Kali ini penulis mau ceritain sedikit nih tentang film terakhirnya Paul Walker ini, mumpung masih hangat dalam ingatan, secara baru kemaren nonton. Sebelumnya cerita behind the scenenya dulu nih, biar ada unsur gak pentingnya gitu, haha.. Jadi ceritanya kan kami bela-belain pesen tiket ke--yah sebut aja calo--yang rela antri selama berjam-jam, dan ketika liat laporan berupa poto yang di share di grup bbm, nauzubillah, udah kaya orang antri sembako. sampe-sampe yang ngantriin tiket berkorban sendal, iya, sendalnya putus, haha.. tapi itu resiko pekerjaan kan ya, wkwkwkk, sempet mau ngambek pula nih calo gegara kami kelamaan nentuin jam nonton.
tapi it's oke wae, akhirnya kami-- aku, henong, belong and taries (nama panggilan absurd temen-temenku)-- jadi nonton jam 15.30.
Aku kan pulang dari kampus jam 1an gitu, nah kebetulan di rumah mau ngadain selametan malamnya, jadi kan gak enak juga klo langsung pergi lagi, diemlah aku di dapur, walaupun ternyata gak banyak yang perlu di bantu, terus akhirnya istirahat aja dikamar, ketiduran bentar, pas bangun udah jam 3 aja, cek hape, yang sengaja selalu ku sillent, ternyata Henong udah di 21. buru-burul ah bangun nd bilang siap-siap, Henong heboh di grup nyari yang lain, aku ganti baju. Eh malah disuruh beliin buah rambutan sama langsat dulu sama orang rumah, berhubung kembaliannya dibilang ambil aja, jadi gak bisa nolak #halaaah wkwkwk.. disempet-sempetin lah beli buah.
"30 menit lagi", bm Henong. "otewee." ku balas. padahal di jamku tinggal 15 menit lagi, mungkin kecepetan.
tanpa babibu, langsung gas puolll, dan singkat cerita udah nyampe aja di mall. Henong mulai berisik, 25 menit lagi.., 15 menit lagi.., langsung masuk studio 6". bm nya bertubi-tubi. "aku ke atassssss" balasku sambil gerak cepat.
aku lari-lari kecil.. "hayooo,, ditunggui kawannya nonton" kata security yang jaga pintu mall, diih tau aja, kayak yang dijidatku udah ada stempel "mau nonton"nya.
akhirnya sampai juga di studio 6 XXI dengan ngos-ngosan. Henong, Belong dan Taries yang udah standby dibangku masing-masing cekikikan ngeliat aku yang kaya orang habis lari maraton. ketika udah duduk, pas banget lah filmnya di mulai. wkwk cukup cerita behind the scenenya.
Adegan awal udah menggambarkan latar belakang konflik di film ini, yakni si Deckard Shaw yang ngobarak ngabrik rumah sakit buat jenguk adiknya, Owen Shaw, disitulah motif pembalasan dendam dimulai, iya pembalasan dendam akan kekalahan adiknya di film sebelumnya. cuma mau bilang "jaga dia untuk ku" doang ke suster rumah sakit yang ketakutan, habis lah itu seisi rumah sakit diobrak abrik sama Shaw.
adegan pun meloncat ke cerita Letty dan Dom, ceritanya kan Letty masih hilang ingatan gitu, terus dia balapan, dan adegan meloncat lagi menceritakan Brian O'conner (Alm Paul Walker) yang kini membina keluarga bersama istrinya bernama Mia, dan anak mereka yang masih kecil, Jack. Brian keliatan bahagia sama keluarga barunya, hingga tibalah terror dari Shaw yang meletakan bom di rumah mereka, kebetulan pas itu Dom juga ada disana, Dom pun langsung tau siapa yang mereka hadapi ketika menerima telpon sebelum detik-detik bom itu meledak. beruntung, gak ada korban jiwa.
hal ini tentu gak lepas dari cerita kematian Han, itu loh yang tewas di Tokyo Drift. Hoobs, polisi yang juga ngejar-ngejar adik Shaw pun gak lepas dari incaran, Hoobs babak belur dihajar Shaw di kantornya sendiri. Dom menjenguk Hoobs dan mendiskusikan masalah ini, mereka bersepakat kalau Shaw lah biang kerok yang harus di basmi, Hoobs bilang ke Shaw, "jika kau ingin menangkapnya, maka pastikan.. jangan gagal."
di pemakaman Han, Shaw kedapatan juga disana, Dom pun kejar-kejaran dan sempat duel tabrakan-tabrakan mobil sama Shaw. Tapi Shaw curang dengan bawa pistol, disitulah bala bantuan datang, yaitu dari Mr. Nobody... Nobody.. but you..! (haha, iya katanya sebut saja aku "Mr. Nobody", lupa euy namanya siapa disana.)
Dom pun ditawari kerjasama oleh Mr. Nobody, dia mengincar God's Eye alias "Mata Tuhan", sebuah software alat pelacak yang bisa melacak keberadaan siapapun, dimanapun di muka bumi ini. Ramsey adalah pembuatnya. Nah, pertama-tama yang harus dilakukan Dom adalah menyelamatkan Ramsey yang di sekap pihak lawan yang juga menginginkan "Mata Tuhan", setelah "Mata Tuhan" dan Ramsey didapat, sekaligus Shaw pun juga akan dapat ditangkap dengan software itu. Dom setuju asalkan dia bersama timnya, yakni Brian, Letty, Tej dan Roman bergabung. Mr. Nobody udah tau itu dan mengumpulkan mereka semua.
and thennnnnn... the showtime is begin!!
Yang paling bikin wow dalam misi penyelamatan Ramsey mereka pake strategi yang luar biasaaa keren, yakni the Flying Cars!! kalau kamu pernah liat mobil terbang di film Harry Potter, itu loh mobil punya Ron, kamu bakal lebih takjub liat mobil terbang di Fast and Furious ini. sumpah ini.. gila, kereeeeeeeeeeen! Mereka mendarat dengan mobil yang pakai parasut, emezeeeng bnget lah.
Adegan mobil terbang pertama |
Dan adegan aksi kejar-kejaran, tembak-tembakan, jotos-jotosan pun dimulai, disemarakan lagi dengan kehadiran Shaw yang juga ngincar Ramsey, yes, itu kejutannya! Shaw tiba-tiba aja nongol pas mereka lagi kejar-kejaran. pokoknya ini adegan seru banget lah. Hal yang gak mungkin.. jadi mungkin, namanya juga film. Disini juga adegan Brian yang menegangkan didalam bus yang mau nyungsep ke jurang, untunglah Letty tiba diwaktu yang tepat waktu Brian lompat dari bus yang bener-bener nyungsep. Seisi studio pada bernafas lega barengan. Dom pun gak mau kalah, adegannya yang kejar-kejaran ma Shaw bener-bener bikin gemes, jatoh sana sini guling guling itu mobil, masih idup aja,, biasa film.
tapi kemudian Dom terpojok, dengan trik gak biasa, Dom memilih rela lewat jurang, iyaa.. mobil terbang kedua!!
setelah jatoh ke jurang, buru-buru diselamatin ma yang lain, intinya mereka selamat dan berhasil membawa Ramsey. Info dari Ramsey ternyata softwerenya ada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dititipin sama temennya. Mereka pun meluncur kesana. dan you knowww whaaaat, elegan banget gambar adegan demi adegan yang diambil disana, satu kata lah : MANTAB! ternyata eh ternyata, kejutan lain pun datang lagi, itu si temen Ramsey malah ngejual softwerenya ke Pangeran Arab paling kaya raya disana, terus itu softwere ditaruh dimobil mewah anti peluru yang disebut "moster" oleh Dom.
Misi mereka pun mengambi softwere itu udah kaya agen CIA, kayak di mission impossible itu loh,, kan shootingnya disana juga. tapi yah, gak seru kan kalau gak ketahuan. jadi ketahuan lah mereka dan kembali melakukan aksi menegangkan. kali ini gak hanya tembak-tembakan, jotos-jotosan dan kehadiran-- lagi-lagi Shaw-- yang nongol buat meramaikan menambah kacau suasana, tapi juga adegan mobil terbang yang ketiga!! aksi gila Dom dan Brian membawa si "monster" kabur dan terbang melewati 2 gedung.. eh, 3 gedung deng! Brian teriak-teriak sambil bilang, "Car cannot fly, Dom!! Car cannot fly!!" wkwk lucu juga, bukan tanpa alasan sih, tapi karena emang remnya blong! hahaha mobil mahal-mahal tapi remnya blong, kan kamvret, biar lebih varokah kali ya.
mobil terbang kedua, dari gedung ke gedung |
God's Eye pun berhasil didapatkan, kini giliran Shaw yang musti diciduk. Mr. Nobody menyerahkan "mata tuhan" ke Dom buat mencari Shaw. tempat persembunyiannya pun dapat dan mereka mempersiapkan segalanya demi misi penangkapan Shaw. sekate-kate, Shaw kerjasama ma komplotan yang sebelumnya nyekap Ramsey dan juga menginginkan Mata Tuhan itu, serangan dari mereka bener-bener diluar dugaan Dom dkk, baru aja kami merasa lega karena mata tuhan udah berhasil didapat, eh pindah lagi ke tangan musuh dengan pertarungan yang brutal, seru, sekaligus ekstrim, Mr. Nobody menunjukan kebolehannya disini, walaupun tua gitu, tetep keren abisss pas adegan tembak-tembakan, dan walaupun Mr. Nobody mendapat berapa tembakan, mereka berhasil selamat.
Perang yang sesungguhnya pun segera dimulai. "Jika terjadi perang maka medannya telah kita kuasai," kata Dom mantap, gak gitu sih tapi yah begitulah intinya, yap mereka bakal melanjutkan aksi di Los Angels. Adu taktik kecerdasan pun dimulai antara Tim Dom dan Tim Jakande yang juga ngincar Mata Tuhan, mereka berencana meretas softwere yang dibikin Ramsey oleh Ramsey sendiri, namun hanya bisa dilakukan dalam jarak 3 KM. Taktik oper operan bola pun dimainkan, iya, Ramsey sebagai bola yang mereka oper dari mobil satu ke mobil yang lain dalam adegan kejar-kejaran yang ekstrim, ditambah pesawat robot yang meluncurkan bom ke mereka. Bener-bener rusuh lah satu kota.
Sementara itu perkelahian face to face antara Dom versus Shaw secara lebih personal. Mereka berantem secara total, daaan tau sendiri lah siapa pemenangnya.
kalau mau tau sensasinya, nonton sendiri lah, gak bakalan kecewa pastinya.
Yang paling berkesan ialah diadegan akhir, di pantai, Brian dan keluarganya berkumpul, juga ada Dom dkk disana, saat itu Dom bilang sesuatu tentang rumah dan keluarga, udah lupa gimana persisnya, tapi keren banget lah kata-katanya, Dom pas itu juga mau pergi entah kemana, Ramsey bertanya "gak mau pamit perpisahan ke brian?" Dom Bilang, "No, because there's no goood bye.." (tidak, karena tidak akan ada perpisahan."
Dom pun meluncur dengan mobilnya. Di jalan, Brian nyusul, dia bilang "kau pikir bisa pergi tanpa pamit?" sambil tertawa, dia kelihatan bahagia, ini adegan paling miris dan bikin mau mewek karena kita sebagai penonton sadar kalau Brian alias Paul Walker udah bener-bener gak ada di kehidupan nyata, ditambah adegan flashback yang menunjukan persahabatan Dom dan Brian sejak awal Fast and Furious sampe sekarang, dalam adegan itu Dom bilang-- kurang lebih gini--, "kemana pun kamu pergi, entah sejauh apa, entah dibelahan dunia mana saat ini, kau akan selalu ada bersamaku.." kemudian mereka berpisah di persimpangan jalan, "you'll always be my brother" tutup Dom. Merinding bener dah!
Ini bener-bener film epic, dari pengambian gambar, backsound dan aksinya, bener-bener sayang buat dilewatkan, apalagi lewat bioskop, kalo cuma nonton versi blue raynya, ahhh.... sayang bangetlah. Tapi tetep rasanya pengen nonton lagi.
Udah segini aja ceitanya, gak enak laptop pinjeman, haha.. bela-belain ngerampas laptop orang cuma buat ngelarin tulisan ini.
0 komentar:
Posting Komentar