Pages

11.03.2013

Review film "You are the apple of my eye" (RE-POSTED)

(Tulisan ini diambil dari Blog ku sebelumnya)

Entah kenapa tiba-tiba ingin nulis review film, sebenarnya udah lama sih pengen post beberapa review film, tapi berhubung laptop ku lagi koma, jadi ya apa boleh buat. Dan entah kenapa tiba-tiba teringat film ini, padahal udah lama ku tonton. jadi yang ku tulis disini hanyalah sebagian yang masih nempel diingatan, mungkin nanti kalo laptop ku udah sadar baru bisa nonton ulang n melengkapi nih review.

Film Taiwan bergenre romance ini cukup dramatis, apalagi ternyata cerita dalam film ini diangkat dari kisah nyata si penulis naskah. Agak sulit dipercaya sih, karena beberapa hal dalam film ini terlalu gila untuk dipertontonkan, tapi mungkin karena tak mau mengurangi esensi dari ceritanya, adegan-adegan yang kalo di Indonesia pasti di boikot KPI itu tetap dimuat. Contohnya adalah kebiasaan pemeran utama pria, Ko Teng, yang dalam kesehariannya di rumah suka naked alias gak pake sehelai benang pun, walaupun hanya diambil dari belakang tetep memalukan lah buat ditonton :hammer: awalnya pas nonton mikir, "ini film apa sihh? -_-" tapi ya itu lah, ternyata kebiasaan Ko Teng diturunkan dari ayahnya yang juga punya kebiasaan sama. Selain itu juga ada kelakuan Ko Teng dan temen-temennya pas dikelas yang gak kalah gila, yang tidak perlu diceritakan disini, haha
Ko Teng dan keempat temannya sama anehnya, yaitu Bochun yang punya kebiasaan be^%&go* dimanapun kapanpun, A Ho yang bertubuh gendut, suka makan namun paling dewasa, Lao Tsao yang sok ganteng sok keren hobi basket dan sifatnya busuk, dan terakhir Liou Yin Chung yang pendiam namun memliki kebiasaan lebih aneh lagi *sensor*. Ko Teng sendiri terkenal sebagai anak yang badung dan pemalas. Mereka berlima memang sosok yang berbeda tapi memiliki satu persamaan yaitu MENYUKAI WANITA YANG SAMA.
Sebut saja, Shen Chia Yi, gadis terpopuler di sekolah karena kepintarannya. Chia Yi sangat sulit didekati, ketiga teman Ko Teng sangat tergila-gila pada gadis ini, terkecuali Ko Teng, dia bersikap biasa-biasa saja hingga terjadilah suatu insiden ketika pelajaran di kelas berlangsung, yang sebelumnya ku bilang gak perlu diceritakan disini, haha.. akibat ulahnya itu Ko Teng dihukum pindah tempat duduk di depan Chia Yi, guru meminta Chia yI untuk mengawasi Ko Teng yang tentu saja merepotkannya.




Pada suatu hari Chia Yi lupa membawa tugas sekolah, kemudian tak diduga tak dikira Ko Teng memberikan tugasnya dan alhasil Ko Teng lah yang kena hukuman, Chia Yi terenyuh dah merasa berhutang dengan Ko Teng, sejak saat itu dia bertekat untuk membantu Ko Teng meningkatkan nilainya. Dengan sedikit paksaan Ko Teng akhirnya mau mengerjakan soal-soal yang diberikan Chia Yi. Hingga malam pun mereka tetap tinggal di kelas dan belajar tak kenal lelah walaupun sebenarnya Chia Yi takut hantu.
kemudian Ko Teng dan Chia Yi sepakat mengadakan taruhan, jika hasil ujian Ko Teng tidak dapat mengalahkan Chia Yi, maka Chia Yi bebas melakukan apa saja terhadapnya. sedangkan jika Chia Yi yang kalah maka dia akan mengucir rambutnya selama sebulan. disini Ko Teng benar-benar berusaha keras belajar sampe mengganggu tetangganya wkwk
Dan hasilnya sudah bisa ditebak, walaupun mendapat nilai yang cukup memuaskan Ko Teng tetap kalah dan langsung memangkas rambutnya. tapi ternyata keesokan harinya di sekolah walaupun telah menang, Chia Yi tetap mengucir rambutnya dan membuat teman-teman Ko Teng terpesona. wkwkwk



Oh ya, suatu hari juga terjadi suatu kasus disekolah mereka yaitu hilangnya uang kas, guru menyuruh seluruh kelas untuk menulis nama teman yang dicurigai sebagai pelakunya di selembar kertas, tiga urutan keatas akan digeledah. namun Ko Teng dan kawan2 menolak melakukannya karena menurut mereka menuduh teman sendiri merupakan hal yang jahat, tanpa disangka Chia Yi juga ikut protes, alhasil mereka pun dihukum bersama-sama karena melawan perintah guru. saat itu Chi Yi menangis karena itu pertamakalinya dia dihukum tapi dia juga tertawa ditengah tangisnya. haha
singkat cerita di hari kelulusan, teman dekat Chia Yi menanyakan kepadanya sebenarnya siapa siswa di Sekolah yang disukainya, Chia Yi membisikan sesuatu (gak dikasih tau siapa). mereka pun berpisah masing-masing pergi ke perguruan Tinggi. Chia Yi masuk sekolah keguruan sedangkan Ko Teng masuk sekolah apa ya, lupa.. yang jelas sekolahnya berasrama. Lagi-lagi Ko Teng ketemu teman-teman sekamar yang aneh disini -_- jadi ceritanya tiap malam minggu Ko Teng antri telepon umum untuk menelpon Chia yi (ceritanya belum ada HP).

nah.. kemudian pada suatu hari saat liburan natal, Ko Teng bertemu dengan Chia Yi dan nekat mengungkapkan perasaannya, namun karena takut mendengar jawaban dari Chia Yi, Ko Teng menyuruh Chia Yi untuk tidak perlu memberitahu jawabannya, yang terpenting bagi Ko Teng dia telah menyatakannya (aww so sweet atau bego?? wkwkwk). sebagai gantinya Chia Yi boleh menuliskan jawabannya di balon kertas yang akan mereka terbangkan namun Ko Teng tetap tidak melihatnya, padahal jawabannya Iya lohhh, dasar bego :ngakak:



adegan yang paling ku suka adalah ketika mereka berdua berjalan di jalanan kereta api, Chia Yi bertanya beberapa kali "apakah kau benar-benar menyukai ku?" yang hanya di jawab Ko Teng "suka kok.." dengan polosnya dan gak ada gregetnya, haha aku paling ingat itu karena Ko Teng nya keliatan innocent and keren pake banget disitu.. wkwkwk oh iya Ko Teng juga bilang "bagaimana bisa aku membiarkan laki-laki lain yang belum pernah mengejarmu menggandeng tangan mu?" :hooo:

hmm.. terus.. terus.. suatu malam, Ko Teng punya ide dadakan, rencananya buat bikin Chia Yi kagum gitu, tapi dia bingung kelebihannya apa? akhirnya diputuskannya lah untuk tanding fisik dengan teman sekampusnya dan Chia Yi diundang untuk nonton. namun berakhir ga bahagia karena Ko Teng kalah, wong yang dilawan jago taekwondo hedeh... Chia Yi marah karena kelakuan bodoh Ko Teng dan mereka bertengkar.. Ko Teng juga marah.. pokoknya saat itu Chia Yi bilang kurang lebih gini "dasar tolol.." dan di balas Ko Teng "ya, aku memang tolol. hanya orang Tolol yang akan terus mengejarmu seperti ini.." (haha ini bagian cukup seru). kemudia Chia Yi keceplosan bilang "jangan mengajarku lagi!"
alhasil hubungan mereka jadi renggang, mereka gak ada kontak lagi. dan yang mengejutkan pada masa inilah Chia Yi jadian dengan teman Ko Teng yang bernama A Ho, tapi ga berlangsung lama karena Chia Yi ga benar-benar suka. Lama mereka gak kontak hingga suatu hari terjadi gempa dekat kediaman Chia Yi, Ko Teng berusaha menghubunginya dan mereka telponaaan (apa banget deh), tapi sayang kayaknya saat itu Chia Yi udah ada yg punya (cuma dugaan ku sih soalnya ga terlalu diperlihatkan saat itu Chia Yi lagi ma siapa). saat itu lah Chia yI dan Ko Teng nostalgia lewat telepon  dan kalo gak salah disini Chia Yi bilang "Dalam percintaan, masa paling romantis adalah masa PDKT jadi lebih baik aku membiarkanmu mengejarku lebih lama.." ckck dasar busuk.. tapi ada benarnya juga kayaknya :hammer: saat itu Ko Teng tanya, "apakah kau percaya dengan dunia parellel? Mungkin di dunia itu kita bersama."  haha kan ceritanya mereka pisah tuh.. pokoknya ini adegan romantisnya walaupun mereka jauh gitu :hammer:
akhir cerita ketika sudah mau kelulusan kuliah, ketika teman-temannya sudah mapan dengan kehidupan masing-masing, Ko Teng malah asik menulis ceritanya di Internet hingga muncullah undangan itu.. You know what?? Undangan pernikahan Chia Yi! sungguh gak bisa ditebak dan disayangkan karena akhirnya Chia Yi ga nikah ma Ko Teng tapi sama orang lain, kalau penasaran Chia Yi nikah ma siapa, silahkan nonton filmnya wkwk
jadi ada quotes di film ini saat akhir pernikahan itu, Ko Teng bilang “ketika kamu benar2 suka sama wanita, dan melihat wanita itu dicintai oleh orang lain, maka hati kecil kamu akan berkata kamu pasti akan mendoakan kebahagiaan untuk orang itu.".. luar biasa. hahah


dan endingnya bener-bener gilaaaaak, wkwkwk di pernikahan Chia Yi, Ko Teng dan teman-teman minta izin ke mempelai pria untuk boleh mencium mempelai wanita alias Chia Yi, mereka dapat izin tapi dengan syarat harus mencium mempelai pria terlebih dahulu sebagaiman mereka ingin mencium mempelai wanita.. and apa yang terjadi?? Ko Teng menggilaa dan langsung nyosor mempelai pria.. ngakak sekaligus jijay juga sih pas adegan ini haha..

Pesan moral yang bisa diambil dari film ini adalah jangan jadi pengecut, coba Ko Teng punya sedikit keberanian saja untuk mendengar jawaban dari Chia Yi tentu endingnya ga bakal gini. Bukan salah Chia Yi jika akhirnya dia bersama orang lain, karena wanita adalah makhluk kepastian. Selama Ko Teng sibuk dengan dunianya dan menuliskan ceritanya di Internet, selama itu pula dia mengabaikan chia yi, padahal kan kalo mereka tetap jaga komunikasi, ada kemungkinan tetap dekat and chia yi ga bakal sama pria lain, intinya menurutku, sebenernya chia yi itu bisa aja didapetin Ko Teng, toh udah jelas kan perasaan Chia Yi juga sama, cuma Ko Teng nya aja yang kurang usaha.. jadi ya gitu :/
 tapi yahh.. mungkin emang mereka ga jodoh kali ya :/ apa itu udah takdirnya? hmm.. klo dipikir,  misalkan Ko Teng benar-benar cinta sama ChiaYi, harusnya dia berjuang dong buat akhir yang bahagia, nah kalo cuma sampe sebatas itu perjuangannya, berarti itu bukan cinta  #tsaahhh ._. hmm... se-simple itu kan ya ._.
tapi yang namanya takdir kan katanya ga bisa diubah, hmm..tapi menurutku dalam kasus ini, bukan karena takdir tapi karena Ko Teng nya sendiri yang ga mau memiliki, hedehh pusing ya ternyata buat nyimpulin pesan moral doang,, au ah gelap.. wkwkwk kalian nonton aja sendiri trus belajarlah dari kesalahan pemainnya, ya para pembaca setia ku (halah kayak ada yang baca aja XD)


Read More..