Pages

2.09.2017

LIFE STARTS HERE



February 4th, 2017

Postingan pertama tahun ini akan dibuka dengan sedikit pamer tentang camping kami di Riam kanan.

Ya, masih di daerah yang sama kayak 2 tahun silam saat kami ke Bukit Batas, Riam Kanan masih punya beberapa destinasi alam yang layak jadi tempat refreshing. Dan lagi, transportasi yang kami pakai untuk sampai disana masih berupa kelotok, bukan jet pribadi. (ya kalii pake jet)

But wait, udah 2 tahun yang lalu aja yaa… waktu berlalu secepat itu rupanya. Dua tahun mendadak terasa singkat. Mungkin dua tahun kemudian juga akan datang dan berlalu begitu saja. Tapi syukurah, walaupun waktu telah membentangkan jarak *tsaahhh.. kami masih bisa meluangkan waktu untuk hal seperti ini.

FYI, kami disini adalah segerombolan orang-orang yang butuh piknik, hahaa.. intinya kami sama2 berawal dari LPM Kinday lah, sebuah organisasi mahasiswa di kampus ULM. Walaupun udah jadi alumni tapi tetep dong, demi menjalin silaturahmi dan biar tetep kompak kan kegiatan begini masih perlu. Personil yang ikutan, yahh beberapa masih sama kayak pas pergi ke Bukit Batas dulu, tapi banyak jg personil yang beda kayak waktu kesana, bisa dibilang LPM Kinday new generation lah.

Arah yang dilalui masih sama untuk menuju ke Pelabuhan, hanya saja saat perjalanan di air, berbeda arah dengan Pulau Pinus maupun bukit Batas. Kali ini tujuan kami adalah Villa Sungai Luar. Gak tau siapa yang kasih nama itu, padahal gak ada Villa disana. Kami gak perlu capek-capek jalan kaki naik ke atas misalnya, karena tempatnya emang langsung bisa ditempuh hanya dengan mendaratkan kelotok.


Dikelilingi sungai pada tepiannya, diatas tanah lapang yang ditumbuhi aneka rumput hijau dan sejenis bunga2 kecil berwarna putih, kami pun membangun tenda dengan susah payah, wkwk. Padahal merakit tendanya termasuk praktis aja sih kalau udah biasa, tapi karna aku sendiri baru pertama kali bikin tenda (gak tau deh yang lain), jadi diperlukan waktu lebih dari 2 jam buat bikin satu tenda doang, itupun bikinnya udah keroyokan. Bayangin klo tempat yang kami tuju berada dibukit yang memerlukan waktu 2 jam pendakian juga, bisa nyerah duluan sebelum tendanya berdiri.. hahaa


Setelah selesai ngurusin tenda, kami bersiap buat makan. Tapi berhubung kemudian hujan mampir bentar, kami pindah lapak ke atas Gajebo yang lumayan tinggi gitu, disana juga udah digantungin Hammock oleh Eman, satu dari gerombolan kami.

Selesai makan diiringi mulut-mulut yang gak henti berkicau, kami turun dari gajebo untuk agenda gak jelas berikutnya, karena emang udah gak hujan. Beberapa orang bikin api unggun, beberapa lainnya mencari posisi masing2 disekitarnya. Permainan pun dimulai, sekedar memecahkan tawa dan hiburan semata. Hingga malam beranjak semakin tinggi dan bintang-bintang mulai berlomba menunjukan gemerlapnya (duileeeeh sok puitis.. hehee).

Malam dengan suasan alam emang harus dinikmati, bahkan tanpa bantuan caffeine mata ku bisa berkompromi, seolah tidak ingin melewatkan suasana malam itu. Rindu sekali rasanya. Rindu tiduran diatas tanah dengan alas seadanya. Rindu meliat keatas langit, dan membiarkan pikiran berkelana. Kadang mendengarkan cerita-cerita yang keluar dari mulut mereka, tapi juga kadang sibuk dengan pikiran sendiri. Bebas sekali rasanya.

nyamannya disini, akhirnya aku merasakan tidur dalam tenda..” kata ku ke Ibeng ketika pukul 5 pagi itu kami akhirnya memutuskan untuk tidur.

iya ka, entah bisa tidur apa gak nih, berasa terombang ambing kayak diatas kelotok tidur disini,” katanya.

hah? Kok bisa.. tapi wajar sih, lama ga pernah naik kelotok mungkin, aku juga dulu gitu pas pertama kali naik kelotok, sampai kebawa mimpi terombang ambingnya, bangun tidur malah sampe pusing,” bukannya tidur kami masih nyerocos aja.

kakak beneran gak kedinginan?” Tanya nya

gak kok, hangat disini, emang km ngerasa dingin?

iya dingin banget anginnya

tau gak sih, dulu pas kecil aku pengen banget tidur dalam tenda kayak gini.. saking pengennya dulu tiap mau tidur kan pakai kelambu tuh, nah aku ngebayanginnya tidur dalam tenda biar.. imaa ji na si” lanjut ku bernostalgila, tapi serius, seneng banget akhirnya bisa camping kayak yang ku impikan pas kecil, sederhana banget yak impian waktu itu -__-
Ibeng cuma ketawa dan kami lanjut ngobrol hal-hal gak penting lainnya, suaranya udah sampe serak, hahaa.. tapi gak berapa lama akhirnya kami ketiduran.

Gak tau berapa lama tidur, paling beberapa menit doang deh, kemudian Dian masuk ke tenda, “aku ikut tidur disini yaa…” katanya, dan langsung ngambil posisi diantara aku dan Ibeng. Ku rasa aku gak begitu tidur nyenyak sih. Bentar banget malah. Sekitar pukul 6 kurang, ketika cuaca masih biru, aku keluar tenda lagi buat pipis, hehee.. sendirian-sendirian deh, gak bisa nahan soalnya. Kelar dari pipis, masuk tenda lagi, coba tidur tapi gak bisa, laparrrrr.. akhirnya ku putuskan buat duduk didepan aja sambal makan roti. Ternyata udah ada anggota Kinday, Ike yang duduk disana, ku samperin aja. Sambil ngunyah roti, menikmati pagi yang sejuk banget itu. Segerombolan Sapi datang mendekat, mengincar roti yang ku makan, kasian kasian.. jarang makan roti ya Pi, rumput mulu, pasti bosan yak, kasihlah itu roti, eh dimakan beneran, Sapinya deket banget sampai bisa ku sentuh kepalanya, hoho… ini bukan pertama kalinya megang Sapi, tapi udah lama banget rasanyaaa. Pas kecil dulu bisa megang Sapi aja girang amat, penasaran aja gitu pengen pegang. Sekarang pun begitu ternyata. :D

Mari sejenak kembali ke mimpi-mimpi masa lalu, dimana impian terbesar adalah bisa masuk ke hutan dan memulai petualangan layaknya Film Petualangan Sherina. Well, impian ku saat ini gak beda jauh kok, malah lebih spesifik. Iya, aku mau traveling… ke tempat-tempat yang belum pernah ku datangi, menikmati manisnya hidup, melakukan hal-hal menyenangkan.. ya, cukup pikirkan dan lakukan hal-hal yang menyenangkan. Tapi travelling perlu modal juga, boss T^T

Keadaan sekarang kayaknya gak memungkinkan deh buat mewujudkan keinginan terpendam itu. Tapi kalau gak sekarang, kapan lagi cobaaa??! Baiklah, karena gak ada salahnya berencana, jadi ku rencanakan tahun ini bisa pergi ke tempat yang belum pernah ku datangi sebelumnya, backpackeran juga gak pa pa.. hahaa iya, gara-gara baca buku keempat Andrea Hirata, Edensor, dulu sempat pengen banget backpakeran ke Eropa. Buset dahh, gak tanggung-tanggung kan tuh ngayalnya. Tapi apa sih yang gak mungkin di dunia ini, walaupun keadaannya keliatan gak mungkin, tapi ingat kalau Sesungguhnya Tuhan tidak akan merubah keadaan/nasib suatu kaum jika tidak kaum itu sendiri yang merubahnya (QS 13:11), gitulah kalimat yang gak asing lagi itu pernah ku baca. Jadi asalkan kita punya keinginan yang kuat, sesuatu yang sekarang masih kita rencanakan bakalan lebih besar kemungkinan buat terjadinya.

You know,, apa motivasi ku sejak dulu buat travelling, tak lain dan tak bukan adalah Iklan Susu anak kecil, pas liat iklan itu dulu, langsung merinding dan ketika ku browsing maknanya, ternyata emang bagus bangeeeeettt, sampai-sampai dulu ku catat di buku saku khusus buat reminder. Gini puisi di iklannya.

Edisi Iklan Nutrilon I :

I want to live my life to the absolute fullest 
To open my eyes to be all I can be
To travel roads not taken, 
To meet faces unknown
To feel the wind,
To touch the stars
I promise to discover myself
To stand tall with greatness
To chase down and catch every dream
LIFE IS AN ADVENTURE

(Aku ingin menjalani hidup sepenuhnya. Membuka mataku untuk semua kemungkinan. Menempuh jalan yang belum pernah ku tempuh. Bertemu wajah-wajah yang tak ku ketahui (sebelumnya). Merasakan hembusan angin. Menggapai bintang. Aku bejanji untuk mengetahui siapa diriku. Untuk berdiri tegak, dengan kejayaan. Untuk mengejar dan menangkap semua mimpi. Hidup adalah petualangan.)

Edisi iklan Nutrilon II :
I wanna make clouds,
I want to jump over fences
Play with shadows
Paint faces
Get wet
Invent
Chase rainbows
and collect stars,
LIFE IS AN ADVENTURE

Iklan Nutrilon III :
Lets call on the interested
 The wide eyed
 The hopeful
 The Princesses
 And the Princes
 Their believer 
Lets some..
 On the generalsThe Queens,
 The Kings,
 and The Knights start ride adventures trail,

 Lets call on the ledgers,
 The Lovers,
 The big ones,
 The small ones 
the boundaries
 The attendance
 Discoverers
 The Conductor
 The Scientist
 The CEO's

Lets call on the sky walkers
 The Movers
 The Shakers

 Lets call on the curious
 And bring on the hope
 LIFE STARTS HERE

Versi II dan III gak perlu diterjemahin, karena akan merusak esensi dari puisinya, hahaa (bilang aja gak mampu menemukan kata yang tepat untuk nerjemahinnya, wkwk)


Akhir kata, sebelum tulisan ini melenceng kemana-mana, aku sangat bersyukur untuk waktu yang telah ku lewati, momen menyenangkan dalu, sekarang dan yang akan datang. Semoga selalu ada kesempatan untuk kembali menikmati manisnya hidup. Terimakasih untuk setiap orang yang ada dalam hidup ku, terimakasih untuk orang-orang yang selalu meluangkan waku untuk bersama-sama tertawa dan berbagi cerita.


Terimakasih sudah membaca tulisan ini.



Oleh-oleh:
susah payah bangun tenda ya biar bisa poto kek gini, wkwk


Dibikin hitam putih biar kesannya jadul gitu

sebelum ribet nyari pasak yang hilang

orang harat

good time with good people

super duper alay, wkwkwkwk

santai belum lengkap tanpa s*lverqueen


untuk menghargai jasa tukang poto yang ngambil gambar sambil tiduran di hammock
Bonus yaaa, selfie dari ane :P


Bonus lagiiii :P

masih bonus :P (oke boleh sambil megang kresek liatinnya)

selamat sudah melewati babak bonus yang memuakkan :v

Read More..