2016, ini adalah tahun pertama menjalani kehidupan baru bukan sebagai mahasiswa lagi, tapi sekarang status ku udah sebagai pekerja. Senang? pastinya, karena akhirnya bisa mandiri. Ini adalah salah satu impian, bisa bekerja dan menghidupi diriku sendiri. Doa yang ku panjatkan sepenuh hati dan dengan usaha yang gak mudah, tentu aja gak ada kata lain yang pantas ku ucapkan selain Alhamdulillah.
Coba memflashback kejadian yang ku alami dari Januari 2016 hingga sekarang, begitu banyak yang terjadi, suka duka tentu aja.. Dari kondisi hampir putus asa sampai bangkit kembali, jatuh lagi, lalu bangkit lagi, udah kayak lagu dangdut aja, jatuh bangun,, haha. Yang jelas, tahun ini penuh kejutan.. Kejutan yang gak pernah terpikir sebelumnya, orang-orang yang baru ku kenal, suasana baru dan lingkungan baru, semuanya harus disyukuri lahh.
Awal tahun yang penuh perjuangan dan air mata (hahaa.. lebay), pertengahan tahun yang begitu membahagiakan karena resmi diterima kerja, dan sekarang akhir tahun yang kembali menyedihkan lagi rasanya karena Tuhan selalu memberikan kita paket komplit, tidak ada kebahagiaan tanpa kesedihan, pun sebaliknya, namanya juga dinamika dalam hidup, pasti lah ada hal baik yang terjadi, tapi disamping itu juga masih tersisa hal lainnya yang membuat sedih, yang menguji kita untuk tetap bersyukur, dan cobaan yang membuat kita agar lebih kuat.
Tahun ini punya tanggung jawab baru, yang begitu menguji--tidak hanya kesabaran--tapi keIKHLASan, hal yang akhir-akhir ini baru ku sadari bahwa menjadi benar-benar Ikhlas itu sulit, sebelumnya tidak masalah bagiku untuk belajar Ikhlas karena apa yang ku beri masih seimbang dengan apa yang ku punya, itu sebabnya aku masih bisa mengikhlaskan, tapi kali ini, ujian Ikhlas itu begitu besar rasanya. Kadang ingin sekali mengeluh, kenapa harus aku, kenapa Tuhan memberikan ku tanggungan yang seharusnya bukan aku yang menanggungnya. Tapi hey, diriku yang lain menjawab, "dasar sok tau, kamu pikir Tuhan buta apa, Dia gak akan memberikan ujian diluar batas kemampuan hambaNya, dan kamu pantas menanggung semua ini, ini adalah buah dari doa-doa mu sendiri, ingat Doa mu waktu itu? kamu yang minta, doa yang penuh kebencian, dan sekarang Tuhan sudah mengabulkannya dengan caraNya sendiri. Makanya kalau bikin doa tuh mikirr, jangan asal ceplos aja, mentang-mentang lagi emosi, nih kan doa mu berbalik ke diri kamu sendiri yang harus menanggungnya."
Iya, benar kata pepatah dulu, apa yang kita tuai, itu yang akan kita tanam, persis seperti apa yang terjadi padaku sekarang, setelah melewati perenungan panjang, akhirnya aku sadar, memang tidak banyak yang ku lakukan, memang bukan aku yang melakukan, tapi doa yang aku panjatkan jaman dulu kala ketika gak berdaya dan yang ku bisa cuma berdoa, ternyata mnguap dilangit langit dan Sang Maha Pendengar mengabulkannya sekarang, doa yang hampir ku lupakan bahwa aku pernah memintanya. Tuhan tahu, tapi menunggu..
Ibuku bilang, ini adalah cara Tuhan menguji ku, apakah aku masih punya hati, atau memikirkan diri ku sendiri. Dan keadaan ini, tidak selamanya akan begini, yang kulakukan hanya harus terus bersabar dan ikhlas. Seperti yang sebelumnya ku katakan, sekarang aku baru benar-benar belajar arti ikhlas yang sebenarnya, itu gak mudah, sampai sekarang pun aku masih belum yakin apakah aku ikhlas atau tidak.
Seseorang pernah bilang, "hidup itu kaya lagu Payphone-nya Maroon 5, happy ever after tuh cuma dongeng, selama kamu hidup ya kamu akan terus mengalami ujian, semakin lama kamu hidup ujian itu semakin berat, gak ada yang namanya Happy Ever after. Contohnya liat anak SMA, mereka pikir mereka punya masalah paling berat di dunia padahal cuma mau ngadapin UN doang, nah, coba kamu liat anak SMA itu dari kacamata kamu saat kamu jadi mahasiswa pasti kamu mikir 'halah ujian nasinal mah kecil, masih berat ngerjain skripsi kali', dan kamu ngerasa ngerjain skripsi itu tugas paling berat ketimbang yang lain, lalu berlanjut saat kamu sudah lulus kuliah, kamu baru sadar kalau bikin skripsi mah gampang, ketimbang nyari kerja.. Begitu seterusnya sampai kamu dapat kerja, ujian itu akan selalu naik 'level', dan nanti ketika kamu sudah berkeluarga, makin berat yang akan kamu hadapi, itulah hidup, kamu gak akan pernah lepas dari namanya ujian sampai kamu mati,"
Sengaja ku tulis disini, mumpung masih ingat kata-kata itu, hahaa.. benar sih, selama kita hidup, pasti akan melalui berbagai macam ujian, yang terpenting adalah bagaimana kita melewatinya.
Hari demi hari, Minggu demi minggu, bulan demi bulan, dan sekarang tahun demi tahun berganti, 'waktu' itu akan terus bejalan gak peduli apapun yang terjadi, yang kita bisa lakukan adalah belajar dari pengalaman dan peristiwa yang udah terjadi, tentu aja selalu ada kebaikan dan hal yang patut disyukuri, karena semakin kita bersyukur, maka akan ditambah nikmat yang kita dapat.
Dahh itu aja, udah saatnya pulang.
MY CAT, I'M COMIIING!