Pages

11.15.2019

Sampah hati

Tulisan ini ku copas dari notes pribadi ku di dalam handphone. Kadang, kalau ada hal yg benar2 ku pendam tp ga bisa ku ungkapkan, aku hanya akan menulisnya. Catatan ini sudah lama sekali, tentang seseorang.. untuk seseorang. Dan sekarang aku mau menghapus nya dr Hp ku tp tidak dari ingatanku, karena ini adalah jejak, sebuah kejujuran yg begitu tulus tentang apa yang pernah ku rasakan. Aku ingin tetap mengabadikannya. Menjadikannya sebuah sejarah. Jadi walaupun sdh tidak ku simpan di Hp lg, aku ingin menyimpannya disini sebagai sampah, tulisan yg dulu ku tulis benar2 dr lubuk hati paling dalam, kegelisahan yang pernah ku rasakan dan hal yang paling ku takutkan dan sekarang sudah terjadi, yaitu tentang perpisahan dengan seseorang yang pernah memenuhi hati dan pikiran ku, yg pernah begitu berarti, yang pernah menjadi satu2nya manusia di bumi ini yg ku pikirkan lebih sering dari diriku sendiri, yang pernah begitu dekat sehingga dapat memberikan luka yang akan membekas—boleh jadi—seumur hidup.

Jarak antara tulisan ini cukup lama dengan perpisahan yang benar2 terjadi, karena dulu saat aku menulis ini, kami membahas kemungkinan terburuk yang akan terjadi tapi masih sama-sama takut kehilangan dan berpisah. Hingga kami 'resmi' saling melepaskan di tahun 2019 ini, aku pun sebenarnya tidak siap tapi mau bagaimana.. aku pernah bilang kepadanya kalau, “aku tidak akan melepaskan jika kamu tidak melepaskan ku,” dan sudah ku penuhi janji itu. Bagaimanapun, saat waktu ini tiba aku sadar kalau aku hanyalah manusia yang ga punya daya, dan ga ada upaya apapun yang bisa ku lakukan lagi.

(8 Oktober 2017, 9.40 pm)
Bagaimana aku bisa menepati janji untuk tidak menangis, jika perpisahan itu benar terjadi.
Sedangkan sekarang, membayangkan kemungkinan hal itu akan terjadi saja sudah membuat ku menangis malam ini

Bahkan dia tak bisa berhenti mengalir
Dan aku, sungguh tdk kuasa membendungnya

Iya, sungguh lemah dan cengeng sekali
Begini lah aku. Tapi asalkan tak ad yg tau, tak mengapa, bukan?
-------------------------------------------

(12 Oktober 2017, 7.11 am)
Jika kita berpisah

Jika kita berpisah, katamu jangan pernah saling benci

Pikirmu aku bisa membencimu?
Satu2nya yang ku benci dari mu adalah, kenyataan bahwa kau telah memiliki hatiku

Katamu jangan menangis,
Seperti yg ku katakan sebelumnya
Aku tak yakin bisa menepati janji itu

Katamu, tetaplah membalas pesan atau telpon mu
Bagaimana bisa aku mengabaikannya?
Sedangkan sekarang saja kita sudah jarang bertukar pesan,
Dan telponmu yang ku tunggu tak kunjung datang

Jika kita berpisah,
Mungkin aku akan menemukan orang lain yang mencintai ku

Yang membuatku tidak akan khawatir untuk merasa tidak dicintai

Kau pun begitu
Jika kita berpisah

Jujur, untuk membayangkannya saja sangat sulit

Jika kita berpisah,
Kau akan menemukan orang lain yang sangat mencintai mu

Yang kau pun akan mencintainya lebih daripada ketika kau pernah berpikir bahwa kau mencintaiku

Siapapun wanita itu, aku pasti akan sangat cemburu

Melihatnya tersenyum bersamamu, membayangkannya menggandeng atau memggenggam tangan mu

Yang bahkan aku pun sangat jarang melakukannya dengan mu, lebih sering aku hanya bisa mengkhayalkannya

Akan ada orang yang bisa memanggilmu sayang, atau panggilan unik lainnya
Yang mengisyaratkan kedekatan kalian
Hal yang bahkan setelah bertahun2 kita bersama, aku dan kamu tidak memilikinya

Aku akan sangat iri,
Jika kau berpoto dengannya dengan senyum bahagia menghias wajah kalian

Aku akan sangat iri, jika dia bisa mendapatkan waktu untuk duduk berdua denganmu
Berjalan disamping mu, dan menghabiskan waktu bersama mu

Siapapun wanita itu, mungkin dia yang bisa membuatmu benar2 menghargainya,
Membuatmu mau melakukan apapun untuknya
Membuat mu memperlakukannya dengan baik
Membuat mu memberikan segala yang kau punya
Membuatmu mengalah dan mengalah

Hal yang biasanya tidak mau kau lakukan untuk ku, akhirnya kau menemukan orang yang tepat untuk kau beri sebanyak2 nya apa yang kau punya

Kau tau, rasanya menyedihkan jika kita berpisah, dan orang yang tepat bagimu itu bukan aku

Mungkin aku juga akan menemukan orang yang sama

Akan menemukan orang lain yang lebih tepat
Orang yang di pundaknya dapat ku sandarkan segala kelelahan ku
Orang yang tangannya akan ku genggam selalu
Orang yang selalu mendengarkan ocehan ku
Orang yang membuatku merasa berarti lebih dari apapun
Dan orang yang akan membuatku merasa tak akan rugi dengan selalu memberi

Tapi itu tidak cukup
Tidak cukup mengganti kesedihan ku karena itu bukan kamu

Mungkin aku hnya belum tau dan merasakan
Kekhawatiranku begitu besar dan berlebihan
Tentang kemungkinan jika kita berpisah
Mungkin saja itu tak seburuk yang ku kira

Bagaimana pun nantinya, semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita
------------------------------------------------------------
(23 March 2018, 11.21 pm)

Dear kamu,
Seandainya aku bisa berada disana utk meredam amarah mu
Aku hanya bisa berandai2
Mengelus pundakmu
Menenangkan hati dan pikiran mu

Jangan marah sayang
Jangan kotori hatimu karna perbuatan orang lain

Aku benci utk hanya bisa mengetik mengetik dan hanya bisa mengetik!

Mencari kata2 terbaik utk menenangkan mu
Untuk membuat mu sadar bahwa amarah hanya akan menutup akal sehat mu

Walaupun aku tak pandai berkata2
Aku ingin menenangkanmu
Dengan ada disampingmu.

(catatan ini ku buat karena begitu gelisah saat dia marah dengan seseorang di hidupnya, tentang permasalahan pribadi nya)
-----------------------------------------

(Waktu orisinal tidak ditemukan, tp kira2 masih di tahun 2018 krna ga sengaja notenya terupdate pd 12 April 2019)

Malam ini aku berhenti menyalahkan mu
Berhenti mencari alasan dan pembenaran atas tindakan ku

Maafkan aku sayang,
Aku yang penuh kekurangan
Aku yang tidak bisa menjadi yang terbaik untukmu

Maafkan aku sayang,
Aku bukan lah seorang yang pengertian
Yang bisa mngerti kondisimu

Aku selalu menuntut mu untuk menunjukan perhatian lebih kepada ku
Tapi aku sendiri tidak bisa melakukannya

Aku yang selalu tidak bisa menunjukan kepedulian ku
Tapi aku mau kamu yang menunjukannya

Keegoan ku yang terlalu tinggi
Dan gengsi ku yang pantang mengalah
Membuat ku selalu mau kamu yang duluan
Karena aku tak bisa memulai

Dan aku, selalu menyalahkan mu atas kepasifan ku
Selalu menyalahkan mu atas diriku yg selalu merasa diabaikan
Tanpa sadar bahwa aku sendiri sudah terlalu sering mengabaikan mu
Tapi percayalah, bahwa aku tidak ingin mengabaikan mu
Aku sangat ingin mendukungmu
Menjadi penyemangat mu
Membuat mu senang
Membuatmu membutuhkan ku
Maafkan aku yang tidak tau bgaimana cara melakukannya

Hingga pada titik ini,
Aku merasa kamu pantas mendapatkan lebih
Orang yang lebih mengerti dirimu
Yang tak sungkan menunjukan perhatiannya
Yang tak gengsi mengutarakan perasaannya
Yang selalu memberi dukungan untuk kebaikanmu
Dan yang tak henti peduli pada mu

Maafkan aku yang hanya bisa mendoakan mu,
Semoga kamu mendapatkan yang terbaik dalam hidup mu.
-------------------------------------------------------------

(Hari ini, Sabtu 16 Nopember 2019 - 7.16 am)
Ternyata semua yang dulu ku tulis tidak bisa mewakilkan apa yang ku rasakan sekarang
saat semua yang ku takutkan benar-benar terjadi
seperti mimpi buruk yang menjadi nyata

Kamu sudah menemukan seseorang yang kamu anggap terbaik untukmu, untuk menemanimu menjalani hidup
Dan aku tak bisa sekuat tulisan ku yang terakhir
Aku tidak bisa bersikap semanis itu
Aku tidak bisa setegar apa yang ku tulis karena saat itu aku gak tau bahwa akan sepedih ini sakitnya,
aku bahkan takjub meliat tulisan ku sendiri yang bisa  seolah ikhlas melepaskan
dan ternyata aku ga bisa menjadi sebaik itu
tapi
Biarlah doa ku yang dulu yang Dia dengar
dan mungkin sudah Dia kabulkan untuk mu

Sekali lagi, aku ga sekuat itu
satu2 nya kata selamat yang bisa ku katakan sekarang hanyalah selamat tinggal

Berat sekali rasanya

Tidak bisa ku pingkiri kalau aku masih memendam kekecewaan karena sikap mu yang tak bisa mengatakan kebenaran sampai terakhir kali kita berkomunikasi, beserta janji yg tak ditepati.
Kamu tau? Musuh terbesar manusia adalah kebenaran yang disembunyikan, dan kemunafikan yang dibenarkan dengan alasan demi kebaikan. Padahal tidak ada setitik pun kebaikan dari sebuah dusta.

Cara mu lah yg membuat akhir ini menjadi buruk dan begitu menyakitkan. Dan setidaknya aku yang dulu bisa begitu tulus mendoakan kebaikan untukmu.

Yang tersisa dari ku sekarang hanyalah kelemahan yang ga bisa ditutupi dan doa yang tak henti ku panjatkan untuk diriku sendiri, ya.. akhirnya sekarang aku bisa memikirkan diriku sendiri untuk meminta pertolongan... hanya kepadaNya... sandaran hati ku sekarang. Dia yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar, Dia yang tak pernah tidur, Dia yang Mengetahui segala isi hati

Semoga lekas sembuh, hati


Read More..

11.13.2019

SINGKAT CERITA (SAMBUNGAN 'STORY OF MY LIFE')

Aku kenal dia sejak kami sama2 kuliah di kampus yang sama, dan juga aktif di organisasi yang sama. Bukan hal yang mudah bagi ku untuk membuka hati, tapi aku membukanya demi dia. Jadi bagi ku dia yang pertama, ku biarkan masuk ke dalam hati dan kehidupan ku. Hanya dia satu2nya yang ku ijinkan masuk, dan ku harap akan menetap. 

2014 kami memulai hubungan tanpa status, berawal dari dia yang mengutarakan perasaannya, tapi dia tidak mengajak ku pacaran, katanya dia tak ingin pacaran karena bisa putus. Aku juga ga ingin memaksa, lagipula menurutku suatu hubungan gak perlu diumbar dan gak perlu ada status, cukup seperti yang dia bilang, aku tau hatinya milik ku, dan dia tau hati ku miliknya. Lalu kami menjalani HTS secara diam2 tanpa siapapun yang tau. Ku pikir, nanti di waktu yang tepat pasti ini gak akan selamanya, aku menanti hari itu, hari dimana semua irang tau kalau kami adalah pasangan. Aku mencoba bersabar, karena mungkin posisinya juga tak memungkinkan kalau aku minta serius, pertama kami masih sama2 kuliah, dia pun harus fokus dengan studinya, begitu juga aku, jadi aku pun menikmati saja hubungan kami dengan prinsip ‘jalani aja dulu’.

Waktu berlalu, dia lulus kuliah lebih dulu (karena dia memang senior ku). Tahun 2015 dia bekerja dan di tempatkan di daerah lain yg sangat jauh, kami tetap menjalani hubungan jarak jauh, disini aku merasa dia menjauh dan kami kurang ada komunikasi, suatu hari aku merasa sangat kecewa karena dia ga ada kabar sama sekali, ku lihat dia masih begitu aktif memposting kegiatannya di sosmed tapi tak ada waktu mengabari ku. Aku merasa ga dianggap sama sekali, disitu aku nekat memblok chat nya. Tapi dia juga tak ada inisiatif untuk menghubungi ku, hingga 3 bulan berlalu, tb2 dia datang saat aku sidang, bagi ku itu sangat berarti, dan sejak itu baru kami memulai komunikasi lagi dan dia baru mempertanyakan kenapa aku ngblokir kontaknya. setelah semua clear dan dikomunikasikan, kami pun menajalani lagi hubungan tanpa status sekaligus LDR. 

 2016 aku diterima kerja di suatu perusahaan dan di tempatkan di daerah berbeda. Dia resign dari pekerjaannya dan kembali ke kampung halamannya ( di daerah yang jaraknya juga jauh dr kota tempat kami kuliah). Setelah resign dia menlanjutkan pendidikan profesi untuk menjadi pengacara. Suatu malam kami chat panjang dan dia bercerita tentang cita2 nya, keinginannya untuk menjadi pengacara yang handal sekaligus membuka tempat usaha kecil2an. Aku senang, sangat senang mendengarnya, mendengarnya apa yang dicita2kannya.. Impiannya, dan menjadi bagian dari itu, yang menjadi tempatnya bercerita dan berbagi. Tentu saja, aku akan selalu mendukungnya. Dari nol. Tidak masalah bagiku, menemaninya dimasa perjuangan hingga berhasil. Walaupun saat itu kami tidak bisa sering bertemu. Dan komunikasi hanya sebatas chat.

Waktu berlalu, tak terasa 2017 hubungan kami pun mengalami pasang surut, dari sisi ku sendiri ada ujian cukup berat seperti hadirnya orang ketiga yang berniat serius kepada ku, orang yang datang lewat jalur pertemanan tapi menawarakan kepastian, aku hampir goyah tapi tetap mengikuti kata hati ku dan bertahan dengan dia yang ku harapkan menjadi jodohku walaupun saat itu masih penuh ketidakpastian dan keraguan. 

Hingga di 2018 Hubungan kami aneh, awalnya dia sangat menentang orang lain yang mendekatiku, bisa dibilang sangat posesif. Bahkan dia sempat mendatangi ku walaupun hanya sampai daerah sebelum tempat ku bekerja. Saat itu, satu pertemuan terasa sangat berarti. Dan menurut ku, itu adalah effort terbesarnya. Tapi kemudian dia memintaku untuk membagi hati, kan konyol.. aku boleh pergi bersama teman laki-laki lain yang mndekatiku tapi tidak boleh hanya berdua dan harus laporan kepadanya. Dia bahkan selalu memantau aktifitas dan kegiatan ku bahkan sampai menggunakan aplikasi 'GPS Tracker'. Apa dia tidak tau, Perihal hati, tidak bisa diatur seperti itu, memangnya pizza.. bisa dibagi-bagi.. ada sedikit kecurigaan, mungkin saja dia bisa melakukannya, tapi tidak dengan ku. Hatiku cuma satu. Dan saat itu masih ku berikan padanya, seutuhnya.
Ya, aku masih berharap dia bisa serius dengan ku. Bukan orang lain yang saat itu mendekati ku. Tahun 2018 ini adalah tahun dimana dia mendaftar CPNS di daerah yang dekat dengan kampung halamannya, dan tentu saja masih jauh dariku, dan akhirnya dia diterima, pengumuman kelulusannya bulan November, aku ingat karena saat itu aku berada di Pulau Sambar Gelap saat dia mengabari ku hal itu. 

April 2019, beberapa hari sebelum kepindahannya ke daerah baru dimana dia diterima CPNS, dia memutuskan hubungan dengan ku karena alasan dia tak bisa lagi menjalani hubungan LDR. Aku pernah berkata padanya bahwa ‘aku tidak akan melepaskannya selama dia tidak melepaskan ku’, dan dia pun akhirnya memutuskan untuk melepaskan ku karena alasan kondisi kami yang sperti itu, yang notabene sudah kami jalani selama bertahun2, dimana aku telah menunggunya, berharap dia akan serius setelah mendapat pekerjaan tetap. Tapi ternyata yang dilakukannya malah sebaliknya. Sedih tentu saja, selama sebulan dia meminta agar kami tak perlu ada komunikasi. Sebulan yang amat sangat menyiksa bagi ku. Setelah setiap hari selalu memikirkannya dan tak bisa lepas dari bayangannya, ku rasa aku gak bisa melepaskannya. Aku gak mau menjalani hubungan dengan orang lain, aku ingin mengikuti kata hati ku. Maka ku putuskan untuk melepaskan orang lain yang saat itu mendekatiku dan berniat serius dengan ku, karena aku merasa terbebani dengan perasaanya. Sedangkan perasaan ku sendiri belum bisa lepas dari orang yang menurutku benar2 ku sukai.

Mei 2019, Aku berusaha membujuknya untuk menerima keadaan dan kondisi kami, tapi dia bergeming. Dia masih menginginkan ku tapi tidak untuk hubungan yang serius. Dia menawarkan ku untuk menjalani hubungan yang tidak jelas, lagi. Yang menurutku sangat tidak masuk akal. Bukan, bukan seperti itu ending yang ku inginkan. Wanita mana yang mau terus2an berada di hubungan tanpa kepastian? Maka aku pun memutuskan untuk tidak perlu ada hubungan apa2 lagi selama dia tak ada keseriusan.

Juli 2019, Kami sempat bertemu lagi, menghabiskan waktu berdua, bernyanyi bersama.. makan malam, dan ngobrol tentang pengalaman diklatnya sebagai cpns. Begitu hangat. Berat sekali rasanya berpisah dengannya, yang ku rasakan dia pun begitu dengan segala sikapnya malam itu.

Keesokan harinya aku mendengar kabar dari teman ku tentangnya yang gak ku sangka, yaitu kalau dia dekat dengan wanita lain di tempat barunya. Dan dia ingin mnikahi wanita itu. Wanita itu pun bukan lah orang baru melainkan orang yang juga sudah lama ku kenal. Jantungku berasa Ingin berhenti seketika, keras sekali dia memompa. Hari berikutnya, aku tak sabar untuk memastikan secara langsung. Ku telpon dia dan menanyakan kepadanya. Dia membantah dengan keras. Tapi dia mengakui bahwa bbrapa kali ke rumah wanita itu untuk bertamu. Saat ku tanya seberapa sering, dia bahkan tak bisa menghitungnya!
Hancur
Remuk
Sakit sekali rasanya
Setelah telpon dari ku dia bahkan masih bisa2nya update status berpoto dgn teman2 barunya (para wanita) selama acara malam inagurasi (yang kebetulan bertepatan dgn hari dmna aku menelpon dan bertanya perihal kabar yang ku dengar)
Aku merasa dia benar2 tidak peduli dengan perasaan ku
Disaat itu aku menangis sejadi2nya
Dan dia masih bisa bertingkah baik2 saja, bahkan terlihat sangat menikmati momen dengan teman2 barunya
Sakit sekali
Bahkan sampai sekarang pun aku ingat itu rasanya masih menyesakkan
Aku blokir semua kontaknya, dan mengucapkan perpisahan, saat itu aku chat dia sebelum memblokir, isinya ‘selamat, sejak sekarang kamu sudah ga ada lagi di hidup ku, di pikiran ku dan jangan pernah hubungin aku lagi’
Aku mengetik itu dengan penuh air mata dan hati yang teramat sakit, pedih sekali..
Malam itu dia berusaha menghubungi ku, dengan nomor lain tentunya
Dia mmbuat wa baru
Chat Aku berkali2
Meminta maaf
Menangis
Menangis
Ya... seoarang DIA menangis begitu hebat.
Untuk pertama kalinya di hidupku mendengarnya menangis sekeras dan sesedih itu
Keesokan harinya aku baru mengangkat telponnya, kami bicara.. aku menanyakan tentang dia dan wanita itu.
Dia tetap membantah.
Seminggu aku tetap memblokir kontaknya
Dan dia tetap menghubungi ku dengan kontak wa baru
Hingga di suatu malam, aku ingin memberinya kesempatan lagi, aku akan membuka blokirnya, berusaha menjadikan dia teman tanpa hubungan apapun
Tapi dengan syarat dia mengakui hubungannya dengan wanita itu, aku hanya memintanya untuk mengatakan yg sejujur2nya dengan ku.
Tapi chat ku tak pernah dibalas lagi sejak itu
Yang artinya dia memilih untuk tetap diblokir daripada harus berkata jujur. (Agustus 2019)

Tetap saja
Masih ada sesak yang tersisa

Tiada satu hari pun ku lewati tanpa memikirkannya.
Aku sangat rindu.
Rindu yang teramat berat.

September 2019, sehari setelah ulang tahun ku dia chat mengucapkan selamat, dan chat basa basi lainnya yng ku jawab singkat, jujur saat membalas chat nya aku menangis, rinduku sudah menggunung tak terbendung tapi aku tak bisa mengungkapkannya. Aku harus menahan diri. Aku bukan lagi siapa2 baginya, bahkan dia telah memilih untuk tetap diblokir drpada harus berkata jujur dengan ku.

November 2019.
Berita mengejutkan.
Dia bertunangan dengan wanita itu.
Yang selama ini ku pertanyakan dan dia selaaalu membantahnya.
Sungguh sakitnya berkali2 lipat
Tetap sakit rasanya, walaupun sesuai dugaan ku
Air mata ku tumpah
Aku tak bisa berhenti menangis
Apalagi mengetahui info itu langsung dari wanita itu sendiri, dia bahkan sudah meminta wanita itu untuk bertemu ayahnya dr awal dia pindah ke daerah yang sama dgn wanita itu (pada april 2019 seperti yg ku tulis sebelumnya).
Dan lagu glen fredly pun dimulai ‘sandiwara kah selama ini??
Yang dipiiran ku hanya, kenapa dia setega itu dengan ku? Kenapa apa yg dikatakannya tidak sesuai dengan apa yang dilakukannya dibelakangku?
Masih sempat2nya dia bersikap seolah berat melepaskan ku, masih sempat mengajak bertemu, menawarkan hubungan gak jelas, dan disaat yang bersamaan juga sedang mendekati wanita lain.. yang mati-matian dibantahnya.
Kenapa bisa2nya dia jadi semunafik itu?
Menjijikan.
Sadar aku terlalu naif.
Betapa banyak dusta yang disembunyikannya dari ku selama ini.
Aku yang telah menemaninya selama bertahun2, aku yang telah menunggunya.. yang bertahan dengan ketidakpastian dan segala pasang surut hubungan kami.. adilkah ini?
Tentu tidak
Dia sadar hal itu, Aku yakin jauh dilubuk hatinya dia sadar kalau sudah melakukan hal yang gak adil buat ku, makanya di saat memutuskan hubungan dengan ku, pesan terakhirnya ‘’percayalah, Tuhan itu maha adil, Dia tau yang terbaik untuk kita”
Iyaaaaa Tuhan itu Maha Adil, tapi kamu udah berlaku gak adil sama aku, bgsttt!!
Aku pengen banget bilang gini, “jadi kamu udah bahagia sekarang? Kamu bahagia dengan menyakiti aku dan jadi orang munafik?? Makasih buat semua kebohongan yang kamu tutup2i, tapi kebenaran selalu menemukan jalannya sendiri. Seandainya kamu ada dihadapan ku sekarang, aku pasti tampar kamu. Tapi Tuhan gak mengijinkan aku mengotori tangan ku, Dia gak mau aku ngebalas dengan tangan ku sendiri, paham?!"
Jadi ku serahkan semua lewat tangan-Nya, biarkan Dia bekerja dengan caraNya, dan biarkan Dia membuktikan bahwa Dia emang Maha Adil.

Read More..

11.01.2019

November is Movember : A farewell

"Datang akan pergi

lewat kan berlalu

ada kan tiada
bertemu akan berpisah

awal kan berakhir

terbit kan tenggelam

pasang akan surut
bertemu akan berpisah
Hey!

sampai jumpa di lain hari

untuk kita bertemu lagi

ku relakan dirimu pergi

meskipun

ku tak siap untuk merindu

ku tak siap tanpa dirimu
ku harap terbaik untukmu..."
 
 
Sedih banget banget banget
Aku bakal kehilangan seseorang yang paling dekat selama ini di tempat kerja ku, dia akan pindah tugas ke tempat asalnya, Balikpapan. Mba Ike... I'll miss you, so much... 😭
 
Persis seperti lirik lagu diatas, walaupun gak siap buat berpisah dan menambah daftar orang yang ku rindukan, tapi mau gimana lagi, our time is over.
 
Dan yang paling berat adalah rindu.
Aku tau persis bagaimana rindu meyelinap diantara pikiran dan hati, memutar ulang kenangan yang tertinggal di ingatan.
 
Mungkin aku gak akan ketemu lagi seorang teman yang kaya Mbak Ike, dia lebih kayak kakak perempuan sih, bahkan lebih dekat daripada kakak ku beneran. Terlalu banyak kenangan kita sama-sama sih, kadang dia juga nginap di tempatku dan kita jalan bareng. Kadang kita cuma rebahan di lantai kosnya mba ike, dan sering kita lembur bareng. Pokoknya julukan kita tuh 'partner lobang idung'. Kalau ga ada Mba ike, aku bernafas sebelah aja dong, kek kena pilek wkwk.. ga ada lagi yang mangil aku 'Samu', atau 'Mu..' gitu, panggilan yang dia sematkan kepada ku dan cuma dia yang manggil itu. (Fyi, samu adalah sejenis makanan yang diawetkan dengan bahan tertentu, aku dipanggil itu sma Mba Ike karena dulu aku suka banget makan samu, sampe sekarang sih tapi udah jarang aja.)
 
Aku bakal kehilangan seseorang tempat aku berbagi segala hal, dari yang ga penting sampai gak penting banget, berbagi hal-hal konyol, melakukan hal-hal bodoh bersama. Menertawakan tingkah laku masing-masing, walaupun untuk bagian ini aku yakin mba ike sih yang lebih banyak menertawakan ulah ku. Suatu hari dia pernah bilang 'Ya Tuhan terimakasih udah ngasih saya temen yang selalu bikin ketawa dengan tingkah konyolnyaaa" sambil ketawa-ketawa ga jelas, saat itu kami berdua lagi jalan bareng dan entah apa yang sudah ku lakukan yang membuatnya gak berhenti ketawa.
 
Aku senang kok, walaupun jadi bahan tertawaan dan dianggap selalu melakukan hal-hal bodoh, tapi aku senang masih bisa bikin orang ketawa, serius dahhh... sampe kadang aku heran sih sama diri sendiri, pas keadaan lagi sedih pun kok ya masih bisa diketawain, yahh anggap aja itu kelebihan ya kan.

Back to topic, kalau bisa milih sih aku gak mau ditinggalkan ataupun meninggalkan, karena yang tersisa dari itu hanyalah kesedihan dan kerinduan. Tapi mau gimana, perpindahan dan perpisahan adalah bagian dari kehidupan. Balik lagi kayak lirik lagu diatas, karena aku tau dengan perpindahan ini Mba Ike pasti bakal lebih bahagia dengan kehidupannya, kesempatan ini adalah hal yang selama ini dia impikan dan tunggu-tunggu. Kembali bisa berkumpul dengan keluarga dan suaminya selama merantau kurang lebih tiga setengah tahun disini, pasti senang banget jadi mba Ike, terlebih dia lagi hamil juga, jadi perpindahan ini adalah 'hadiah' yang melengkapi segala bentuk kebahagiaan yang dia punya. I'm happy for you mbak, yang meninggalkan kadang emang lebih bahagia dari yang ditinggalkan, tapi aku berharap suatu hari nanti kita ketemu lagi. 
'kabarin 2 bulan sebelumnya ya klo mau kewong' pesanmu. Aku yang awalnya bingung 'kewong' apaan, setelah dikasih tau baru ngerti maksudnya 'kawin' alias nikah, wkwk bahasa bencong dipake 😅. Akan ku ingat pesanmu baik-baik mba ikeee... tunggu ajah tanggalnya 😂 (mari kita berdoa bersama agar Riska tau kapan)

Yah semoga aja ya, kita dipertemukan lagi di momen2 membahagiakan :)
 
Now I just wanna cry, really

Read More..