Dua tiga burung bernyanyi, kini saya blogging lagi..!
Selamat datang ku ucapkan kepada diriku sendiri, karena ini blog
baru. ada apa dengan blog ku yang lama? Nasib sial menghampirinya pemirsah,
bukan karena aku lupa password atau email, tapi karena disuruh memulihkan sama
pihak google, katanya harus diverifikasi pake nomor hape, masalahnya nomor hape
ku yang ku pakai buat ngeblog itu udah habis masa aktif dan udah mati, terus pas
ditanya beberapa pertanyaan buat memulihkan aku ga bisa menjawab dengan tepat,
yang bener aja, masa aku disuruh mengingat tanggal dimana aku mulai make 4
produk google?? mana mungkin aku ingat, apa yang ku makan tadi pagi aja udah lupa, apalagi ituu! kampret emang. ckckck.. nasib.. apa
boleh buat, bikin blog baru, buka lembaran baru #tsaah tapi masih bisa diintip
kok blog ku yang lama, walau udah ga bisa masuk lagi :'(
(fyi, alamat blog lama https://givemeshoneshine.blogspot.com )
Kapan terakhir curhat di blog? Haha, let me see, 3 tahun yang lalu
ya, iya rencananya 3 tahun yang lalu bakal rajin ngeblog, nulis apapun sesukaku
selama jadi mahasiswa, pakai wifi kampus, nyatanya nol besar. Kegiatanku
terlalu menguras waktu, dan kemalasan ku buat nulis bahkan hal-hal yang ga
penting buat mengisi kekosongan blog ini juga ga kalah besar, ditambah
wifi kampus yang ternyata lemotnya udah kayak keong kena stroke bikin tambah
malas bawa notebook.
Jadi ya.. bagaimana kalau kita rangkum saja secara garis besar hal
apa saja terjadi selama 3 tahun ini :3 ide bagus kan, walaupun ga mungkin bisa
ku ceritakan semuanya tapi yah daripada ga sama sekali :yaoming:
Dan kali ini fix ku resmikan blog ini sebagai Diary terbuka ku
pribadi, haha. Gak penting amat. Ngomong-ngomong soal diary, sejak SD sampai
SMP aku termasuk anak yang rajin nulis Diary, diary ku ada 2 yang berbentuk
Diary ‘beneran’ (itu loh yang ada kunci sama gemboknya). Well, pas ngetik ini
aku langsung nyari2 mereka, dan.. eureka! Ternyata masih ada, ini dia
penampakannya.
Yang warna pink itu pemberian dari sepupu ku pas aku masih kelas V
SD, dan yang satunya ku beli sendiri pas aku SMP. Penasaran sih pengen liat2
isinya lagi, pasti bakalan ngakak glindingan deh, tapi sayang kuncinya udah ga
tau kemana ._. mungkin kalo ga ketemu kuncinya ntar bakal ku akalin deh buat
bukanya :hammer:
Nah loh, kok jadi ngebahas Diary? -_- iya kan kalo jaman dulu diary
itu catatan pribadi yang gak seorangpun boleh tau isinya, itu sampe di
gembok+kunci segala, tapi sekarang diary terbuka seperti blogging kek gini udah
menjamur di dunia maya, Tanya kenapa? Kalo dulu alasannya pasti malu kalo
dibaca, malu ketahuan apa yang ada dipikiran kita, iya secara dulu kan catatan
itu jujur banget, nulis diary karena ga bisa ngungkapin yang sebenarnya mau
diungkapin dalam hati, jadi ya malu aja kalo ada yang tau. Dulu diary itu bisa
dibilang sebagai sarana untuk menyalurkan hati dan pikiran kita ke dalam suatu
tulisan, yang hanya kita yang boleh tau tentunya.
Dan sekarang, kebanyakan orang malah beralih menuliskan catatan
pribadinya di blog yang bisa dibaca semua orang, bahkan orang yang gak kita
kenal pun kalo nyasar kan jadi liat juga. Kalo alasan pribadi ku sih, selama
masih bisa dibagikan dan bersifat umum seperti ungkapan perasaan, kesan, atau
apapun itu yang ingin kita bagi, selama kita masih bisa memilih dan memilah
mana yang mau dibagi kan, kenapa gak? Kata orang jaman dulu mah, transparansi
dan keterbukaan kepribadian #tsahh iya, dengan menulis kita bisa jadi pribadi
yang lebih terbuka.
Lagian kadang kita sulit mengungkapkan sesuatu melalui ucapan,
kadang sulit menunjukan apa yang sebenarnya ada dalam pikiran dan hati kita,
kadang juga ingin orang lain mengerti kita tanpa kita jelasakan, nah melalui
tulisan lah semua itu bisa disalurkan jika kita ingin menunjukan bagaimana
sebenarnya kita. Jadi intinya menulis catatan-catatan kecil seperti ini adalah
salah satu cara untuk me-review diri sendiri, untuk mengenal diri sendiri, dan
untuk membuang kepenatan pikiran. Iya, kalo kita memiliki sesuatu untuk
diungkapkan tapi kita gak bisa mengungkapkannya, dipendam saja dalam hati, maka
hal itu akan menyulitkan diri kita sendiri, percayalah. Buktinya Pak BJ Habibie
menuliskan ceritanya ke dalam sebuah buku yang jadi novel itu merupakan terapi
yang disarankan oleh Dokternya buat memulihkan diri akibat goncangan yang
dialami beliau pasca ditinggal almarhumah istrinya (aku pernah baca gitu). Itu
artinya kan, jika kita tidak bisa mengungkapkan apa yang kita rasakan dengan
lisan, maka menulis lah.
Dan lagi, blogging juga bisa buat berbagi pengalaman dan
moment-moment yang kita ga ingin lupakan, walaupun hal itu udah difasilitasi
melalui beberapa sosmed kayak facebook maupun Path sampe tumblr tapi yah lebih
khsusus aja klo ditulis di blog (tumblr juga merupakan blog ya, haha aku juga
kadang nulis sesuatu yang ga penting disitu). Dan aku pribadi merasa lebih puas
nulis panjang lebar di blog sih. Toh ga banyak yang buka, paling banter juga
pengunjung nyasar :yaoming:
Well, bukannya ngelindur dari tujuan awal tulisan ku, cuma
intermezzo kok ^_^
(narik nafas panjang)
3 tahun itu ternyata bentar banget, melesat gitu aja. Gak kerasa.
Dari yang dulunya semangat 45 buat ngejar cita-cita ampe sekarang terpuruk
dalam kondisi alon alon asal klakon, haha. Setelah dijalani ternyata
kuliah itu gak asik, banyak tugas dan ga ada yang seru (kalo mau seru-seruan ke
dufan aja noh!) wkwkwk, tahun pertama masih ketemu sama “orang lama”, temen
lama maksudnya, ada Arbainah (aku kenal sama dia pas kuliah aja tapi ternyata
dia pernah tinggal lama di lingkungan yang sama dengan ku, dan mama sama kakak2
ku pada tau sama dia, jadi bisa dibilang kenalan lama mungkin, meskipun gak
bisa dibilang kenal juga sih sebelum ketemu di kuliahan), Eka (temen
sepermainan ku dari SD sampe SMP), Dhika (ini temen masa kecil, pas awal ketemu
di kampus aku lupa sama sekali ma Dhika ini, tapi dia inget aku jadi
pura2 inget aja awalnya, hehe tapi kemudian inget beneran kok), dan temen baru
seperti Nayla (dari martapura), Ainun aka Nyunyun (dari Palangka), dan Elsa
(dari Kapuas).
Satu hal yang ku tau di kampus ku, setiap orang berteman dengan
berkelompok, jadi kalo udah punya kelompoknya yaudah.. masing-masing sama kelompoknya
gitu. Dan itu lah kelompok kecilku pas awal-awal kuliah yang bakal mengerucut
seiring tahun berganti.
Dulu awal jadi mahasiswa masih semangat mencoba hal –hal baru, jadi
aku ikut dan aktif di 3 jenis kegiatan mahasiswa, yakni taekwondo, LPM Kinday
dan UKMF LP2DH (semoga aku masih ingat kepanjangannya). Nah pas tahun kedua ku,
aku jadi Pimpinan Redaksi di LPM Kinday, saat itu yang jadi Pimpinan Umumnya ka
Eka Puspa Sari. Padahal niat ku awalnya gabung di LPM kan cuma gara-gara ku
pikir kerjaan wartawan kampus rada-rada mirip detektif gitu :hammer:, lagian
saat itu Nyunyun udah ga aktif lagi disana, jadi malas aktif juga, eh ternyata
malah jadi Pimred, hilanglah rencanaku buat ngikutin jejak nyunyun buat
menghilang secara perlahan dari itu UKM :yaoming: (bhahaha ketahuan deh).
Yaudah kan, jalani aja sebagai pimred yang disetir PU, toh kalo ga
disetir aku juga bingung mo ngapain, ku pikir habis jadi pimred ini bakal lepas
lah beban dan tanggung jawabku, aku mau santai aja kuliah, dan paling aktif di
taekwondo doang, tapi ternyata… ditahun ketiga aku malah dijadikan penerus ka
Puspa alias Pimpinan Umum di LPM Kinday :heavybreathing:, jadi sekarang
harusnya aku yang nyetir anggota ku ya, harusnyaaaa.. wkwk
Ini benar2 hal baru yang ga terpikirkan sebelumnya oleh ku,
dipercayakan untuk mengurus suatu organisasi tingkat universitas, padahal
ngurus diri sendiri aja gak becus. Dan lagi, aku bukan orang yang kritis dan
pemikir sejati #hadah. Aku lebih suka mikirin hal-hal aneh seperti kasus maupun
teka teki di dunia perdetektif (-detektifan) ketimbang hal-hal serius seperti
persma.
"Oh myyy God, what should I do?"
Seperti itulah kebingungan ku ketika awal-awal menjadi PU. Dan
sekarang pun, gak kerasa kepengurusan ku udah berjalan setengah periode, 4
bulan lagi Riska.. 4 bulan lagi, bertahanlahh..! wkwkwk
See more, aku juga udah memilih Program kekhususan Pidana pada
semester 6 lalu, terpisah sama Elsa dan Nyunyun yang ngambil PK hukum Tata
Negara, Nayla ngambil PK Bisnis, Arbainah dan Eka ngambil PK Acara (well, kita
udah ga terlalu akrab lagi sih di semester keempat). Sebenarnya Dhika juga sama
dengan ku ngambil PK Pidana, tapi sayangnya dia udah dipanggil Yang Maha Kuasa
lima bulan yang lalu, tepatnya tanggal 11 di bulan April, hari Jumat
pukul 2 siang. Ironisnya, tepat diwaktu yang sama aku malah asik-asiknya
karaokean bareng di Sekret Kinday :'( terus, sekitar pukul 5 aku baru cek HP
dan disana ada sms dari keluarga Dhika yang ngabarin kalo Dhika meninggal,
antara shock dan gak percaya, sumpah. Terus Nayla nelpon aku dan ngabarin hal
yang sama. Setelah itu meluncurlah aku ke rumah duka.
Dhika udah sakit lama sih, sempat bolak balik tiga rumah sakit, dan
tiap dia pindah rumah sakit kami selalu jenguk, setidaknya aku dan Nayla. Dan
terakhir kemaren dia ke RS di Jogja, kami gak bisa jenguk. Setelah pulang dari
Jogja dia balik lagi ke RS sini, tapi kami juga gak sempat jenguk untuk yang
terakhir kali. See? Banyak hal terjadi kan, yang dulunya ada, kini tiada.
Begitu juga dengan orang yang dulunya gak ada, terus datang, kemudian pergi,
datang lagi, pergi lagi. Begitulah, orang-orang datang dan pergi silih berganti
dalam hidup kita. Cuma temen-temen sejati aja yang tetap tinggal. Ntar ku
ceritain deh tentang orang-orang spesial ini :)
Ngomong-ngomong, keluarga ku juga mengalami perpindahan sejak
tahun lalu, kami meninggalkan lingkungan lama dan move on ke tempat yang
ku diami sekarang. Sungguh hidup adalah serangkaian perpindahan kata Bang
Raditya Dika, dan kita hidup didalam perpindahan itu.
Ada hal lain lagi yang terjadi, hal yang selama ini ku hindari, dan
menutup diri ku untuk itu, tapi akhirnya terjadi juga, haha. Apa boleh buat,
apa yang terjadi, terjadilah. Whatever will be, will be. Cuma itu yang bisa ku
katakan. Dan karena hal ini, aku merasa payah sekali. Mungkin dulu aku merasa
nyaman dengan hidup ku sendiri, tapi ketika aku mulai membiarkan orang lain
masuk didalamnya, maka hidup terasa lebih.. yah kata apa yang tepat? “berbeda”
mungkin.
Bagaimana pun, aku merasa apapun yang terjadi dulu, sekarang dan
nanti, hal itu lah yang akan membentuk pribadi ku, tidak merasa lebih baik,
tapi setidaknya lebih kuat dengan mengetahui kelemahan sendiri. Halah ngomong
apa aku, sepertinya karena hari mulai larut dan sudah ngetik cukup panjang,
otak ku mulai lelah dan kalau dibiarkan lama-lama bakal ngelindur. So, apakah
catatan ini udah cukup mewakili apa yang terjadi tiga tahun belakangan? Anggap
lah begitu, udah capek euy.
0 komentar:
Posting Komentar