Pages

3.23.2017

Review Film: We're the Millers (2013)


Sebenarnya agak ragu buat ngebahas film ini, karena film ini udah laaaamaaaaaa syekaliiiii... dan aku baru nonton kemaren lusa--lusanya lagi. Bahkan duluan aku nonton film ini dari pada Film animasi yang ku review kemaren. Tapi, karena udah niat jadi yah gapapa lah, ditengah waktu kesibukan dan seabrek berkas yang kayaknya mau membunuh kami secara perlahan ini (lebaaayy) biar ku gunakan buat sekilas menceritakan film ini. Karena review film baru udah terlalu mainstreaaaamm.

We're the Millers* atau lengkapnya We're The Millers* (*if anyone ask) adalah film keluarga, tapi menurut ku gak pantas kalau hanya dilabeli dengan 'Bimbingan Orangtua', ini film 18+, yahh kebalikannya dari film SING yang bisa ditonton semua umur. Gak ada adegan kekerasan atau vulgar yang kebangetan sih di film ini, cuma dialog antar tokohnya yang menurutku terlalu vulgar, juga hal-hal yang hanya boleh dimengerti oleh orang dewasa lah. (well I'm shocked)

Film ini bergenre komedi sih sebenarnya, if you get it. Tapi yahh cukup bikin kzl juga tiap pemainnya melakukan hal-hal konyol yang tentu aja malah membuat masalah. Nah, kzl nya itu ya sambil ngakak, anehnya.. wkwkwk arti dari judul fimnya sendiri "Kami keluarga Miller*" (*kalau ada yang nanya). Kenapa begitu? oke skip, ntar juga terjawab.

Cerita berawal dari David, seorang kurir Narkoba yang hidup sorang diri dimana orang-orang seumurannya pada umumnya udah menikah dan punya dua anak. David cukup menikmati hidupnya sebagai seorang kurir Narkoba dengan santai. Dia tinggal di apartemen yang sama dengan seorang remaja bernama Kenny yang selalu ditinggal ortunya entah kemana. Mereka hanya sebatas tetangga yang saling sapa kalau ketemu. Tetangga mereka lainnya, sebut aja Rose; seorang wanita penghibur di club malam alias penari steples (bukan penari yang sambil bawa-bawa steples gitu yak tapi gak tau tulisannya, itu lah pokoknya, wkwkwk). Nah si David ma Rose ini bisa dibilang gak akur lah, padahal mereka kayaknya seumuran deh. Lah, emang apa hubungannya akur gak akur sama umur?? auk ahh, lanjooot...

Suatu malam, Kenny yang polos dan lugu ngeliat ada cewek yang diganggu sama sekelompok anak jalanan di depan apartemennya. Dan dia berniat nolongin cewek itu kan ya, kebetulan saat itu ada David juga disana. Nah, tanpa sempat David menghentikannya si Kenny udah nyamperin komplotan itu aja, David pun terpaksa ikutan, maksudnya buat menghentikan Kenny. Tapi yang namanya lugu sama bego itu bedanya tipisssss banget ya, si Kenny malah bilang ke komplotan itu kalau David Penjual Norkoba, dia pikir pekerjaan itu keren dan komplotan itu bakal takut kalau denger itu. Kenyataannya malah sebaliknya. David yang apes malam itu kena rampok sama komplotan anak jalanan.

Itu lah awal mula konflik dalam film ini dimulai. David tentu aja jadi kena rezeki nomplok imbas dari inseden itu. Dia dibawa secara paksa ke markas Bandar Narkoba bernama Brad yang notabene adalah temannya sejak kuliah tapi yah di dunia orang dewasa apalagi bisinisman gak ada kata teman kali ya, apalgi mantan teman, hahaa.. alhasil David dipaksa melakukan misi yang lebih besar dari kerjaannya biasa. Yaitu menyeludupkan 'sedikit' Narkoba dari Negara Mexico ke tempatnya berasal, Denver, US. Dan itu artinya David bakalan jadi penjahat international dalam sekejap, prestasiiii.. haha. Ketia David bertanya apa yang harus dilakukannya ketika sampai di Mexico, Brad cuma ngasih petunjuk, "Bilang aja 'aku mengambil barang untuk Pablo Chacho'.", siapa Pablo?? "Aku! Kau pikir mereka akan percaya jika aku menggunakan nama Brad si kulit putih?". Jawab Brad. Yah, simple aja kan kedengarannya.

Walaupun bersikeras menolak, tapi David gak punya pilihan lain.

Setelah itu dia nongkrong di depan apartemen ditemani Kenny dan pendapat-pendapat t*lol nya, gak sengaja ada sebuah Van berisi satu keluarga yang keliatan bego banget lewat dan bertanya alamat di depan mereka. Itu keluarga ceritanya lagi berwisata gitu tapi nyasar. And Bingo!! David dapat ilham dari mereka. Yak idenya adalahhh.. menyeludupkan Narkoba dengan menyamar jadi keluarga yang lagi pergi wisata!

Berhubung lingkup sosialnya yang terlalu sempit, jadi David cuma bisa mengajak Rose sang penari steples buat pura-pura jadi 'istri' nya. Tapi ajakan itu ditolak mentah-mentah. Apaboleh buat, David cuma dapat Kenny buat pura-pura jadi 'anak'nya, dan satu lagi wanita yang dikenal Kenny, ingat cewek yang mau ditolongnya di awal? Yap, namanya Casey (mirip nama kucing aneee). Casey adalah seorang remaja tanggung yang kabur dari rumah, well.. gak diceritain secara detail latar balakang Casey di film ini, dia cuma dianggap seorang tunawisma yang menjadi anak punk gitu. Tentu aja dia mau melakukan itu untuk David, berpura-pura menjadi anaknya alias Kenny's sister demi uang $1000.

Mereka bertiga pun siap pergi ke Mexico dengan penampilan baru sebagai keluarga Millers. Kejutan datang, Rose berubah pikiran dan nongol di Pesawat, karena alasan finansial tentunya. Rose meminta $30.000 kepada David. Mereka deal, dan the Millers bersatu :hammer:

Perjalanan konyol mereka pun berlanjut. Dengan menaiki mobil besar seperti bus tapi khusus buat keluarga gitu, mereka menuju tempat bandar Nakoba untuk mengambil barang Pablo Chacho yang dimaksud Brad. Ternyata barang yang dimaksud benar-benar 'sedikit', saking sedikitnya mobil mereka penuh dengan ganja, wkwkwk Dan kejutan lain muncul, ternyata Brad berbohong. Mereka sebenarnya tidak hanya menyeludupkan Narkoba tersebut tapi juga mencurinya! Ya, ketika orang yang bernama Pablo Chacho 'yang asli' muncul untuk mengambil barangnya, anak buahnya yang berbadan kekar dan sangar abisss sangat terkejut dan marah besar karena barangnya tentu aja udah dibawa The Millers.

Sedangkan the Millers, gak tau sama sekali dengan apa yang telah mereka lakukan, dan tentu aja mereka gak tau kalau lagi dikejar Pablo dan jago pukulnya. Sialnya, mobil yang mereka sewa malah mogok di tengah jalan.

Pertengkaran gak penting sering terjadi diantara mereka hingga Casey dan Rose memutuskan buat jaga jarak dari mobil yang penuh ganja itu. Beruntung, David akhirnya mendapat tumpangan dari keluarga yang baru mereka kenal dijalan untuk memderek mobil mereka ke bengkel. Alhasil mereka pun harus menginap dan berkemah bersama keluarga itu. Padahal, ternyataa sang suami di keluarga itu adalah Polisi khusus untuk kejahatan Narkoba, bahahaha jackpot banget tuhh (sialnya). Kebayang kannn betapa gugupnya the Millers, kecuali Kenny kayaknya, wkwkwk. Disini Kenny juga bertemu dengan cinta pertamanya alias dia jatuh cinta dengan anak dari keluarga yang menolong mereka. Well, kejadian-kejadian bodoh yang gak banget terjadi malam itu.

Skip.

Keesokan harinya mereka kembali ke bengkel untuk ngambil mobil, dan apa yang terjadi? mereka ketemu Pablo cs. Disini Rose punya kesempatan memberikan pertunjukan menarik untuk Pablo cs, yaitu dengan menari sambil bawa-bawa steples (ya gak lahh!!).
Mereka memanfaatkan kesempatan itu untuk kabur. Tapi bodohnya malah si Kenny yang nyupir, jadi makin kacau deh. Apalagi setelah itu terjadi kecelakaan besar yang menimpa Kenny, yaitu 'anu'nya digigit Laba-laba. Lol. Terpaksa lah mereka harus bawa Kenny ke RS terdekat. Ku akui sebagian besar kekacauan plus kekonyolan di film ini terjadi akibat ulah Kenny.

Di RS, David yang masih shock karena dikibulin sama Brad, negosiasi ulang. Dia minta untuk dibayar $500.000, Brad setuju dengan syarat tenggat waktunya hingga sampai malam itu. Kalau terlambat, maka kesepakatan hangus. Buru-buru, David membawa Kenny keluar dari RS. Disana lagi-lagi The Millers betengkar. Dan gak sengaja si David keceplosan tentang bayaran yang akan di dapatnya dari Brad. Rose kaget dan gak terima.

"Aku tak percaya padamu. Kau mendapat $500.000 dan hanya memberi ku $30.000??!!" (Rose)
"apa? kau di beri $30.000?? aku hanya dapat $1000!" (Casey)
"Kalian dibayar??" (Kenny)

WKWKWWKKWKKK ngakak paraaaah, tampang Kenny emang udah dari sononya keliatan bego banget, ditambah pas dia nanya itu =)))))

Singkat cerita mereka bubar jalan. David pergi sendiri ke Denver.

Singkat cerita lagi, malamnya David putar arah dan kembali untuk menjemput Rose, Casey dan Kenny walaupun itu berarti dia bakal telat nyamperin Brad.

Klimaksnya malam itu mereka ketemu lagi sama keluarga Polisi yang nolong mereka, sekaligus ketemu Pablo cs. juga. Dan lagi-lagi, kebodohan Kenny mengacaukan segalanya, dia dengan sengaja mengakui apa yang mereka lakukan dihadapan Keluarga Polisi demi wanita yang ditaksirnya. Kelanjutannya?? hmm, mungkin karena kehadiran Pablo cs disitu juga, film ini jadi memberikan contoh gimana musibah menjadi berkah, wkwk

Karena ini film terlanjur udah sangat lama, jadi ku putuskan buat ceritanya sampai situ aja, hahaa. Dan seperti review-review film pada umumnya, aku akan mengulang pertanyaan, apa yang akan terjadi pada The Millers? akan kah mereka selamat dari hukuman? Dan apa yang terjadi pada Brad dan Pablo cs? well, nobody knows until you watch it.. (atau you just already knew that.. -_-)






Behind the scene dibalik tulisan ini.

"yaampun ni orang santaii benerrrr.. anteng banget yak mentang-mentang dah selesai nego :v"

"biarkan aku refreshing bentar plissss.."
 (pusing juga kalo seharian ngurus berkas mulu -_-)

"harusnya kamu bikin kontrak selancar itu juga, ris.. langsung tulis."

"ya kalii -___-"


Read More..

3.22.2017

Review Film : SING (2016)


Sedikit keluar dari rutinitas, post kali ini aku bakal mencoba nulis review film, atau lebih tepatnya sih 'menceritakan kembali' film yang barusan ku tonton. Bukan film berat kok, film yang layak ditonton ketika lagi bosan ngapa-ngapain aja.

Ada 2 film yang baru banget ku tonton, dan dua-duanya keren. Gak perlu banyak mikir deh intinya kalau nonton ntuh film. Well, tanpa basa basi lagi, salah satu film yang mau dibahas ini yah judulnya "SING", yang satunya next post aja lah ya.

Nah, gak jauh-jauh dari judulnya, film ini emang bercerita tentang dunia hewan yang bisa nyanyi. Bukan dunia hewan juga sih, lebih tepatnya berlatar belakang seperti dunia manusia pada umumnya tapi diperankan oleh hewan-hewan lutchuuu.

Jadi si Koala alias Buster Moon yang sejak kecil terobsesi dengan Theater, dan pas dewasa memiliki Theater yang diimpikannya berkat usaha keras Ayahnya (yang kayaknya udah almarhum) membeli Theater itu dengan kerja nyuci mobil tiap hari. Tapi sayangnya, dimasa depan, theater yang dimiliki Moon berada diujung tombak kebangkrutan. Hampir disita bank dan tak ada yang mau menonton Theaternya.

Memutar otak, sang koala pun punya ide brilian untuk menghidupkan kembali teaternya. Caranya? Mengadakan kompetisi nyanyi!

Dengan uang yang tersisa--dari ngumpulin barang-barangnya yang bisa dijual--Moon berhasil mengumpulkan dana untuk hadiah kompetisi senilai $1000. Moon pun menyuruh sekretarisnya yang udah ujur, seekor Iguana (maybe) bernama Miss Crawley untuk membuat dan menyebarkan selebaran terkait kompetisi itu. Tapi karena kesalahan teknis, Crawley gak sengaja menambahkan nominal 2 nol (lebih tepatnya bola mata nya yang melakukannya), sehingga hadiahnya pun berubah menjadi  $100.000, woooowww!!!

Selebaran itu pun tersebar begitu saja--juga by an accident--alhasil Moon mendapat perhatian seluruh kota, diliput stasiun TV juga. Intinya kompetisi itu cukup viral. Dan tentu aja karakter hewan lainnya terlebih dulu diperkenalkan ikut andil dalam audisi itu. Mereka adalah Ash (Scarlett Johansson); satu dari pasangan remaja-landak-rocker yang hanya salah satunya dipilih oleh Moon, Jhonny (Taron Egerton) seekor gorrila yang tak ingin bergabung dengan grup preman ayahnya, Rosita (Reese Witherspoon); seekor babi berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang punya 25 anak, Meena (Tori Kelly); gajah yang punya suara emas tapi takut buat tampil di depan umum, dan Mike; tikus yang angkuh tapi berbakat (sedikit mengingatkan dengan Stuart di film 'Little Stuart').

Singkat cerita, mereka lah yang terpilih dari ribuan orang yang ikut audisi Moon Theater (oke koreksi, bukan orang tapi hewan).

Terus menerus ditekan oleh pihak Bank yang ingin menyita teaternya, Moon yang punya sohib kental bernama Eddie, berusaha minta bantuan dengan temannya, tapi Eddie yang terlahir dari keluarga Domba kaya raya tidak bisa berbuat apa-apa karena yang kaya juga ortu dan neneknya. Ternyata nenek Edie adalah mantan bintang teater ternama pada jamannya (yang juga menjadi idola Moon saat kecil), tapi si Nenek domba ini galak benerrr dah. Moon dengan berani menemui neneknya Eddie untuk minta bantuan. si Nenek domba ini tentu gak mau, tapi Moon berhasil membujuknya untuk menonton pertunjukannya (at least).

Untuk mempersiapkan pertunjukan yang spektakuler, Moon mengerahkan mereka--pemenang audisi--untuk menunjukan kemampuannya. Usaha Moon hampir berhasil, tapi berujung kacau balau karena ulah si tikus kecil alias Mike yang dikejar-kejar beruang preman. Akibat insiden itu, terbongkarlah bahwa Moon tidak punya uang tunai sebanyak  $1000, apalagi $100.000!! Dan saat itu Moon baru tau kalau selebaran yang dibikin sebelumnya tertera hadiah sebesar itu. LOL. Dia dianggap berbohong oleh para peserta audisi yang kecewa padanya.

Oke, sedikit gambaran, insiden yang terjadi saat pertunjukan itu cukup besar, sampai-sampai bikin bangunan teater milik Moon ambruk. Tentu aja Moon sangat terpukul dan jatuh ke titik terendah dalam hidupnya. No more competition, no more show. Moon hanya mengurung diri dengan menumpang di kediaman Eddie.

Masing-masing dari peserta audisi sedikit diberikan gambaran tentang latar belakangnya, seperti Jhonny yang gara-gara latihan untuk pertunjukan itu membuat ayahnya beserta komplotan tertangkap, Ash yang dicampakan oleh pasangan landak-rockernya, dan Roseta yang keluarganya jadi terbengkalai akibat ditinggal latihan. Tapi kemudian mereka, Jhonny, Roseta, Ash, Meena dan seekor babi pasangan duet Roseta (lupa namanya)  datang untuk menghibur Moon. Mereka gak berhasil.

Moon bangkit dengan mencoba pekerjaan yang diketahuinya dari ayahnya, yaitu mencuci mobil, masih dibantu oleh Miss Iguana ujur dan sahabatnya Eddie. Hingga Moon mendengar suara Meena menyanyi untuk pertama kali, ditengah reruntuhan bangunan teaternya. Semangat Moon kembali lagi untuk mengadakan pertunjukan!

Moon pun memanggil Jhonny, Ash, Mike dan Roseta untuk kembali menyiapkan pertunjukan di bangunan theater yang hanya tersisa puing-puingnya. Mereka setuju dan tidak berharap akan hadiah kompetisi tapi cuma buat unjuk gigi. The show must go on, ye kaaannnnnn...!

Awalnya yang nonton cuma keluarga Roseta dan Meena, tapi karena ada stasiun TV yang tertarik untuk menyiarkan pertunjukan mereka secara langsung (awalnya juga buat lelucon doang) maka penonton yang lain pun berdatangan. Adegan pertunjukan ini juga diselingi dengan pertemuan dramatis antara Jhony dan ayahnya yang kabur dari penjara cuma buat menemui Jhonny dan bilang "Papa bangga sama kamu, nak" (ala Papah Bebi Romeo, wkwkwk).

And thenn,,, berita baiknya, ternyata Neneknya Eddie juga datang ke pertunjukannya Moon untuk menonton mereka. Yahh banyak kejutan lah selama pertunjukan itu, karena pertunjukan emang harus-kudu-wajib ada kejutannya kan yak biar lebih seru.

Nahh untuk endingnya yah cukup gitu aja yang boleh dishare disini, selanjutnya bisa ditebak lah ya, gampang kok.

Film produksi Illumination Entertaiment ini, gak kalah dari animasi lainnya yang se'rumah produksi' sama mereka kayak Minnions dan Despicables Me, ada lagi tuh satu yang mau banget ku tonton tapi belum, "Secrets life of pets". Nama rumah produksinya udah cukup jadi jaminan buat kualitas filmnya sih. Overall, ini film buat segala jenis umur lah. Pesan tersiratnya dalam film ini, hmm apa yah.. maybe.. belajar melawan ketakutan yang ada dalam diri kita sendiri.

Ohh iya, ada satu lagi yang perlu dibahas tapi dari tadi lupa, yaitu tentang lagu yang dipakai di film ini. Semuanya dijamin easy listening banget, dari lagu jaman dulu sampai lagu-lagu hits jaman sekarang. Paling seneng sih denger Jhonny nyanyi All of me nya John Legend, sayang cuma dikit dinyanyiinnya pas latihan doang, sama lagunya Katy Perry- Fireworks dan Shake it Of nya Taylor Swift pun gak ketinggalan ikut andil dalam film ini. Makanya enjoy aja gitu nontonnya.

Oke berhubung udah waktunya pulang, jadi terpaksa tulisan ini harus segera diakhiri.

Cukup sekian review dari saya (atau lebih tepanya bukan review tapi sinopsis film). Next post, kalau mood dan kalau kada hauran, bakal cerita tentang film lagi ^^,




Best regards,

Riska Amelia
Read More..