Barusan browsing-browsing via mbah google, iseng buka linked in, trus ngedit-edit experience, dan saat nulis pengalam kursus, yaitu English Access Microscholarship Program (selanjutnya cukup ku sebut Access aja), jadi penasaran buat googling dengan keyword itu, dan hasilnya? It's so great program exchange! Jadi bangga pernah jadi bagian dari Access, walaupun aku gabungnya saat angkatan pertama Access ada di Banjarmasin, and that's mean before (I know) it was cool. Tentang Access, itu adalah Program dari US (United States cuyy,, yang sekarang presidennya adalah orang yang dulu pernah nolong Macaulay Culkin as Kevin di film Home Alone buat nunjukin dimana Lobby hotel saat Kevin lagi nyasar di New York dan sibuk dikejar-kejar penjahat, warbiyasahh kan...?! hahaa).
Sekilas tentang English Access Microscholarship Program, dengan tujuan mulia untuk membantu meningkatkan kemampuan bahasa inggris para kaum muda di negara berkembang seperti Indonesia salah satunya, dan khususnya untuk para kaum ekonomi menengah seperti saya tentu saja, yang kalau bayar bimbel sendiri sekelas English F*rst pun gak bakalan mampu, and Access kasih kursus yang bener-bener berharga, selain dapat fasilitas dan seabrek pengalaman indah lainnya, kami juga dapat uang saku selama masuk kelas, itu uang transport katanya, tapi woy.. dimana ente bakal dapat yang kayak gitu?? udah dapat ilmu, buku-buku yang kualitasnya kalau dijual di Geraimed ga bakalan bisa ku beli pakai uang saku siswa SMA, fasilitas lainnya termasuk Summer Camp, English Camp yang langsung diajarin sama Native Speaker alias Orang Asing langsung, praktek jadi tour guide sambil keliling-keliling kota, trus dapat uang saku lagi tiap bulan.. dan itu berlangsung selama 2 tahun.. how lucky I am.
Access bahkan memberi kesempatan yang lebih besar untuk siswanya agar bisa berpartisipasi dalam pertukaran pelajar ke Amrik, aje gilee memang, dan sayangnya pertukaran pelajar itu terjadi pada angkatan setelah ku. Dan fakta lainnya yang lebih mencengangkan, sejak 2004 hingga sekarang, sudah sebanyak 95.000 pelajar di lebih dari 85 negara yang ikut berpartisipasi di Access Program, include me!! yess,, termasuk aku.. kami.. angkatan Access tahun 2009...
For your Information, jumlah siswa Access pada saat angkatan ku gak terlalu banyak, kami hanya di bagi menjadi 2 kelas, kelas A dan B yang masing-masing isinya hanya berjumlah 12 orang kalau gak salah, aku udah lupa jumlah tepatnya berapa, it's been a long time jadi harap maklum lah yaa.. kami berasal dari SMA maupun SMK yang berbeda-beda juga. Jadi gini sih kurang lebih alurnya, Access Program berkerjasama dengan LBI Fakultas Ilmu Bahasa UI (Universitas Indonesia) yang kemudian juga bekerjasama dengan Universitas yang sekarang menjadi almameter ku, yaitu Universitas Lambung Mangkurat, tepatnya English Departemen yang bertempat di Lab. Bahasa, jadi disanalah kami menuntut Ilmu selama 2 kali seminggu sehabis pulang sekolah. Dan tetap, yang mengurus segala tetek bengek kami hingga Sertifikat kelulusan pun langsung dari LBI FIB UI dan US Ambassador, perasaan itu sertifikat paling bergengsi yang pernah ku dapatkan, hehee
Oke cukup sekilas tentang Accessnya, trus pencarianku di google ku persempit dengan menambahkan kata 'banjarmasin' di belakangnya.. and taa daaaaaaaaaa.... I got this :
Iyess... itu adalah karya ku saat ada Photo Contest untuk siswa dan alumni Access, sekitar akhir 2012, alias 4 tahun yang lalu. Saat itu kami baru aja menyandang gelar 'alumni' jadi kami juga berkesempatan yang sama untuk memenangkan lomba poto itu. Hadiahnya cukup menarik, yaitu 2 buah Kamera Nikon DSLR, iya cuma ada 2 pemenang yang dicari, dan aku gak menang.. it's okay, udah masa lalu jua, 2 karya ku nampang disono aja aku udah seneng banget... Yang menang emang pantas mendapatkannya sih karena liat gambarnya cukup 'menyentuh' dan perpect moment.. hmm, ya, I think photography is about how can you freeze the moment, bagaimana kita mengabadikan sebuah momen berharga dari sebuah gambar, membuat orang yang melihat tangkapan gambar kita mendapatkan 'feel' dari sebuah poto, seperti pepatah lama yang bilang 'satu gambar berjuta makna'. Ishh... ngomong apa aku, itu lah pokoknya.
Saat itu tema dari lomba adalah "woderful of Indonesia" yang kami ambil secara 'street hunting'. Sebelum ikut lomba kami emang dibekali dengan pelatihan khusus dari Photografer sekelas Nicko Darwis, potografer yang dulu ada acara tv nya 'Mata Lensa' itu lohh, gak tanggung-tanggung kan. Selain itu kami juga dipinjamin camera buat hunting lagi, perpecto..
Berkat bakatstalking eh browsing yang cukup pro, akhirnya dapat juga 'situs sejarah' yang menunjukan kalo story ini bener-bener ada, here is it
Saat pelatihan dalam kelas udah berakhir, kami pun langsung terjun ke lapangan buat hunting, saat itu lokasinya di sekitaran Swiss Bell hotel hingga Pasar Cempaka, Dan dari sekian banyak dari jepretan ku, hanya satu yang ku kasih judul 'The Old man and A sack of Trash' itu yang ku pilih buat ikut Lomba, soalnya yang lainnya begitu absurd.. hahaha maklum gak pro.. dan Satunya lagi pto yang ku kasih judul 'Hopeless', itu ku ambil dengan susah payah sebenarnya, lupa juga sih susah payahnya dimana, lol. Tapi yang jelas itu poto cuma ku jepret menggunakan Hp Samsung dan ku pertajam dengan Photoshop, bagian saturasinya aja kok yang diutak atik dikit. Oh iya, yang bikin susah payah karena aku harus bolak balik nyari settingan photonya. Asal tau aja, objek dalam poto itu, aku gak tau siapa, tapi dia selalu menarik perhatian ku sejak aku SMA. Setiap pulang sekolah dulu, aku liat orang itu terduduk lesu di pinggiran jembatan seperti itu, dan setelah aku lulus sekolah pun tiap aku liat jembatan itu, aku selalu liat pemandangan yang sama. Perasaan saat liat bapak itu, benar-benar hopeless, seperti seseorang tanpa tujuan hidup yang jelas, tak peduli dengan hiruk pikuk lalu lintas, dan gak punya harapan. Itu yang ku rasakan tiap melihatnya. Can you feel it based on the picture?
Berkat bakat
tentu aja diketiga poto itu ada akunya, ngoahaha.. yang keliatan kece dikasih panah merah :v |
Saat pelatihan dalam kelas udah berakhir, kami pun langsung terjun ke lapangan buat hunting, saat itu lokasinya di sekitaran Swiss Bell hotel hingga Pasar Cempaka, Dan dari sekian banyak dari jepretan ku, hanya satu yang ku kasih judul 'The Old man and A sack of Trash' itu yang ku pilih buat ikut Lomba, soalnya yang lainnya begitu absurd.. hahaha maklum gak pro.. dan Satunya lagi pto yang ku kasih judul 'Hopeless', itu ku ambil dengan susah payah sebenarnya, lupa juga sih susah payahnya dimana, lol. Tapi yang jelas itu poto cuma ku jepret menggunakan Hp Samsung dan ku pertajam dengan Photoshop, bagian saturasinya aja kok yang diutak atik dikit. Oh iya, yang bikin susah payah karena aku harus bolak balik nyari settingan photonya. Asal tau aja, objek dalam poto itu, aku gak tau siapa, tapi dia selalu menarik perhatian ku sejak aku SMA. Setiap pulang sekolah dulu, aku liat orang itu terduduk lesu di pinggiran jembatan seperti itu, dan setelah aku lulus sekolah pun tiap aku liat jembatan itu, aku selalu liat pemandangan yang sama. Perasaan saat liat bapak itu, benar-benar hopeless, seperti seseorang tanpa tujuan hidup yang jelas, tak peduli dengan hiruk pikuk lalu lintas, dan gak punya harapan. Itu yang ku rasakan tiap melihatnya. Can you feel it based on the picture?
Dan suatu siang, setelah hunting dan mendapati cuma satu hasil poto dari kamera yang dipinjamin itu layak buat dikirim, aku bertekad buat mencari objek lain, iya.. hunting lagi sendirian walaupun cuma berbekal kamera Hp. Sehari sebelum hari H batas pengiriman poto, aku pun keliling-keliling naik motor buat nemu objek yang sreg, setelah bolak balik dilokasi yang sama alias tempat street hunting dulu, dan gak dapat tangkapan yang pas, aku berniat mau pulang aja dan lewatlah aku di Jembatan itu, aku hanya melewati 'bapak' itu sekilas, dan dia ada di seberang sana, di arah yang berlawanan dari tempat ku pulang, but it's okay, demi dapat moment itu, setelah sampai ujung jembatan aku pun mutar balik, dan sesampainya disana, dengan tampang gak tau menau langsung ngeluarin HP dari saku, jeppret.. jepret... dan itu lah hasilnya, bapak itu melihatku dengan tatapan kosong tanpa harapan, mungkin dipikirannya 'bodo amat ma cewek ga jelas yang turun dari motor trus jongkok-jongkok dengan hape di tangan, belum punya masalah hidup lu, bocah!', yahh whatever lah apa yang dipikiran bapak itu, semoga aja dia bisa bangkit dari keterpurukannya dan gak memilih jalan yang lebih ekstrim seperti loncat dari atas jembatan misalnya, meskipun banyak bocah-bocah yang kadang melakukannya untuk bersenang-senang, dan mereka baik-baik aja. Ya, maksudku kali aja kan bapak itu mau refreshing dengan loncat dari jembatan kaya bocah-bocah pada umumnya yang mendapat kebahagiaan dari cara sederhana sekaligus berbahaya itu.
Begitulah sepenggalan kisah nostalgia dari karya yang gak menang itu, tapi mau menang atau gak, aku tetap bangga dengan hasil jepretan ku, aku tetap bangga menjadi bagian dari Access.. dan aku tetap bangga pernah berpartisipasi dalam lomba photography pertama ku, dan mendapat sertifikat juga sebagai kenang-kenangan.. Thankyou Access, for all those precious experiences that you give to us.
(PS: judul postingan ini emang gak nyambung sama isinya, karena pas awal nulis post ini tadi, di ruangan lagi ada yang muter lagu Closer - the Chainsmoker sebagai backsound yang bikin enjoy nulis, udah gitu aja)