Pages

9.11.2014

Blog baru cuyy!!


Dua tiga burung bernyanyi, kini saya blogging lagi..!
Selamat datang ku ucapkan kepada diriku sendiri, karena ini blog baru. ada apa dengan blog ku yang lama? Nasib sial menghampirinya pemirsah, bukan karena aku lupa password atau email, tapi karena disuruh memulihkan sama pihak google, katanya harus diverifikasi pake nomor hape, masalahnya nomor hape ku yang ku pakai buat ngeblog itu udah habis masa aktif dan udah mati, terus pas ditanya beberapa pertanyaan buat memulihkan aku ga bisa menjawab dengan tepat, yang bener aja, masa aku disuruh mengingat tanggal dimana aku mulai make 4 produk google?? mana mungkin aku ingat, apa yang ku makan tadi pagi aja udah lupa, apalagi ituu! kampret emang. ckckck.. nasib.. apa boleh buat, bikin blog baru, buka lembaran baru #tsaah tapi masih bisa diintip kok blog ku yang lama, walau udah ga bisa masuk lagi :'( 
(fyi, alamat blog lama https://givemeshoneshine.blogspot.com )


Kapan terakhir curhat di blog? Haha, let me see, 3 tahun yang lalu ya, iya rencananya 3 tahun yang lalu bakal rajin ngeblog, nulis apapun sesukaku selama jadi mahasiswa, pakai wifi kampus, nyatanya nol besar. Kegiatanku terlalu menguras waktu, dan kemalasan ku buat nulis bahkan hal-hal yang ga penting buat mengisi kekosongan blog ini juga ga kalah besar, ditambah wifi kampus yang ternyata lemotnya udah kayak keong kena stroke bikin tambah malas bawa notebook.
Jadi ya.. bagaimana kalau kita rangkum saja secara garis besar hal apa saja terjadi selama 3 tahun ini :3 ide bagus kan, walaupun ga mungkin bisa ku ceritakan semuanya tapi yah daripada ga sama sekali :yaoming:

Dan kali ini fix ku resmikan blog ini sebagai Diary terbuka ku pribadi, haha. Gak penting amat. Ngomong-ngomong soal diary, sejak SD sampai SMP aku termasuk anak yang rajin nulis Diary, diary ku ada 2 yang berbentuk Diary ‘beneran’ (itu loh yang ada kunci sama gemboknya). Well, pas ngetik ini aku langsung nyari2 mereka, dan.. eureka! Ternyata masih ada, ini dia penampakannya.

Yang warna pink itu pemberian dari sepupu ku pas aku masih kelas V SD, dan yang satunya ku beli sendiri pas aku SMP. Penasaran sih pengen liat2 isinya lagi, pasti bakalan ngakak glindingan deh, tapi sayang kuncinya udah ga tau kemana ._. mungkin kalo ga ketemu kuncinya ntar bakal ku akalin deh buat bukanya :hammer:
Nah loh, kok jadi ngebahas Diary? -_- iya kan kalo jaman dulu diary itu catatan pribadi yang gak seorangpun boleh tau isinya, itu sampe di gembok+kunci segala, tapi sekarang diary terbuka seperti blogging kek gini udah menjamur di dunia maya, Tanya kenapa? Kalo dulu alasannya pasti malu kalo dibaca, malu ketahuan apa yang ada dipikiran kita, iya secara dulu kan catatan itu jujur banget, nulis diary karena ga bisa ngungkapin yang sebenarnya mau diungkapin dalam hati, jadi ya malu aja kalo ada yang tau. Dulu diary itu bisa dibilang sebagai sarana untuk menyalurkan hati dan pikiran kita ke dalam suatu tulisan, yang hanya kita yang boleh tau tentunya.

Dan sekarang, kebanyakan orang malah beralih menuliskan catatan pribadinya di blog yang bisa dibaca semua orang, bahkan orang yang gak kita kenal pun kalo nyasar kan jadi liat juga. Kalo alasan pribadi ku sih, selama masih bisa dibagikan dan bersifat umum seperti ungkapan perasaan, kesan, atau apapun itu yang ingin kita bagi, selama kita masih bisa memilih dan memilah mana yang mau dibagi kan, kenapa gak? Kata orang jaman dulu mah, transparansi dan keterbukaan kepribadian #tsahh iya, dengan menulis kita bisa jadi pribadi yang lebih terbuka.

Lagian kadang kita sulit mengungkapkan sesuatu melalui ucapan, kadang sulit menunjukan apa yang sebenarnya ada dalam pikiran dan hati kita, kadang juga ingin orang lain mengerti kita tanpa kita jelasakan, nah melalui tulisan lah semua itu bisa disalurkan jika kita ingin menunjukan bagaimana sebenarnya kita. Jadi intinya menulis catatan-catatan kecil seperti ini adalah salah satu cara untuk me-review diri sendiri, untuk mengenal diri sendiri, dan untuk membuang kepenatan pikiran. Iya, kalo kita memiliki sesuatu untuk diungkapkan tapi kita gak bisa mengungkapkannya, dipendam saja dalam hati, maka hal itu akan menyulitkan diri kita sendiri, percayalah. Buktinya Pak BJ Habibie menuliskan ceritanya ke dalam sebuah buku yang jadi novel itu merupakan terapi yang disarankan oleh Dokternya buat memulihkan diri akibat goncangan yang dialami beliau pasca ditinggal almarhumah istrinya (aku pernah baca gitu). Itu artinya kan, jika kita tidak bisa mengungkapkan apa yang kita rasakan dengan lisan, maka menulis lah.

Dan lagi, blogging juga bisa buat berbagi pengalaman dan moment-moment yang kita ga ingin lupakan, walaupun hal itu udah difasilitasi melalui beberapa sosmed kayak facebook maupun Path sampe tumblr tapi yah lebih khsusus aja klo ditulis di blog (tumblr juga merupakan blog ya, haha aku juga kadang nulis sesuatu yang ga penting disitu). Dan aku pribadi merasa lebih puas nulis panjang lebar di blog sih. Toh ga banyak yang buka, paling banter juga pengunjung nyasar :yaoming:
Well, bukannya ngelindur dari tujuan awal tulisan ku, cuma intermezzo kok ^_^
(narik nafas panjang)
3 tahun itu ternyata bentar banget, melesat gitu aja. Gak kerasa. Dari yang dulunya semangat 45 buat ngejar cita-cita ampe sekarang terpuruk dalam kondisi alon alon asal klakon, haha. Setelah dijalani ternyata kuliah itu gak asik, banyak tugas dan ga ada yang seru (kalo mau seru-seruan ke dufan aja noh!) wkwkwk, tahun pertama masih ketemu sama “orang lama”, temen lama maksudnya, ada Arbainah (aku kenal sama dia pas kuliah aja tapi ternyata dia pernah tinggal lama di lingkungan yang sama dengan ku, dan mama sama kakak2 ku pada tau sama dia, jadi bisa dibilang kenalan lama mungkin, meskipun gak bisa dibilang kenal juga sih sebelum ketemu di kuliahan), Eka (temen sepermainan ku dari SD sampe SMP), Dhika (ini temen masa kecil, pas awal ketemu di kampus aku lupa sama sekali ma Dhika ini, tapi dia inget aku  jadi pura2 inget aja awalnya, hehe tapi kemudian inget beneran kok), dan temen baru seperti Nayla (dari martapura), Ainun aka Nyunyun (dari Palangka), dan Elsa (dari Kapuas).

Satu hal yang ku tau di kampus ku, setiap orang berteman dengan berkelompok, jadi kalo udah punya kelompoknya yaudah.. masing-masing sama kelompoknya gitu. Dan itu lah kelompok kecilku pas awal-awal kuliah yang bakal mengerucut seiring tahun berganti.
Dulu awal jadi mahasiswa masih semangat mencoba hal –hal baru, jadi aku ikut dan aktif di 3 jenis kegiatan mahasiswa, yakni taekwondo, LPM Kinday dan UKMF LP2DH (semoga aku masih ingat kepanjangannya). Nah pas tahun kedua ku, aku jadi Pimpinan Redaksi di LPM Kinday, saat itu yang jadi Pimpinan Umumnya ka Eka Puspa Sari. Padahal niat ku awalnya gabung di LPM kan cuma gara-gara ku pikir kerjaan wartawan kampus rada-rada mirip detektif gitu :hammer:, lagian saat itu Nyunyun udah ga aktif lagi disana, jadi malas aktif juga, eh ternyata malah jadi Pimred, hilanglah rencanaku buat ngikutin jejak nyunyun buat menghilang secara perlahan dari itu UKM :yaoming: (bhahaha ketahuan deh).

Yaudah kan, jalani aja sebagai pimred yang disetir PU, toh kalo ga disetir aku juga bingung mo ngapain, ku pikir habis jadi pimred ini bakal lepas lah beban dan tanggung jawabku, aku mau santai aja kuliah, dan paling aktif di taekwondo doang, tapi ternyata… ditahun ketiga aku malah dijadikan penerus ka Puspa alias Pimpinan Umum di LPM Kinday :heavybreathing:, jadi sekarang harusnya aku yang nyetir anggota ku ya, harusnyaaaa.. wkwk
Ini benar2 hal baru yang ga terpikirkan sebelumnya oleh ku, dipercayakan untuk mengurus suatu organisasi tingkat universitas, padahal ngurus diri sendiri aja gak becus. Dan lagi, aku bukan orang yang kritis dan pemikir sejati #hadah. Aku lebih suka mikirin hal-hal aneh seperti kasus maupun teka teki di dunia perdetektif (-detektifan) ketimbang hal-hal serius seperti persma.
"Oh myyy God, what should I do?"
Seperti itulah kebingungan ku ketika awal-awal menjadi PU. Dan sekarang pun, gak kerasa kepengurusan ku udah berjalan setengah periode, 4 bulan lagi Riska.. 4 bulan lagi, bertahanlahh..! wkwkwk
See more, aku juga udah memilih Program kekhususan Pidana pada semester 6 lalu, terpisah sama Elsa dan Nyunyun yang ngambil PK hukum Tata Negara, Nayla ngambil PK Bisnis, Arbainah dan Eka ngambil PK Acara (well, kita udah ga terlalu akrab lagi sih di semester keempat). Sebenarnya Dhika juga sama dengan ku ngambil PK Pidana, tapi sayangnya dia udah dipanggil Yang Maha Kuasa lima  bulan yang lalu, tepatnya tanggal 11 di bulan April, hari Jumat pukul 2 siang. Ironisnya, tepat diwaktu yang sama aku malah asik-asiknya karaokean bareng di Sekret Kinday :'( terus, sekitar pukul 5 aku baru cek HP dan disana ada sms dari keluarga Dhika yang ngabarin kalo Dhika meninggal, antara shock dan gak percaya, sumpah. Terus Nayla nelpon aku dan ngabarin hal yang sama. Setelah itu meluncurlah aku ke rumah duka.

Dhika udah sakit lama sih, sempat bolak balik tiga rumah sakit, dan tiap dia pindah rumah sakit kami selalu jenguk, setidaknya aku dan Nayla. Dan terakhir kemaren dia ke RS di Jogja, kami gak bisa jenguk. Setelah pulang dari Jogja dia balik lagi ke RS sini, tapi kami juga gak sempat jenguk untuk yang terakhir kali. See? Banyak hal terjadi kan, yang dulunya ada, kini tiada. Begitu juga dengan orang yang dulunya gak ada, terus datang, kemudian pergi, datang lagi, pergi lagi. Begitulah, orang-orang datang dan pergi silih berganti dalam hidup kita. Cuma temen-temen sejati aja yang tetap tinggal. Ntar ku ceritain deh tentang orang-orang spesial ini :)
 
Ngomong-ngomong, keluarga ku juga mengalami perpindahan sejak  tahun lalu, kami meninggalkan lingkungan lama dan move on ke tempat yang ku diami sekarang. Sungguh hidup adalah serangkaian perpindahan kata Bang Raditya Dika, dan kita hidup didalam perpindahan itu.
Ada hal lain lagi yang terjadi, hal yang selama ini ku hindari, dan menutup diri ku untuk itu, tapi akhirnya terjadi juga, haha. Apa boleh buat, apa yang terjadi, terjadilah. Whatever will be, will be. Cuma itu yang bisa ku katakan. Dan karena hal ini, aku merasa payah sekali. Mungkin dulu aku merasa nyaman dengan hidup ku sendiri, tapi ketika aku mulai membiarkan orang lain masuk didalamnya, maka hidup terasa lebih.. yah kata apa yang tepat? “berbeda” mungkin.

Bagaimana pun, aku merasa apapun yang terjadi dulu, sekarang dan nanti, hal itu lah yang akan membentuk pribadi ku, tidak merasa lebih baik, tapi setidaknya lebih kuat dengan mengetahui kelemahan sendiri. Halah ngomong apa aku, sepertinya karena hari mulai larut dan sudah ngetik cukup panjang, otak ku mulai lelah dan kalau dibiarkan lama-lama bakal ngelindur. So, apakah catatan ini udah cukup mewakili apa yang terjadi tiga tahun belakangan? Anggap lah begitu, udah capek euy.


0 komentar:

Posting Komentar