melepaskannya selama dia tidak melepaskan ku’, dan dia pun akhirnya memutuskan untuk melepaskan ku karena alasan kondisi kami yang sperti itu, yang notabene sudah kami jalani selama bertahun2, dimana aku telah menunggunya, berharap dia akan serius setelah mendapat pekerjaan tetap. Tapi ternyata yang dilakukannya malah sebaliknya. Sedih tentu saja, selama sebulan dia meminta agar kami tak perlu ada komunikasi. Sebulan yang amat sangat menyiksa bagi ku. Setelah setiap hari selalu memikirkannya dan tak bisa lepas dari bayangannya, ku rasa aku gak bisa melepaskannya. Aku gak mau menjalani hubungan dengan orang lain, aku ingin mengikuti kata hati ku. Maka ku putuskan untuk melepaskan orang lain yang saat itu mendekatiku dan berniat serius dengan ku, karena aku merasa terbebani dengan perasaanya. Sedangkan perasaan ku sendiri belum bisa lepas dari orang yang menurutku benar2 ku sukai.

Mei 2019, Aku berusaha membujuknya untuk menerima keadaan dan kondisi kami, tapi dia bergeming. Dia masih menginginkan ku tapi tidak untuk hubungan yang serius. Dia menawarkan ku untuk menjalani hubungan yang tidak jelas, lagi. Yang menurutku sangat tidak masuk akal. Bukan, bukan seperti itu ending yang ku inginkan. Wanita mana yang mau terus2an berada di hubungan tanpa kepastian? Maka aku pun memutuskan untuk tidak perlu ada hubungan apa2 lagi selama dia tak ada keseriusan.

Juli 2019, Kami sempat bertemu lagi, menghabiskan waktu berdua, bernyanyi bersama.. makan malam, dan ngobrol tentang pengalaman diklatnya sebagai cpns. Begitu hangat. Berat sekali rasanya berpisah dengannya, yang ku rasakan dia pun begitu dengan segala sikapnya malam itu.

Keesokan harinya aku mendengar kabar dari teman ku tentangnya yang gak ku sangka, yaitu kalau dia dekat dengan wanita lain di tempat barunya. Dan dia ingin mnikahi wanita itu. Wanita itu pun bukan lah orang baru melainkan orang yang juga sudah lama ku kenal. Jantungku berasa Ingin berhenti seketika, keras sekali dia memompa. Hari berikutnya, aku tak sabar untuk memastikan secara langsung. Ku telpon dia dan menanyakan kepadanya. Dia membantah dengan keras. Tapi dia mengakui bahwa bbrapa kali ke rumah wanita itu untuk bertamu. Saat ku tanya seberapa sering, dia bahkan tak bisa menghitungnya!
Hancur
Remuk
Sakit sekali rasanya
Setelah telpon dari ku dia bahkan masih bisa2nya update status berpoto dgn teman2 barunya (para wanita) selama acara malam inagurasi (yang kebetulan bertepatan dgn hari dmna aku menelpon dan bertanya perihal kabar yang ku dengar)
Aku merasa dia benar2 tidak peduli dengan perasaan ku
Disaat itu aku menangis sejadi2nya
Dan dia masih bisa bertingkah baik2 saja, bahkan terlihat sangat menikmati momen dengan teman2 barunya
Sakit sekali
Bahkan sampai sekarang pun aku ingat itu rasanya masih menyesakkan
Aku blokir semua kontaknya, dan mengucapkan perpisahan, saat itu aku chat dia sebelum memblokir, isinya ‘selamat, sejak sekarang kamu sudah ga ada lagi di hidup ku, di pikiran ku dan jangan pernah hubungin aku lagi’
Aku mengetik itu dengan penuh air mata dan hati yang teramat sakit, pedih sekali..
Malam itu dia berusaha menghubungi ku, dengan nomor lain tentunya
Dia mmbuat wa baru
Chat Aku berkali2
Meminta maaf
Menangis
Menangis
Ya... seoarang DIA menangis begitu hebat.
Untuk pertama kalinya di hidupku mendengarnya menangis sekeras dan sesedih itu
Keesokan harinya aku baru mengangkat telponnya, kami bicara.. aku menanyakan tentang dia dan wanita itu.
Dia tetap membantah.
Seminggu aku tetap memblokir kontaknya
Dan dia tetap menghubungi ku dengan kontak wa baru
Hingga di suatu malam, aku ingin memberinya kesempatan lagi, aku akan membuka blokirnya, berusaha menjadikan dia teman tanpa hubungan apapun
Tapi dengan syarat dia mengakui hubungannya dengan wanita itu, aku hanya memintanya untuk mengatakan yg sejujur2nya dengan ku.
Tapi chat ku tak pernah dibalas lagi sejak itu
Yang artinya dia memilih untuk tetap diblokir daripada harus berkata jujur. (Agustus 2019)

Tetap saja
Masih ada sesak yang tersisa

Tiada satu hari pun ku lewati tanpa memikirkannya.
Aku sangat rindu.
Rindu yang teramat berat.

September 2019, sehari setelah ulang tahun ku dia chat mengucapkan selamat, dan chat basa basi lainnya yng ku jawab singkat, jujur saat membalas chat nya aku menangis, rinduku sudah menggunung tak terbendung tapi aku tak bisa mengungkapkannya. Aku harus menahan diri. Aku bukan lagi siapa2 baginya, bahkan dia telah memilih untuk tetap diblokir drpada harus berkata jujur dengan ku.

November 2019.
Berita mengejutkan.
Dia bertunangan dengan wanita itu.
Yang selama ini ku pertanyakan dan dia selaaalu membantahnya.
Sungguh sakitnya berkali2 lipat
Tetap sakit rasanya, walaupun sesuai dugaan ku
Air mata ku tumpah
Aku tak bisa berhenti menangis
Apalagi mengetahui info itu langsung dari wanita itu sendiri, dia bahkan sudah meminta wanita itu untuk bertemu ayahnya dr awal dia pindah ke daerah yang sama dgn wanita itu (pada april 2019 seperti yg ku tulis sebelumnya).
Dan lagu glen fredly pun dimulai ‘sandiwara kah selama ini??
Yang dipiiran ku hanya, kenapa dia setega itu dengan ku? Kenapa apa yg dikatakannya tidak sesuai dengan apa yang dilakukannya dibelakangku?
Masih sempat2nya dia bersikap seolah berat melepaskan ku, masih sempat mengajak bertemu, menawarkan hubungan gak jelas, dan disaat yang bersamaan juga sedang mendekati wanita lain.. yang mati-matian dibantahnya.
Kenapa bisa2nya dia jadi semunafik itu?
Menjijikan.
Sadar aku terlalu naif.
Betapa banyak dusta yang disembunyikannya dari ku selama ini.
Aku yang telah menemaninya selama bertahun2, aku yang telah menunggunya.. yang bertahan dengan ketidakpastian dan segala pasang surut hubungan kami.. adilkah ini?
Tentu tidak
Dia sadar hal itu, Aku yakin jauh dilubuk hatinya dia sadar kalau sudah melakukan hal yang gak adil buat ku, makanya di saat memutuskan hubungan dengan ku, pesan terakhirnya ‘’percayalah, Tuhan itu maha adil, Dia tau yang terbaik untuk kita”
Iyaaaaa Tuhan itu Maha Adil, tapi kamu udah berlaku gak adil sama aku, bgsttt!!
Aku pengen banget bilang gini, “jadi kamu udah bahagia sekarang? Kamu bahagia dengan menyakiti aku dan jadi orang munafik?? Makasih buat semua kebohongan yang kamu tutup2i, tapi kebenaran selalu menemukan jalannya sendiri. Seandainya kamu ada dihadapan ku sekarang, aku pasti tampar kamu. Tapi Tuhan gak mengijinkan aku mengotori tangan ku, Dia gak mau aku ngebalas dengan tangan ku sendiri, paham?!"
Jadi ku serahkan semua lewat tangan-Nya, biarkan Dia bekerja dengan caraNya, dan biarkan Dia membuktikan bahwa Dia emang Maha Adil.

Read More..

11.01.2019

November is Movember : A farewell

"Datang akan pergi

lewat kan berlalu

ada kan tiada
bertemu akan berpisah

awal kan berakhir

terbit kan tenggelam

pasang akan surut
bertemu akan berpisah
Hey!

sampai jumpa di lain hari

untuk kita bertemu lagi

ku relakan dirimu pergi

meskipun

ku tak siap untuk merindu

ku tak siap tanpa dirimu
ku harap terbaik untukmu..."
 
 
Sedih banget banget banget
Aku bakal kehilangan seseorang yang paling dekat selama ini di tempat kerja ku, dia akan pindah tugas ke tempat asalnya, Balikpapan. Mba Ike... I'll miss you, so much... 😭
 
Persis seperti lirik lagu diatas, walaupun gak siap buat berpisah dan menambah daftar orang yang ku rindukan, tapi mau gimana lagi, our time is over.
 
Dan yang paling berat adalah rindu.
Aku tau persis bagaimana rindu meyelinap diantara pikiran dan hati, memutar ulang kenangan yang tertinggal di ingatan.
 
Mungkin aku gak akan ketemu lagi seorang teman yang kaya Mbak Ike, dia lebih kayak kakak perempuan sih, bahkan lebih dekat daripada kakak ku beneran. Terlalu banyak kenangan kita sama-sama sih, kadang dia juga nginap di tempatku dan kita jalan bareng. Kadang kita cuma rebahan di lantai kosnya mba ike, dan sering kita lembur bareng. Pokoknya julukan kita tuh 'partner lobang idung'. Kalau ga ada Mba ike, aku bernafas sebelah aja dong, kek kena pilek wkwk.. ga ada lagi yang mangil aku 'Samu', atau 'Mu..' gitu, panggilan yang dia sematkan kepada ku dan cuma dia yang manggil itu. (Fyi, samu adalah sejenis makanan yang diawetkan dengan bahan tertentu, aku dipanggil itu sma Mba Ike karena dulu aku suka banget makan samu, sampe sekarang sih tapi udah jarang aja.)
 
Aku bakal kehilangan seseorang tempat aku berbagi segala hal, dari yang ga penting sampai gak penting banget, berbagi hal-hal konyol, melakukan hal-hal bodoh bersama. Menertawakan tingkah laku masing-masing, walaupun untuk bagian ini aku yakin mba ike sih yang lebih banyak menertawakan ulah ku. Suatu hari dia pernah bilang 'Ya Tuhan terimakasih udah ngasih saya temen yang selalu bikin ketawa dengan tingkah konyolnyaaa" sambil ketawa-ketawa ga jelas, saat itu kami berdua lagi jalan bareng dan entah apa yang sudah ku lakukan yang membuatnya gak berhenti ketawa.
 
Aku senang kok, walaupun jadi bahan tertawaan dan dianggap selalu melakukan hal-hal bodoh, tapi aku senang masih bisa bikin orang ketawa, serius dahhh... sampe kadang aku heran sih sama diri sendiri, pas keadaan lagi sedih pun kok ya masih bisa diketawain, yahh anggap aja itu kelebihan ya kan.

Back to topic, kalau bisa milih sih aku gak mau ditinggalkan ataupun meninggalkan, karena yang tersisa dari itu hanyalah kesedihan dan kerinduan. Tapi mau gimana, perpindahan dan perpisahan adalah bagian dari kehidupan. Balik lagi kayak lirik lagu diatas, karena aku tau dengan perpindahan ini Mba Ike pasti bakal lebih bahagia dengan kehidupannya, kesempatan ini adalah hal yang selama ini dia impikan dan tunggu-tunggu. Kembali bisa berkumpul dengan keluarga dan suaminya selama merantau kurang lebih tiga setengah tahun disini, pasti senang banget jadi mba Ike, terlebih dia lagi hamil juga, jadi perpindahan ini adalah 'hadiah' yang melengkapi segala bentuk kebahagiaan yang dia punya. I'm happy for you mbak, yang meninggalkan kadang emang lebih bahagia dari yang ditinggalkan, tapi aku berharap suatu hari nanti kita ketemu lagi. 
'kabarin 2 bulan sebelumnya ya klo mau kewong' pesanmu. Aku yang awalnya bingung 'kewong' apaan, setelah dikasih tau baru ngerti maksudnya 'kawin' alias nikah, wkwk bahasa bencong dipake 😅. Akan ku ingat pesanmu baik-baik mba ikeee... tunggu ajah tanggalnya 😂 (mari kita berdoa bersama agar Riska tau kapan)

Yah semoga aja ya, kita dipertemukan lagi di momen2 membahagiakan :)
 
Now I just wanna cry, really

Read More..

9.30.2019

THE SEPTEMBER END

It's time to say goodbye.. or see you again September.
Bulan yang paling ingin cepat ku lalui, bahkan kalau bisa ingin rasanya ku skip saja. Karena ku rasa hanya akan ada kesedihan didalamnya seiring pertambahan usia. Maaf kalau aku tidak melaluinya dengan baik. Seharusnya aku senang karena masih diberi umur yang panjang hingga saat ini masih bernafas tanpa kurang satu apapun, harusnya aku banyak bersyukur dengan segala yang masih diberikan Tuhan, tapi aku terlalu fokus pada titik hitam diatas selembar kertas putih yang ku punya. Ya, aku tak henti meratap dan menatap sesuatu yang  aku ga tau gimana lagi harus merubahnya. Well, let's skip about it.

Karena kecemasan2 yang selalui menghantui (ya, aku se-insecure itu), maka beberapa bulan sebelumnya ku putuskan untuk pergi liburan saja di bulan ini ke Pulau Dewata, Bali. Dengan harapan relaksasi dan menikmati hidup bisa sedikit mengurangi beban dan menenangkan diri. Awalnya aku hanya berencana pergi berdua dengan teman sekantor, Mba Eka. Tapi akhirnya kami pergi bertujuh, dengan semua wanita single (satu sih yg udah married, anggap aja panitia ya, wkwk) yang ada di kantor ku 😂. Itu lah the power of kebelet piknik, jadi berawal dari ajakan satu ke satunya, akhirnya pada ikut dan syukurlah jadi lebih rame. Gak kebayang sih gimana kalau cuma berdua aja 😅

September pun menjelma menjadi bulan yang sangat hectic bagi ku. 

Weekend pertama, menjadi peserta Family Gathering yang diadakan di Banjarmasin, jadi walaupun pulang ke rumah dulu, sabtu malam ku lewati dengan nginap di hotel, melewati gala dinner yang dresscode nya 'heritage of  Indonesia', aku megenakan kostum Adat Dayak dari Kalimantan Timur. Dan lumayan sih, dapat Doorprize berupa sebuah Mesin Cuci, walaupun endingnya ku jual, hahaa.. 'mentahan' memang lebih menggoda 😂

Weekend kedua, masih ada acara Family Gathering, tapi kali ini peranku sebagai panitia yang pegang kamera, dan jujur jadi pania lebih seru daripada jadi peserta, mungkin karena emang pada dasarnya aku hobi jeprat jepret, makanya lebih menyenangkan, daripada jadi peserta cuma diem dan ngikutin acara doang, gak ada serunya, mana kan ini Family Gathering, jadi bagi yang belom ber-Family yaa... B aja sih, nothing special. Sebagai panitia, kami juga pake kostum, lagi-lagi Kostum Dayak, tapi kali ini Dayak dari Kalimantan Tengah, kebetulan tugas cari kostum juga dipercayakan ke aku sih. Padahal pengennya pake kostum Nanang Galuh, yang ku pesan buat panitia Gelombang satu, tapi bos requestnya gantian kostum khas Kalteng, jadi yaa dayak lagi dayak lagi, hehe.

Sehari setelah Family Gathering ini hari ultah ku, seperti yang sudah ku duga, It's just a blue monday like usual. Bahkan lebih sedih lagi sih. Tapi sudah lah.

Weekend ketiga, it's time to go for holiday... Bali, pulau yang belum pernah ku kunjungi sebelumnya. Yes, it's  a first time. Pergi hari sabtu, tanggal 14 dan pulang hari selasa, tanggal 17. Agenda kami di Bali padat banget, saking padatnya kami cuma sempet menikmati breakfast di hotel sehari karena pagi-pagi banget udah berangkat. Hari pertama setelah datang langsung nonton tari kecak yang menurutku seru banget apalagi nontonnya ditemani sunset yang luar biasa indah sih, sepulang dari nonton kami makan malam di Jimbaran yang menurutku selama di Bali, cuma disitu yang paling enak, ehe. Minggunya kami pergi ke pulau Nusa Penida satu hari full karena jarak yang ditempuh buat ke sana juga lumayan jauh. Kami pun harus naik kapal dulu dari Pantai Matahari Terbit di Sanur, baru dilanjutkan perjalanan darat yang rutenya sangat menantang karena jalannya sungguh amazing, harus bener-bener ahli nyetir deh, kalau aspalnya sih mulus-mulus aja tapi liukannya (?) yang gak biasa, tajam banget, trus naik turun juga, untung dulu udah pernah terlatih saat Employee Gathering ada Off-road di Malang, jadi kami gak heboh selama perjalanan, wkwk..
Hari kedua kami pergi ke berbagai tempat wisata juga, seperti Tanah Lot, Ulun Danu Baratan yang dulu jadi ikon di mata uang 50k, terus ke Taman Ayun Temple yang ku kira bakal ada 'ayunan' nya, ternyata gak ada, ehee tapi keren sih pura nya... bener-bener masih terjaga dan kaya budaya, ada gallery seninya juga. Well, cerita selama di Bali ku keep aja buat ntar bikin Vlognya, walaupun masih mager ngedit sih, gatau deh tu kapan jadinya, wkwk.. Yang jelas selama Liburan yang singkat ini, aku ngerasa kayak... dapat pengalaman baru iyaa, tapi ketenangan batin masih belom, karena jadwal kami padat bangeeeettt... dan capek pastinya. Aku aja sampe ngeluh kayak 'kenapa sih kalau mau pergi ke tempat bagus itu mesti melewati perjalanan jauh dulu, yang prosesnya tu gak mudah buat menuju kesana, ada gak tempat yang bagus tapi ga harus lama di jalan gitu? yang gak perlu capek-capek langsung sampai di tempat bagus aja gitu...', ya.. aku sampe ngedumel segitunya sih 😂 saking lelahnya mungkin, dan selama ini menurut pengalaman ku emang gitu, ada baiknya dijadiin pelajaran aja ya, kalau menuju tempat yang bagus tuh kita harus melalui perjalanan yang ga mudah, sama kayak hidup, untuk menuju ke 'tempat' yang berujung indah, kita juga harus melewati berbagai pengalaman yang bisa jadi menyedihkan & melelahkan, boleh jadi mengeluarkan banyak keringat hingga air mata.. tapi pada akhirnya saat sudah sampai, kita bakal sadar kalau proses itu worth it buat dilaluin.

Lain kali kalau  mau liburan cocoknya lebih lama dan lebih santuy kali yak biar gak capek-capek amat, dan masih bisa menikmati prosesnya.

Weekend keempat, sepulang dari Bali, dapat kabar kalau ada jadwal Dinas Luar (DL) ke Gresik yang di listnya ada nama ku. Dan itu artinya aku harus pergi lagi ke Surabaya, hmm... baeqlahh. Dengan berat hati, aku pergi :( Sumpahh aku tu gak ada semangatnya sama sekali, mana sendirian kan, udah kebayang tuhh bakal gimana, so sebelum berangkat ke Bandara aku prepare nya beli buku gitu, ke Gramed, biar aku gak ngerasa sepi sepi amat, karena yaa bayangin aja kalau sendiri di hotel, diemmmmm tiba-tiba mewek kan gak asik.
Jadwal pelatihannya hanya 2 hari, senin-selasa dan dimulainya pagi, karena minggu sebelumnya pas mau ke Bali kami juga penerbangan ke Surabaya dulu, dan ternyata penerbangan pagi delay lama banget karena lagi parahnya kabut asap, jadi aku gak mau ngambil resiko dong, terpaksa harus pergi sehari sebelumnya, ngambil penerbangan terakhir gitu. Dan perjalanan ke Gresik untuk (lagi-lagi) pertama kalinya pun di mulai.

Pemandangan kota Banjarmasin dari atas pesawat malam itu,bener-bener indah.. meriahnya cahaya lampu dari rumah-rumah, bangunan-bangunan, dan kendaraan yang terlihat berseliweran, berjalan seperti aliran sungai. Ku dapati diriku duduk manis di seat yang kebetulan sekali tepat dibalik jendela pesawat, tangan ku menggenggam sebuah buku yang baru ku beli hari itu, Disforia Inersia yang ditulis oleh Wira Nagara, seorang Stand Up Comedian yang terkenal dengan bahasanya yang puitis, dan memang seperti dia ketika bicara, isi bukunya penuh dengan kata-kata penuh makna yang puitis dan filosofis, entah kenapa aku mampu menerjemahkan setiap kata yang dituliskan, aku mampu merasakan apa yang ingin disampaikannya, dan aku berhasil masuk ke dalam cerita demi cerita yang dituliskan dengan sentuhan sajak-sajak istimewa penuh keindahan walaupun bermakna menyakitkan. Aku terpesona dengan keindahan tulisan yang disajikan, membuatku merasa tidak sendirian, iya.. aku merasa gak sendirian dilingkupi kemalangan dan keresahan yang selalu menjadi raja diantara sederet perasaan. Kemudian lampu pesawat dimatikan, mata ku kembali tertuju ke keindahan visual yang disajikan lampu-lampu dibawah sana.. kaca jendela memantulkan diri ku sendiri, aku merasa berada disebuah cuplikan suatu film, dimana pemeran utama merasa begitu kosong, berada dalam keterasingan, menyadari kalau hidupnya hanya sebatas peran, yang sudah diatur sedemikian rupa oleh sutradara, namun tak tau bagaimana skenario yang telah disiapkan. Ku hidupkan lampu baca hingga lampu pesawat kembali menyala, meneggelamkan diri lagi dalam lautan perasaan bermuatan kata-kata.

Mendekati landasan, sambutan yang lebih meriah ditampilkan kota Surabaya, mencuri pandanganku dari buku yang ku baca, ketika keindahan visual bertarung dengan kata, ku nikmati sejenak momen yang hanya lewat beberapa menit itu, lampu-lampu kota yang bekali lipat lebih gegap gempita dari yang ku lihat saat berangkat, tentu saja.. indah, tapi asing, toh sebaik-baiknya tempat ialah pulang, tapi tak ada salahnya sejenak menikmati tempat persinggahan. Ku buka permen karet terakhir yang ku punya, ini sudah permen kelima, membantu telingaku agar gak begitu sakit saat kecepatan, tekanan, tegangan, frekuensi, tekanan, suhu dan sebagainya yang mempengaruhi penerbangan terasa mengganggu.

Di bandara, aku mencoba menghubungi teman satu mess yang pernah ke Gresik, dua-duanya sulit dihubungi, saat terkoneksi pun tiba-tiba putus gitu, gak tau juga kenapa, mungkin sinyal. Padahal aku mau nanya hal penting, yaitu enaknya pake apa ke gresik. Ku hampiri loket taksi bandara yang memanggil-manggil, nanya berapa ongkos ke gresik, 260k katanya. Gilaaaaa... mahal bener, mana aku sendirian kan... gak ada temen urunan. Bagiku itu mahal di tanggal tua, dimana uang ku udah abis buat liburan plus gara2 minggu sebelumnya berasa kena rampok uang bagasi sampe 750k, makanya ke Gresik kali ini aku cuma bawa tas ransel dan tas tenteng laptop, sampai2 baju bebas pun aku cuma bawa selembar, saking hemat tempatnya. Aku langsung ngacir ke loket Damri yang juga memanggil-manggil, berebut hati calon penumpang. Saat ku tanya berapa ongkos ke Gresik, katanya 40k, oke langsung tancep gasss lah beli tiketnya, gak pake ba bi bu lagi, wkwkk jauh banget coy sama pake taksi.

Saat itu pukul 19.20, again.. buat pertama kalinya aku naik Damri, well maksudnya pertama kali naik 'DAMRI' ya emang pertama kali, tapi pas didalem berasa kayak naik bus pada umumnya kok. Katanya paling lambat berangkat pukul 18.00 sih, padahal aku mau makan di Bandara tapi kata Bapak-bapak pegawai Damri mending beli roti aja, karena kalau gak standby takutnya ditinggal.. yaudah ku urungkan deh, gak lapar-lapar banget juga. Aku duduk dengan tenang, menunggu, ngangkat telpon, ngobrol bentar.. dan meluncur ke Gresik.

Damri yang ku tumpangi sampai ke halte terakhir pengantaran, Terminal Bundaran. Berdasarkan petunjuk dari penjual loket di Bandara, aku bisa naik ojek onlen sampainya di Gresik, eh tau nya gak boleeeh di jemput di terminal, tapi untungnya ada ojol yang mau jemput tapi aku harus jalan dulu ke pinggir jalan, terus ojolnya juga lepas atribut (jaket) biar gak nampak sebagai ojol. Selama di perjalanan menuju Hotel, pak ojol ngajakin ngobrol teross, padahal kan percakapan yang terjadi diatas motor sering nge-bug gitu ya, misalnya 'hah?', 'apa pak?', 'yaa?', 'gak kedengaran pak, tuh yang lewat knalpotnya kenceng banget' tapi pak ojol gak peduli dan terus lanjut ngajakin ngobrol.

Ojol (O): 'kalau ke sini harus coba makanan khas sini mba'
aku (R): 'oh ya? apa tuh pak?'
O: 'Nasi krawu mba'
R: 'ohh, oke ntar saya pesan..'
O: 'nasi krawu itu lauknya daging gitu mba, dipotong kecil-kecil,, tapi tipis.. memanjang..'
R: 'disuwir gitu ya?'
O: 'iyaa.. mba udah pernah coba?'
R: 'belum sih pak, tapi ditempat saya juga ada yang kayak gitu, namanya..... dendeng'

Pak Ojol ketawa kenceng banget anjirrr, padahal aku jawab apa adanya, tapi lawak banget kali ya bagi beliau. 'itu sihh beda mba, disini juga ada dendeng', katanya setelah puas ketawa.

O: 'mba sudah makan belum?'
R: 'belum sih pak..'
O: 'mau sekalian nyari makan gak nih?'
R: 'boleh pak mampir beli makan?'
O: 'boleeeh lah, mau cari makan gimana nih mba? di resto kyk mekdi atau pinggir jalan aja?'
R: 'pinggir jalan aja gpp pak.. yang rekomended ya tapi..'

Dan kami sampe di tempat orang jualan, yang literally di pinggir jalan, alias gak berbentuk warung gitu, lampu merah, ada trotoar trus ya itu.. ada meja kecil beralas tikar, ada banyak orang yang makan juga lesehan sepanjang trotoar, jadi ku pikir pasti enak nih karena mayan banyak yang makan disana, yaudah kan aku beli sesuai saran pak ojol, nasi krawu dan tambahan 2 bakwan, cuma 8k.. murah bangeeeeettt, ehe.

Sampai di hotel, pukul 22. Langsung rebahan, rasanya capek banget.. kepala ku berat karena kayaknya mau flu. Saat di Banjarmasin, aku sempet mampir beli obat flu gitu, katanya cukup satu biji perhari, padahal malas banget udah jam segitu makan, tapi yaa dipaksa makan aja, udah beli juga nasi krawu khas gresik ye kann. Setelah minum obat yang sepertinya bikin ngantuk, langsung tidur, syukurlah gak tersisa banyak waktu buat meresap sepi.

Besoknya, hari pertama pelatihan, bener-bener kayak asing banget, gak ada yang ku kenal ih, aku gak suka yaa kalau DL sendirian tuh gitu, mau bersosialisasi juga males banget. Beberapa jam pertama aku duduk sendirian, sengaja milih duduk paling belakang. Pikiran ku gak begitu nyimak yang dijelaskan pemateri. Lamunan demi lamunan melayang jauh, akhirnya ku ambil buku dan pulpen yang disediakan diatas meja, dan mulai menulis sesuatu, 'Tentang Rindu'.
Dan kata kata itu pun menari dalam pikiran ku, ku abadikan lewat tinta biru. Ini pasti karena ulah penulis buku yang ku baca, gak salah lagi. Hasil dari lamunan ku, menjelma berupa sajak-sajak yang aku gak tau dari mana dapat rangkaian kalimat itu, yang ku tau, dia datangnya dari hati.. yang paling dalam, meminta untuk diluapkan sebagai sebuah pengakuan. Dari apa yang telah ku alami selama pergi ke Bali, hingga pergi lagi ke Gresik, sejauh apapun aku mencoba lari, dimana pun aku berada, aku gak bisa menghindari perasaan rindu, tapi mau bagaimana lagi, itulah konsekuensi dari terciptanya masa lalu.

'Rindu menawanku, menderu dalam kalbu... memenuhi lamunan pilu'

Hanya itu akhir kalimat yang bisa ku spoiler disini, selebihnya biar ku simpan buat diri ku sendiri.
Ternyata benar, menulis adalah cara berteriak paling senyap.

Waktunya Istirahat, Sholat dan makan siang.

Kami pindah ruangan karena ruang yang kami tempati sedari tadi AC nya mati, aku pun gak duduk sendiri lagi karena pada saat masuk Mba dari Kaltim Teluk mempersilahkanku duduk disampingnya. Pada akhirnya aku ngobrol juga, ternyata naik Damri di malam hari seperi yang ku lakukan termasuk tindakan yang sangat berani, itu kata mba nya pas ku ceritain kalau aku ke Gresik nya naik Damri, malam hari. Ya, aku emang udah gak kenal takut, apa sih yang bisa ditakutin seseorang yang gatau arah? atau lebih tepatnya gak punya banyak duit buat bayar taksi, wkwk 😂

Sepulang dari pelatihan aku janjian buat makan malam di Upnormal deket Hotelnya Mba Dom, yang jadi teman sebangku tadi. Dari jam setengah 6 sore sampe jam 8 malam kami nongkrong aja disana, ngobrol macem-macem, soal lingkungan kerja masing-masing, untung dia nya suka banyak ngomong juga, dan jauh lebih senior daripada aku sih.

Besoknya hari kedua pelatihan, tapi gak tau sampai jam berapa, penerbangan terakhir ke Banjarmasin pukul 15.15 wib, takut gak sempat lagi karena ku pikir kemungkinan kayak hari sebelumnya selesai pukul 16. Ehhh taunya pukul 13 udah selesai doong. Kalau mau ngejar pesawat pukul 15 harusnya sempat walapun mepet banget, tapi aku udah beli tiket penerbangan hari Rabu pagi 😓
Yaudah kann, mau gimana lagi, aku nginep di Surabaya aja yang deket bandara, siang itu sepulangnya dari Pelatihan, aku dapat teman seperjalanan yang mau pulang juga, pesawatnya pukul 19 ke Jakarta. Kali ini pake Grab, Gresik menuju Surabaya ku putuskan buat mampir ke Royal Plaza aja karena ada buku yang ku incer di Gramed. Si mbak teman baru pun juga ikut ke Royal karena dia pengen beli minum Cincau Station yang katanya adanya cuma disitu doang. Oke lah kami pun meluncurr. 
Jadii sebelumnya pas mau berangkat ke Surabaya kan aku beli buku tuh di Gramed Bjm, nah pas liat buku lain yang menarik tapi harganya lebih murah di pulau jawa jadi aku mikir sekalian aja dong pas ke Sby mampir gramed buat beli bukunya. Makanya disana aku langsung bungkus aja tuh bukunya Fiersa Besari- Arah Langkah, Alffy & Linka - Senja dan Pagi, dan buku pertama Wira Nagara - Distilasi Alkena (yang ini fix karena aku ketagihan habis baca buku Disforia Inersia yang ku ceritain diawal).

Setelah dari situ, kami mampir ke food court gitu, jajan bentar, mampir ke bioskop buiat numpang ngecas HP mbak nya, wkwk.. dan gk lama dia pcabut duluan. Trus aku ngapain dong sendirian di mall? Pilihannya ada dua, nonton atau nyalon? Of course yang kedua, karena jarang-jarang kannnn... hohoo nonton itu bisa kapan aja dimana saja, kalau nyalon itu bener-bener harus luangin waktu, hmm cuma cewek sih yang can relate. Kebetulan aku baru banget potong rambut hari Minggu nya, jadi pas itu aku cuma perlu sedikir treatment kayak cuci, masker dan blow, sumpah ini tuhhh jarang-jarang banget. Yahh gara-gara itu aku habis sekitar ongkos taksi SBY- Gresik pulang pergi lahh wkwk, bayar ongkos sayang... giliran nyalon ajaa, wkwkwkk yaa mending duitnya dipake buat nyalon lah drpd duduk di taksi doang 😀

Sekitar pukul setengah sembilan malam aku baru mau pulang, ke penginapan yang lumayan dekat Bandara, dannnnn pas itu kan aku naik Grab, nahh dari salon di Royal aku tuh sayang banget klo rambut ku diikat lagi, secara habis diblowww gitu lohh, wkwk jadinya aku gak pake jilbab deh,, gak papa kan yaa,, di jalan pulang doang lagian, huhuu sorry

Nah trus dikira driver Grab nya aku masih sekolah coba, wkwkwk padahal aku masih pake kemeja kerja gitu, ya ketutupan sama jaket jeans yang ku pake sih.
Terus kan aku berasa gimana gitu dikira anak sekolah, takut dikira cabe2an :( 
tapi gak semua anak sekolah cabe2an dong
jadi ku tanyakan lagi, kali aja maksud bapaknya sekolah = kuliah.

Aku = R, Bapak Grab = P

R: 'sekolah? maksudnya kuliah pak?'
P: 'loh emang mbakny udah kuliah?'
R: 'nggak, sy udah lulus kok'
P: 'lahh saya kirain ya masih sekolah, SMA gitu mba'
R: 'hehee.. badan sy emang kecil sih'
P: 'udah lulus toh? berarti seumuran anak sy dong'
R: 'oh ya? emang anak bapak umur berapa?'
p: '23..'
R: 'oohh oke'
P: 'berarti bapaknya mbak seumuran sy juga ya?'
R: 'hehe, iya pak'

Iyain aja biar cepet, wkwkwkwk

Sampainya di penginapan, badan ku langsung berasa gak enak. Yang awalnya cuma flu tapi udah sembuh flu nya hanya dengan 2x minum obat, sekarang ganti jadi batuk2 gitu. Yaudah aku istirahat aja sambil streaming nonton film di laptop, saking magernya aku nontonnya sambil rebahan trus laptopnya ku taruh di bantal yang ku taruh lagi di atas perut. Plus tivi juga tetep dinyalain, ckck sebuah keharusan kalau di hotel / penginapan sendirian.

Besoknya pulang ke Banjarmasin dengan damai.

And here I am, di minggu kelima, akhir September.

Bener-bener udah melewati bulan ke sembilan di tahun 2019 ya, tiba-tiba udah sejauh ini aja gitu. Gak lama lagi akhir tahun. Terus lanjut ke 2020. Oh my God. Sejauh ini, tahun 2019 terasa begitu berat, sangat berat. Aku gak tau gimana harus menjelaskannya. I lose hope, I'm not happy. I don't know what will happen, but I'm keep praying. Fortunately, I still have You, God. Wish everything gonna be alright.


Read More..

8.19.2019

MELEWATI LORONG WAKTU

Barusan aku pergi ke masa lalu
Mengamati diri ku yang dulu
Just same old me
Pemikiran yang masih sama
hanya saja pengalaman yang berbeda..

Tapi waktu tetap lah waktu, aku hanya bisa meliat masa lalu
tanpa bisa mengubah apapun
Bagaimana caranya aku melewati lorong waktu
Simple, hanya dengan klik Blog Archieve di samping kanan blog ini, dan pilih tahun mana yang ingin ku kunjungi
2014 menjadi pilihan ku kali ini

Ku liat diriku waktu itu,
masih punya semangat hidup dan pikiran positif
begitu bijak dalam setiap pemikiran
Seorang mahasiswi canggung yang masih bingung harus berbuat apa
selain menulis pemikiran-pemikiran positif dan optimisme walau dalam keadaan bingung dan bimbang dengan apa yang terjadi dengan perasaanya, berusaha untuk tetap sadar dan waras, menghibur diri sendiri yang sedang terpuruk dengan berusaha menulis segalanya dengan perspektif yang berbeda.

Aku ingat, momen aku menulis saat pertama kali membuat blog ini, tentang kenangan nulis diary yang membuatku lebih mengenal diri sendiri, tentang time isn't money ketika aku sadar bahwa waktu adalah hal yang paling berharga yang dipunya manusia, tentang tahun keempat kuliah yang berisi tentang keresahan ku tentang menjadi mahasiswa akhir, juga ketika aku sebenarnya sedang merasakan masa-masa sulit dan menulisnya secara tersirat dalam postingan no pain no gain, tentang lagu simple plan yang padahal mempresentasikan perasaan ku saat itu, dan juga relatable dengan yang ku rasakan sekarang, yahhh welcome to my life. Juga tentang hujan yang selalu membuatku rindu dengan baunya, ketenangannya, memori yang datang bersamanya persis jelas tertulis di postingan tentang hujan, dann terakhir.. aku mencoba mengingatkan diriku sendiri jika aku merasa sangat sedih seperti sekarang, bahwa aku harus tetap menertawakan semua hal yang terjadi, maka tertawalah!

Banyak hal yang ku tulis 5 tahun lalu, begitu pula di postingan tahun sesudahnya yang sebenarnya representasi akan kegalauan perasaan ku, tapi tak pernah sefrontal seperti yang ku tulis akhir-akhir ini, tentang perasaan ku, tentang seseorang, mungkin aku gak sekuat dulu. Aku gak bisa menulis hal lain yang sebenarnya ku maksudkan untuk menyalurkan keresahan ku tentang hubungan pribadi ku.

Dulu aku takut orang tau kelemahan ku.

Tapi sekarang, bodo amat
Aku akan tetap menulis apa yang ku mau
walaupun masih menahan diri
tapi aku perlu mengabadikan momen ini dalam sebuah tulisan

Momen dimana aku merasa sangat terpuruk dan gak berdaya
momen menyedihkan yang membuat ku gak bisa melangkah dan menerima kenyataan

Aku meliat diriku di masa lalu, meliat optimisme dan segala kata-kata bijak yang ku punya,
terima kasih karena sudah mengingatkan
bahwa aku pernah melewati masa-masa sulit yang meskipun berbeda
tapi setidaknya aku sudah berhasil melewatinya

Dan melalu tulisan ini,
aku pun berharap aku di masa depan akan meliat lagi ke titik ini
bahwa aku pernah merasa seburuk dan semenyedihkan ini

tapi mungkin aku di masa depan akan tersenyum meliat aku yang sekarang
sambil bilang 'you did it well,' dan bangga bahwa aku bisa melewati fase ini.. meskipun gak mudah, meskipun banyak air mata, dan meskipun gatau kapan akan sampai pada batasnya..

terima kasih untuk diriku sendiri, untuk tetap berusaha kuat sampai sejauh ini.
Read More..

8.18.2019

SINDROM MONDAY BLUES

Apa cuma aku yang tiap senin bawaannya malesss banget buat kerja, males banget memulai aktifitas, merasa stress.. putus asa.. sedih, kehilangan motivasi gitu, so I just crying on the road. Bayangin deh.. betapa beratnya memulai hari seperti itu.

Ditambah, aku sering susah tidur malamnya. Tadi malam aja baru bisa tidur diatas jam 12an, trus kebangun pukul 3 pagi, tepatnya 3.33 am, kebetulan banget kan angka jamnya bisa samaan gitu. Terus mencoba tidur lagi dengan susah payah, feeling sad... crying... tidur lagi, dan mimpiin seseorang yang pengen dilupain, Ya Tuhan kok gini banget  :( Pas kebangun jadi sedih lagi, tapi pengen cepet-cepet tidur lagi biar liat dia lagi di mimpi.. ampunn dah :(

I know, setiap orang at least bakal ngerasain sekali dalam hidup kayak apa yang ku rasakan sekarang, menangis sampai dada terasa sesak gak bisa nafas. Tapi semua ini pasti akan terlewati kan.. dan setiap orang pasti punya batasan. Yang perlu ku lakukan sekarang cuma harus yakin.. yakin kalau aku bisa melewati masa-masa ini, sampai akhirnya sadar kalau Rencana Tuhan lebih baik dari yang ku punya. Perihal merelakan dan mengikhlaskan memang akan jadi pelajaran seumur hidup, dan yang namanya belajar yaa mesti ada proses.


"In life, things happen. You may not want them to but they do. You just gotta (sic) move on." (Luke Hobbs, Fast & Farious: Hobbs & Shawn)
Read More..