Pages

12.30.2016

Good bye 2016

2016, ini adalah tahun pertama menjalani kehidupan baru bukan sebagai mahasiswa lagi, tapi sekarang status ku udah sebagai pekerja. Senang? pastinya, karena akhirnya bisa mandiri. Ini adalah salah satu impian, bisa bekerja dan menghidupi diriku sendiri. Doa yang ku panjatkan sepenuh hati dan dengan usaha yang gak mudah, tentu aja gak ada kata lain yang pantas ku ucapkan selain Alhamdulillah.

Coba memflashback kejadian yang ku alami dari Januari 2016 hingga sekarang, begitu banyak yang terjadi, suka duka tentu aja.. Dari kondisi hampir putus asa sampai bangkit kembali, jatuh lagi, lalu bangkit lagi, udah kayak lagu dangdut aja, jatuh bangun,, haha. Yang jelas, tahun ini penuh kejutan.. Kejutan yang gak pernah terpikir sebelumnya, orang-orang yang baru ku kenal, suasana baru dan lingkungan baru, semuanya harus disyukuri lahh.

Awal tahun yang penuh perjuangan dan air mata (hahaa.. lebay), pertengahan tahun yang begitu membahagiakan karena resmi diterima kerja, dan sekarang akhir tahun yang kembali menyedihkan lagi rasanya karena Tuhan selalu memberikan kita paket komplit, tidak ada kebahagiaan tanpa kesedihan, pun sebaliknya, namanya juga dinamika dalam hidup, pasti lah ada hal baik yang terjadi, tapi disamping itu juga masih tersisa hal lainnya yang membuat sedih, yang menguji kita untuk tetap bersyukur, dan cobaan yang membuat kita agar lebih kuat.

Tahun ini punya tanggung jawab baru, yang begitu menguji--tidak hanya kesabaran--tapi keIKHLASan, hal yang akhir-akhir ini baru ku sadari bahwa menjadi benar-benar Ikhlas itu sulit, sebelumnya tidak masalah bagiku untuk belajar Ikhlas karena apa yang ku beri masih seimbang dengan apa yang ku punya, itu sebabnya aku masih bisa mengikhlaskan, tapi kali ini, ujian Ikhlas itu begitu besar rasanya. Kadang ingin sekali mengeluh, kenapa harus aku, kenapa Tuhan memberikan ku tanggungan yang seharusnya bukan aku yang menanggungnya. Tapi hey, diriku yang lain menjawab, "dasar sok tau, kamu pikir Tuhan buta apa, Dia gak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambaNya, dan kamu pantas menanggung semua ini, ini adalah buah dari doa-doa mu sendiri, ingat Doa mu waktu itu? kamu yang minta, doa yang penuh kebencian, dan sekarang Tuhan sudah mengabulkannya dengan caraNya sendiri. Makanya kalau bikin doa tuh mikirr, jangan asal ceplos aja, mentang-mentang lagi emosi, nih kan doa mu berbalik ke diri kamu sendiri yang harus menanggungnya."

Iya, benar kata pepatah dulu, apa yang kita tuai, itu yang akan kita tanam, persis seperti apa yang terjadi padaku sekarang, setelah melewati perenungan panjang, akhirnya aku sadar, memang tidak banyak yang ku lakukan, memang bukan aku yang melakukan, tapi doa yang aku panjatkan jaman dulu kala ketika gak berdaya dan yang ku bisa cuma berdoa, ternyata mnguap dilangit langit dan Sang Maha Pendengar mengabulkannya sekarang, doa yang hampir ku lupakan bahwa aku pernah memintanya. Tuhan tahu, tapi menunggu..

Ibuku bilang, ini adalah cara Tuhan menguji ku, apakah aku masih punya hati, atau memikirkan diri ku sendiri. Dan keadaan ini, tidak selamanya akan begini, yang kulakukan hanya harus terus bersabar dan ikhlas. Seperti yang sebelumnya ku katakan, sekarang aku baru benar-benar belajar arti ikhlas yang sebenarnya, itu gak mudah, sampai sekarang pun aku masih belum yakin apakah aku ikhlas atau tidak.

Seseorang pernah bilang, "hidup itu kaya lagu Payphone-nya Maroon 5, happy ever after tuh cuma dongeng, selama kamu hidup ya kamu akan terus mengalami ujian, semakin lama kamu hidup ujian itu semakin berat, gak ada yang namanya Happy Ever after. Contohnya liat anak SMA, mereka pikir mereka punya masalah paling berat di dunia padahal cuma mau ngadapin UN doang, nah, coba kamu liat anak SMA itu dari kacamata kamu saat kamu jadi mahasiswa pasti kamu mikir 'halah ujian nasinal mah kecil, masih berat ngerjain skripsi kali', dan kamu ngerasa ngerjain skripsi itu tugas paling berat ketimbang yang lain, lalu berlanjut saat kamu sudah lulus kuliah, kamu baru sadar kalau bikin skripsi mah gampang, ketimbang nyari kerja.. Begitu seterusnya sampai kamu dapat kerja, ujian itu akan selalu naik 'level', dan nanti ketika kamu sudah berkeluarga, makin berat yang akan kamu hadapi, itulah hidup, kamu gak akan pernah lepas dari namanya ujian sampai kamu mati,"

Sengaja ku tulis disini, mumpung masih ingat kata-kata itu, hahaa.. benar sih, selama kita hidup, pasti akan melalui berbagai macam ujian, yang terpenting adalah bagaimana kita melewatinya.

Hari demi hari, Minggu demi minggu, bulan demi bulan, dan sekarang tahun demi tahun berganti, 'waktu' itu akan terus bejalan gak peduli apapun yang terjadi, yang kita bisa lakukan adalah belajar dari pengalaman dan peristiwa yang udah terjadi, tentu aja selalu ada kebaikan dan hal yang patut disyukuri, karena semakin kita bersyukur, maka akan ditambah nikmat yang kita dapat.

Dahh itu aja, udah saatnya pulang.

MY CAT, I'M COMIIING!
Read More..

12.07.2016

Gambar Pemandangan




Berikut adalah beberapa gambar yang diambil dari kamera HP maupun Kamera digital, agar lebih cerah dan keren (gak juga sih), diedit menggunakan photoshop, hanya pada bagian saturasi dan kontras.
 
Bukit Batas, Riam Kanan, Kalimantan Selatan

Bukit Rimpi, Pelaihari, Kalimantan Selatan

Read More..

11.16.2016

CLOSER

Barusan browsing-browsing via mbah google, iseng buka linked in, trus ngedit-edit experience, dan saat nulis pengalam kursus, yaitu English Access Microscholarship Program (selanjutnya cukup ku sebut Access aja), jadi penasaran buat googling dengan keyword itu, dan hasilnya? It's so great program exchange! Jadi bangga pernah jadi bagian dari Access, walaupun aku gabungnya saat angkatan pertama Access ada di Banjarmasin, and that's mean before (I know)  it was cool. Tentang Access, itu adalah Program dari US (United States cuyy,, yang sekarang presidennya adalah orang yang dulu pernah nolong Macaulay Culkin as Kevin di film Home Alone buat nunjukin dimana Lobby hotel saat Kevin lagi nyasar di New York dan sibuk dikejar-kejar penjahat, warbiyasahh kan...?! hahaa).

Sekilas tentang English Access Microscholarship Program, dengan tujuan mulia untuk membantu meningkatkan kemampuan bahasa inggris para kaum muda di negara berkembang seperti Indonesia salah satunya, dan khususnya untuk para kaum ekonomi menengah seperti saya tentu saja, yang kalau bayar bimbel sendiri sekelas English F*rst pun gak bakalan mampu, and Access kasih kursus yang bener-bener berharga, selain dapat fasilitas dan seabrek pengalaman indah lainnya, kami juga dapat uang saku selama masuk kelas, itu uang transport katanya, tapi woy.. dimana ente bakal dapat yang kayak gitu?? udah dapat ilmu, buku-buku yang kualitasnya kalau dijual di Geraimed ga bakalan bisa ku beli pakai uang saku siswa SMA, fasilitas lainnya termasuk Summer Camp, English Camp yang langsung diajarin sama Native Speaker alias Orang Asing langsung, praktek jadi tour guide sambil keliling-keliling kota, trus dapat uang saku lagi tiap bulan.. dan itu berlangsung selama 2 tahun.. how lucky I am.

Access bahkan memberi kesempatan yang lebih besar untuk siswanya agar bisa berpartisipasi dalam pertukaran pelajar ke Amrik, aje gilee memang, dan sayangnya pertukaran pelajar itu terjadi pada angkatan setelah ku. Dan fakta lainnya yang lebih mencengangkan, sejak 2004 hingga sekarang, sudah sebanyak 95.000 pelajar di lebih dari 85 negara yang ikut berpartisipasi di Access Program, include me!! yess,, termasuk aku.. kami.. angkatan Access tahun 2009...

For your Information, jumlah siswa Access pada saat angkatan ku gak terlalu banyak, kami hanya di bagi menjadi 2 kelas, kelas A dan B yang masing-masing isinya hanya berjumlah 12 orang kalau gak salah, aku udah lupa jumlah tepatnya berapa, it's been a long time jadi harap maklum lah yaa.. kami berasal dari SMA maupun SMK yang berbeda-beda juga. Jadi gini sih kurang lebih alurnya, Access Program berkerjasama dengan LBI Fakultas Ilmu Bahasa UI (Universitas Indonesia) yang kemudian juga bekerjasama dengan Universitas yang sekarang menjadi almameter ku, yaitu Universitas Lambung Mangkurat, tepatnya English Departemen yang bertempat di Lab. Bahasa, jadi disanalah kami menuntut Ilmu selama 2 kali seminggu sehabis pulang sekolah. Dan tetap, yang mengurus segala tetek bengek kami hingga Sertifikat kelulusan pun langsung dari LBI FIB UI dan US Ambassador, perasaan itu sertifikat paling bergengsi yang pernah ku dapatkan, hehee

Oke cukup sekilas tentang Accessnya, trus pencarianku di google ku persempit dengan menambahkan kata 'banjarmasin' di belakangnya.. and taa daaaaaaaaaa.... I got this : 
Iyess... itu adalah karya ku saat ada Photo Contest untuk siswa dan alumni Access, sekitar akhir 2012, alias 4 tahun yang lalu. Saat itu kami baru aja menyandang gelar 'alumni' jadi kami juga berkesempatan yang sama untuk memenangkan lomba poto itu. Hadiahnya cukup menarik, yaitu 2 buah Kamera Nikon DSLR, iya cuma ada 2 pemenang yang dicari, dan aku gak menang.. it's okay, udah masa lalu jua, 2 karya ku nampang disono aja aku udah seneng banget... Yang menang emang pantas mendapatkannya sih karena liat gambarnya cukup 'menyentuh' dan perpect moment.. hmm, ya, I think photography is about how can you freeze the moment, bagaimana kita mengabadikan sebuah momen berharga dari sebuah gambar, membuat orang yang melihat tangkapan gambar kita mendapatkan 'feel' dari sebuah poto, seperti pepatah lama yang bilang 'satu gambar berjuta makna'. Ishh... ngomong apa aku, itu lah pokoknya.

Saat itu tema dari lomba adalah "woderful of Indonesia" yang kami ambil secara 'street hunting'. Sebelum ikut lomba kami emang dibekali dengan pelatihan khusus dari Photografer sekelas Nicko Darwis, potografer yang dulu ada acara tv nya 'Mata Lensa' itu lohh, gak tanggung-tanggung kan. Selain itu kami juga dipinjamin camera buat hunting lagi, perpecto..

Berkat bakat stalking eh browsing yang cukup pro, akhirnya dapat juga 'situs sejarah' yang menunjukan kalo story ini bener-bener ada, here is it
 
 
tentu aja diketiga poto itu ada akunya, ngoahaha.. yang keliatan kece dikasih panah merah :v

Saat pelatihan dalam kelas udah berakhir, kami pun langsung terjun ke lapangan buat hunting, saat itu lokasinya di sekitaran Swiss Bell hotel hingga Pasar Cempaka, Dan dari sekian banyak dari jepretan ku, hanya satu yang ku kasih judul 'The Old man and A sack of Trash' itu yang ku pilih buat ikut Lomba, soalnya yang lainnya begitu absurd.. hahaha maklum gak pro.. dan Satunya lagi pto yang ku kasih judul 'Hopeless', itu ku ambil dengan susah payah sebenarnya, lupa juga sih susah payahnya dimana, lol. Tapi yang jelas itu poto cuma ku jepret menggunakan Hp Samsung dan ku pertajam dengan Photoshop, bagian saturasinya aja kok yang diutak atik dikit. Oh iya, yang bikin susah payah karena aku harus bolak balik nyari settingan photonya. Asal tau aja, objek dalam poto itu, aku gak tau siapa, tapi dia selalu menarik perhatian ku sejak aku SMA. Setiap pulang sekolah dulu, aku liat orang itu terduduk lesu di pinggiran jembatan seperti itu, dan setelah aku lulus sekolah pun tiap aku liat jembatan itu, aku selalu liat pemandangan yang sama. Perasaan saat liat bapak itu, benar-benar hopeless, seperti seseorang tanpa tujuan hidup yang jelas, tak peduli dengan hiruk pikuk lalu lintas, dan gak punya harapan. Itu yang ku rasakan tiap melihatnya. Can you feel it based on the picture? 

Dan suatu siang, setelah hunting dan mendapati cuma satu hasil poto dari kamera yang dipinjamin itu layak buat dikirim, aku bertekad buat mencari objek lain, iya.. hunting lagi sendirian walaupun cuma berbekal kamera Hp. Sehari sebelum hari H batas pengiriman poto, aku pun keliling-keliling naik motor buat nemu objek yang sreg, setelah bolak balik dilokasi yang sama alias tempat street hunting dulu, dan gak dapat tangkapan yang pas, aku berniat mau pulang aja dan lewatlah aku di Jembatan itu, aku hanya melewati 'bapak' itu sekilas, dan dia ada di seberang sana, di arah yang berlawanan dari tempat ku pulang, but it's okay, demi dapat moment itu, setelah sampai ujung jembatan aku pun mutar balik, dan sesampainya disana, dengan tampang gak tau menau langsung ngeluarin HP dari saku, jeppret.. jepret... dan itu lah hasilnya, bapak itu melihatku dengan tatapan kosong tanpa harapan, mungkin dipikirannya 'bodo amat ma cewek ga jelas yang turun dari motor trus jongkok-jongkok dengan hape di tangan, belum punya masalah hidup lu, bocah!', yahh whatever lah apa yang dipikiran bapak itu, semoga aja dia bisa bangkit dari keterpurukannya dan gak memilih jalan yang lebih ekstrim seperti loncat dari atas jembatan misalnya, meskipun banyak bocah-bocah yang kadang melakukannya untuk bersenang-senang, dan mereka baik-baik aja. Ya, maksudku kali aja kan bapak itu mau refreshing dengan loncat dari jembatan kaya bocah-bocah pada umumnya yang mendapat kebahagiaan dari cara sederhana sekaligus berbahaya itu.

Begitulah sepenggalan kisah nostalgia dari karya yang gak menang itu, tapi mau menang atau gak, aku tetap bangga dengan hasil jepretan ku, aku tetap bangga menjadi bagian dari Access.. dan aku tetap bangga pernah berpartisipasi dalam lomba photography pertama ku, dan mendapat sertifikat juga sebagai kenang-kenangan.. Thankyou Access, for all those precious experiences that you give to us.
credit to google: me too, although wasn't as far as you










(PS: judul postingan ini emang gak nyambung sama isinya, karena pas awal nulis post ini tadi, di ruangan lagi ada yang muter lagu Closer - the Chainsmoker sebagai backsound yang bikin enjoy nulis, udah gitu aja)
Read More..

11.04.2016

Siang di Bulan Nopember



Halow.. gak kerasa udah mau akhir tahun aja ya. Masih Nopember si.. awal bulan pula. Meskipun awal bulan dan udah kerja, bukan berarti lagi kaya raya neh, sama aja masih kantong mahasiswa, bahkan lebih 'nanggung' sekarang, karna ngarepin penghasilan sendiri, bukan karena kekurangan gaji, tapi emang pengeluaran aja yang terlalu banyak, jadi kismin prematur deh.. kalo biayain diri sendiri mah tu gaji lebihan malah, tapi ini... yahh sudahlah, gak bisa juga dijelasin panjang lebar, tuh kan jadi curhat segala dimari..

Heran aja di siang bolong gini, mata ini berat banget pengen tidur, padahal percaya ga percaya nih di depan PC masih standby kopi Nesc**fe yang barusan ane minum sebelum kelelep eh ketiduran beberapa saat tadi. Apa godaan jumat siang ini yang begitu mengundang mata buat molor aja.

Bukannya gak ada kerjaan sih, kerjaan ada, tapi udah pada kelar dan tugas utama monitoring juga tinggal di update n dikirim ke bos pada waktu yang tepat alias pas mau pulang aja. Berhubung hari ini bos ane juga lagi DL alias dinas luar, jadi kami bisa santai dan berleha-leha gitu.

Nah kan dari tadi pagi abis kegiatan senam yang diganti jadi nanam pohon sambil sepeda-sepedaan keliling unit, ane stanby aja di ruangan, sambil baca-baca forum kaskus gitu (makanya bahasanya rada ngaskus, masih terbawa suasana nih ceritanya, haha). Trus, lama kelamaan ngantuk juga, bikin kopi, eh bukannya melek malah tambah lengket ni mata, yaudin.. akhirnya tidur-tiduran bentar di meja, tapi tiap ada yang buka pintu mesti melek, ya gak tenang aja rasanya hidup ini klo tiduran sambil siaga satu gitu, klo bos genk (bukan bos yg lg DL) yang tiba-tiba buka pintu, kan berabe, bisa-bisa di pindahin bobo siang ke Tenggarong (itu bos apa jin bisa mindahin orang sembarangan, wkwk)

Intinya sih buka blog yang udah mulai berdebu dan banyak sarang laba-laba pada kemping ini karena itu. Yah setidaknya kangen-kangenan lah buat nulis lagi.

Dan dari pada ni tulisan hampa kaya perasaan ane (tsaaah, gak lah) karena ga ada hiasan berupa gambar, jadi ditambahin gambar tadi pagi aja deh, pas lagi mo nanam pohon rame-rame.. jadi temanya #pohonkuenergibagimu nih
Kalo ada yang nanya, ane yang mana, noh udah dikasih lingkaran merah biar mencolok, hahahhaha

ini gak perlu dikasih lingkaran merah lagi, karena lebih mendingan, keliatan idung aja udah syukur

Bonus pemandangan agak jauhan
Read More..

9.12.2016

SELAMAT DATANG DI RINDAM VI/MLW

Setelah seminggu pertama di Rindam pada bulan puasa itu, seperti yang ku ceritakan sebelumnya kami langsung ditempatkan di Pulang Pisau, seminggu pertama kegiatan kami di Unit masih belajar dan belajar, perwakilan tiap bidang mempresentasikan bidangnya masing-masing. Minggu kedua baru lah kami ditempatkan di berbagai bidang. Dan si pewawancara user PJBS yang ternyata merupakan manajer administrasi, membawahi bagian pengadaan, kami bertiga yang ditempatkan di pengadaan untuk angkatan OJT (On Job Training) 12 ini, selain kami bertiga ada seorang senior yang udah duluan disana, dan seorang supervisor pengadaan, selama ini mereka cuma kerja berdua, jadilah kami berlima siap menjadi power rangers, eh gak deng, siap mengadakan apa saja permintaan user maksudnya (wkwkwk kayak doraemon aje).
 
Sebenarnya untuk Diklat (Pendidikan dan latihan) biasanya selama dua Minggu, jadi harusnya pas di Rindam itu kami melewatinya selama dua minggu, seminggu Bintal Fisdis (pembinaan mental dan disiplin) baru disambung seminggu materi kelas, tapi berhubungng kali ini diklatnya bertepatan dengan bulan puasa, jadilah dituker, seminggu dulu materi kelas, dan habis lebaran kami balik lagi ke Rindam mengikuti Bintal Fisdis.
Singkat cerita, libur lebaran selama 10 hari pun berakhir, seminggu kemudian tepatnya tanggal 17 Juli kami kembali ke Rindam, pas banget sama lirik yang di ajarkan ke kami di Rindam sebelumnya, “Selamat Datang di Rindam VI.. Lama nian kami rindukan kamu..” hahhaaha rindu… iya rinduuuu banget sama para komandan :yaoming: rindu buat dibina dan penderitaaan kami segera berakhir maksudnya, wkwk
Awal datang kami disambut dengan lari, tiarap, jalan jongkok sama komandan berkumis tipis yang keliatan sangar kayak polisi india, kami disuruh lari jongkok lari jongkok sampai lapangan, tampang ku pucat banget kayaknya sampai-sampai ditanyain dua orang komandan waktu itu sama kowat (komando wanita) satu-satunya disitu, “kamu kenapa? Istirahat sana kalau sakit..”, “gak papa komandan,” kata ku, “tampang mu itu loh, pucat..” aku tetap ikut baris, mungkin tampang ku pucat, napas ngos-ngosan, tapi wajarlah… aku masih baik-baik saja, sebagian ada yang memilih duduk karena berkunang-kunang dan pusing.. bahkan ada yang langsung gak bisa berdiri habis itu.

awal datang
Hari kedua, setelah pembukaan Diklat Bintal Fisdis, penderitaan kami dimulai, selain lari, jalan jongkok, push up, kami disuruh merayap, guling-guling di lapangan… pokoknya nyium tanah nyium tanah deh. sumpah saat guling-guling itu dunia serasa berputar, awan dilangit berasa muter-muter cepat banget… kami tiarap.. guling-guling lagi, merayap lagi, telentang, dan disiram kayak tanaman, tiarap lagi.. disiram lagi… seger sih.. lumayan… wkwkwk gak tanggung tanggung, buat nyiram kami disediakan satu mobil yang dibelakangnya kayak mobil pertamina itu loh.. setelah itu disuruh baris berbaris, untungnya aku gak sampe muntah pas itu, padahal yang lain pada muntah, dan pusing-pusing, aku pusingnya cuma pas guling-guling aja, setelah itu udah gak dan gak muntah juga, Alhamdulillah deh. Kami pun buka puasa dengan baju yang masih kotor dan napas saling berburu #hadaahhh..
Hari-hari selanjutnya selain materi kelas yang mengantukkan, kami panas-panasan latihan PBB dan PPM (peraturan penghormatan militer), ngapal yel-yel yang semakin banyak tapi asyik karena komandan yang berkumis tipis kayak polisi india itu jadi pembina kelas kami, bersama seorang kowat (komando wanita), dan ternyata walaupun sangar gitu hatinya hello kitty, hehehe pokoknya Komandan Sungkana namanya, pelatih favorit deh, walaupun pas latihan PBB aku paling sering kena tegor dan dibilang “telo kamu..” tapi pas latihan yel-yel dia paling bisa bikin kami semangat lagi. Trus kami juga maintering alias outbond, yang terdiri dari melewati jembatan dua tali, jaring pendarat, flyng fox dan snapling. Paling konyol pas flying fox, setiap mau meluncur kami harus laporan dulu, jadi pas tiba giliran ku, kan udah teriak tuh, tapi karena aku susah nyebut R, jadinya yahh.. yang dibawah pada ketawa semua, bayangin aja aku diatas sana teriak “LAPOR… SISWA RISKA AMELIA SIAP MELUNCuuuurrhh”, “heh?? Laporannya mana RRRRnyaaaa?” kata komandan yang dibelakang, mampuslah jadi bahan tertawaan satu angkatan, kuamfrett puolll.. begitu juga saat melewati jaring pendarat, harus laporan dulu, jadi gini,
“LAPOR, SISWA RISKA AMELIA SIAP MELEWATI JARING PENJERAT…” bayangin sendiri deh gimana susahnya orang cadel bilang gitu, trus lagi-lagi komandan nanya,
 “mana R mu?”,
“siap, tidak bisa komandan!”,
“jaring penjarat apa?! JARING PENJERAT HATIMU?”,
“maaf komandan, trus jaring apa?”
“ULANG! Jaring PENDARAT!”,
“SIAP komandan, Lapor.. siswa Riska siap melewati jarring pendarat..”
“Ulang, laporannya harus ada R!”
“maaf komandan tidak bisa..” yang lain pada ketawa, yaudaah aku ikut ketawa ajalah, mencoba tegar itu berat pemirsahhh… :’)
“Ulang jangan ketawa! Udah salah, ketawa lagi!” kali ini tampang komandanya sangar.
“maaf komandan, susah..”
“apanya yang susah??! Sudah bukan anak kecil lagi kan?!”
“bawaaan dari lahir komandan, tidak bisa.”
“apanya? Kamu itu jarang latihan aja.. coba RRRRRR…”
Benar-benar gak berperasaan komandan ini! Aku masang tampang melas sememelas melasnya yang ku bisa hingga penderitaan itu pun berakhir dan aku bisa melewati jaring penjerat, eh pendarat.
Yang terakhir, snapling, yaitu melewati dinding dengan satu tali arah turun, ini yang paling bikin deg-degan gilaaaa, tapi ternyata biar lepas tangan pun gak bakalan jatuh, pokoknya kayak di film-film agen rahasia itu loh yang turun melewati gedung pencakar langit biasanya gitu kalo di film, bener-bener seru dan sayang banget kalau gak dicoba semuanya, mumpung disitu dan gratis, hahhaa
Hari-hari selanjutnya gak kalah seru, selain latihan PBB dan PPM siang hari, sorenya kami latihan kerja sama tim, lebih ke seru-seruan sih ini, bikin kelompok sesuai bulan lahir, tapi nyarinya sambil menirukan nama suara binatang yang berawalan hurup sesuai tanggal lahir, jadi karena aku lahir bulan September dapatnya huruf S yang dijadikan Sapi, setelah ketemu kelompoknya kami bikin yel-yel… yel-yel kelompok kami yang terdiri dari 6 orang sama-sama bulan September, gini liriknya (pakai nada lagu J-Rock, Ceria.. berawal dari hari ini ku dendangkan) “Kami kelompok September… maju terus pantang mundur… disini kami belajar.. demi PJBS… September ceriaaaa… Mwooooooooo..” udah gitu doang :V
Setelah itu kami dibagi lagi jadi 4 kelompok dan lomba main berbagai permainan yang menguji kekompakan lah pokoknya.
Tibalah malam jumat, dimana jadwal kami adalah caraka malam, caraka malam adalah kegiatan menyampaikan berita kepada orang yang dituju dengan melewati berbagai pos, yaah jurit malam lah kalau di pramuka. Intinya tujuan dari caraka malam adalah jangan sampai 'pesan rahasia' yang kami bawa bisa dikorek musuh selama diperjalanan. Setiap ketemu orang atau pos kami punya kode 'merak' atau 'badak' dan angka2 gitu, kalau gak nyambung yah itu artinya musuh.
Beruntung para cewek boleh berdua tiap jalan, aku pun berpasangan sama Ria, kebetulan berita kami isinya sama, kami pun berangkat melewati hutan yang penuh jebakan #ah elahhh… walaupun ada pocong menggantung, udah gak kaget lagi lah… Ria sempat nanya, “apa itu?”, “ahh cuma guling doang,” kata ku.. gak jauh dari melewati pocong ada tiga tentara yang santai kaya di pantai, hedeh.. gimana mau takut -_- aku ngucap sandi “Badak..” yang harusnya dijawab “Merak” sama mereka, tapi kayaknya itu cuma tentara pos bayangan, “badak.. badak apa… terus sana..” katanya, yaudin lanjuut.. pos selanjutnya ketemu komandan Sungkana, gak diapa-apain cuma disuruh terus, disini kami ketemu temen yang juga peserta diklat, sebut aja Agus dibelakang yang jalan sendirian, kok cepet nih anak, tapi akhirnya kami bertiga barengan lah menju pos selanjutnya, ada komandan Zairul yang nyuruh mencium berbagai aroma dalam botol, ada bau balsam, jahe, bensin, hingga terasi.. banyak deh pokoknya..
“kok kalian bisa bareng?” Tanya komandan.
“siap, tadi ketemu di pos sebelumnya komandan,”
“lahh kan jaraknya jauh, waktu nya juga lumayan lama..”
“siap, tidak tau komandan, tiba-tiba dia (agus) langsung nyusul tiba di pos komandan sungkana..”
“saya jalannya cepat komandan” jawab agus.
“jangan-jangan lari ya gus?” tanya ku
“wah iyaa nih, pasti lari kalau gitu..” kata komandan
“siap, tidak komandan..” jawab agus.
Yahh walaupun agus gak ngaku kalau lari, kami pun lanjut jalan dengan disuruh pegangan pada tali yang sudah dipasang, semakin ke dalam hutan semakin sempit dan gelap, kami melewati pos selanjutnya yaitu pos musuh, disana ada komandan Ahmad Yani (tepatnya sih suaranya doang)
“kalian bawa apa itu?” tanyanya
“badak..” ku bilang, dia tidak menjawab.
“bawa apa heh..?”
“badak… badak…” kami berlalu gitu aja, karena gak dijawab kaan, dan disitu semerbak bau kemenyan.
Semakin jauh kami berjalan, semakin sempit dan gelap, aku dan Ria berpegangan tangan semakin erat, dari awal kami emang pegangan aja, ku cengkram baju belakang Agus karena jalannya cepat, kalau gak digituin kami bisa ketinggalan.. tibalah kami di pos selanjutnya yang ngasih permen dan minum, kami disuruh langsung duduk tanpa mengucapkan sandi, jelas pos musuh itu, tapi karena banyak teman-teman yang duluan berangkat juga udah pada duduk disitu jadi yah ngikut aja.
“siapa ini? Ohh yang R-nya hilang ya?”
“siap, Riska komandan,”
“sama siapa?”
“Ria komandan”
“loh kok bertiga?”
“tadi ketemu di pos sebelumnya komandan,”
"mau permen? mau minum? haus gak?"
"boleh komandan.."
 
Kami pun dikasih minuman mineral dan permen, trus ditanyain deh emangnya sebelum berangkat gak dikasih tau gimana aturan caraka malam, kalau gak boleh nerima makan atau minum dari musuh, karena dengan begitu kami mati, berita tak tersampaikan, tapi karena emang gak ada, kami jawab aja kalau gak dikasih tau aturan itu, mungkin komandannya juga lupa, wkwk alhasil kami juga gak bisa dihukum kan, gak jadi mati deh, hahhaa
“yaudah sana lanjut jalan.. kali aja kamu menemukan R mu yang hilang itu,”
“siap, komandan!”
Aku dan ria melanjutkan perjalanan lagi, tanpa agus.. singkat cerita kami ke pos selanjutnya yang biasa aja, dan pos terakhir yaitu pos kowat komandan heni untuk menyampaikan berita, lagi-lagi disini dikerjain dengan masalah huruf R, hedehhh.. gak papa lahh yang penting selamat.. daripada gagal menyelesaikan misi alias pesan rahasianya kebongka selama ditengah perjalanan, orang-orang kurang beruntung ini dapat hukuman manjat pohon tanpa seragam (yang untungnya cowok semua tuh yang kena), dan dapat gelar kehormatan sebagai pasukan kelelawar, wkwkwk

Selesai misi nyampein berita alias pesan ke komanan Heni, menunggu kedatangan yang lain kami pun nongkrong di kantin, udah gitu doang, wkwkwk caraka malam berakhir hingga pukul 10 an malam, kami pun istirahat. Saat itu aku curiga knpa caraka malamnya gak begitu greget, khawatir juga klo itu cuma simulasi, jangan-jangan ntar tengah malam kami dibangunin lagi, jadi buat antisipasi aku tidur dengan seragam lengkap, biar gak ribet ntar klo disuruh ngumpul mendadak. Dan benar saja saat lagi tiduran tepat jam 12 malam alarm point berbunyi, saat alarm point bunyi semua lampu dimatikan dan kami harus segera lari ke lapangan dengan seragam lengkap dan tiarap dibawah pohon masing-masing yang sudah dikasih tau pada hari pertama. Pakaian ku udah lengkap secara tidur pake seragam wkwkwk.. tapi tetep aja kelupaan pake topi :hammer: kami yang gak lengkap di hukum push up aja sih. Karena seragam kami ada garis-garis nya yang bisa 'nangkap' cahaya gitu, alhasil klo malam yang keliatan cuma cahaya dari baju-baju kami, jadi kayak kunang-kunang gitu klo malam, hahaa

Keesokan harinya dengan kegitan yang gak kalah seru, belajar PBM yaitu Pelatihan Beladiri Militer.. dan malamnya lanjut selamatan tasyakuran kami dengan membaca yasiin dan ramah tamah, lagi-lagi yang jadi MC ane, sebelumnya di Unit acara halal bihalal juga ditunjuk jadi MC tanpa hak menolak, entah kenapa mereka doyan liat aku susah payah nyembunyiin huruf R keknya, ckck setelah syukuran lanjut dengan acara malam inagurasi, dimana kami mengelilingi api unggun sambil hujan-hujanan, mencium bendera diiringi puisi yang mendayui-dayu diiringi musik dari lagu nyanyian pulau kelapa, kemudian disiram dengan air rendaman melati, cukup sakral dan hikmat lah.. karena aku gak pernah ikut pramuka, jadi ini yang pertama.
Keesokan harinya gak kerasa udah hari penutupan aja, dimana kami pulang ke pulang pisau, oke blunder..
Ada suasana gembira, semangat saat nyanyi yelyel sebagai persembahan terakhir kami, dan haru juga, sampe ga bisa nahan tangis saat salam-salaman sama para komandan, gak tau kenapa kok bawaannya sedih aja saat perpisahaan itu, awalnya sih biasa aja, tapi pas liat sekeliling kok bnyak yang nangis, jadinya ikutan deh... mungkin terbawa susana, hahaa

Berikut deh saksi bisu kegiatan kami selama di Rindam



suasana ketika makan

harus habis dalam hitungan 5... 4... 3... 2... 1




Jaring Penjerat, eh pendarat

snapling


biksu shaolin, wkwkwk

Pelajaran Beladiri Militer




JASSS!!




flying fox


suasana kelas


pelajaran baris berbaris

Add caption

penghormatan  militer

games


masih games

apel siang

horsa horsa horsa..!

turunnnnn

ngerasain jadi ikan kering dulu

keliatannya mudah, tapi lama kelamaan berat





masih beladiri




malam syukuran dan ramah tamah


Pasukan Kunang-Kunang


Suasana Malam Inagurasi


Diguyur dulu

bercampur hujan


 
Upacara Penutupan





Akhir kata, Terimakasih Rindam VI Mulawarman, Banjarbaru, Kalsel.
Sekian.  
Read More..